Kehilangan

12.5K 847 61
                                    


Elsa pov

Sendiri itu sudah biasa. Toh dari dulu juga aku sendiri kan. Hanya kesemuan yg selalu menemaniku. Andai waktu bisa ku putar mungkin aku memilih untuk tidak menyimpan rahasia ini. Rahasia besar tentang negara yg ku tinggal. Negara yg kini ada dalam genggaman ku. Aku berusaha untuk menjauh dari hiruk pikuk kehidupan dunia FBI. Bahkan aku sudah keluar sebagai agent Black widow sebelum aku masuk markas FBI. Tidak ada yg tahu memang tentang keberadan Black widow. Karena mereka bekerja secara rapih dan tersembunyi. Tanpa jejak dan pandai menyimpan identitas. Jika kalian bertanya kenapa aku begitu lemah! Kenapa tidak melawan saat aku di hina. Di caci. Bahkan di pandang sebelah mata. Itu karena aku tahu apa yg telah aku lakukan. Tanla sengaja aku sudah menoreh kan luka yg mendalam. Bukan satu orang tapi banyak orang. Hanya karena cinta semu yg membutakan hatiku.

Apa aku menyesal! Tentu saja aku menyesal. Aku sadar apa yg aku katakan. Aku sadar atas apa yg ku lakukan. Itu semua salah. Aku menyalahkan diri ku sendiri. Betapa terpuruk nya aku. Aku harus menerima derita ini. Penderitaan yg telah ku ciptakan sendiri oleh obsesi cinta yg tak seharusnya aku pertahanan. Aku egois, aku hanya memikirkan perasaan ku saat itu. Tanpa memikirkan akibat perbuatanku. Kini semua telah terlambat. Nasi sudah menjadi bubur. Dan itu sudah tidak bisa di apa apain lagi.

Aku menatap jalanan ibu kota. Seminggu menginap di rumah orang tua adam membuat ku harus selalu bersabar. Aku harus mendengar cacian dari mulut tante melisa. Tidak bukan tante karena dia sudah menjadi mertua ku maka dia juga mama ku. Dia sangat membenci ku. Mulai mengataiku tidak becus mengurus suami, tidak pantas menjadi bagian keluarga agata. Dan lebih menyakitkan lagi jika aku harus bercerai setelah anak yg ku kandung.
Bahkan anak ini bukan cucu mereka. Anak ini adalah anak dari bajingan joy. Pria brengsek yg sudah merenggut makhota yg telah kujaga. Pria brengsek yg ingin sekali aku membunuhnya. Mengatakan jika dia adalah orang berbahaya. Asal kalian tahu. Joy adalah anak dari tuan lexsus yg sudah meninggal beberapa tahun yg lalu. Dia datang untuk balas dendam. Dia juga telah menyiapkan beberapa senjata nuklir dan alat peledak lainya yg telah ia curi dari negara. Tapi itu tidak akan terjadi. Karena dia tidak akan bisa membuka ruangan serta berkas negara dengan mudah. Dia,,  dia harus berhadapan denganku. Karena aku kah yg memegang kendali tempat itu. Aku telah mengganti sandinya. Dan hanya aku yg tahu.

Apa kalian tahu kenapa aku bisa mendapat itu semua. Jawabanya adalah saat kami sama sama mabuk dan dia melakukan hal keji itu padaku. Tapi meski aku hancur aku mendapatkan bayaran yg setimpal. Aku kehilangan harga diriku sebagai perempuan. Tapi aku bangga dapat melindungi negara dan orang2 yg joy incar.

" kau akan turun tidak" ujar suara bariton. Suara yg beberapa hari ini begitu berbeda. Sikpanya pun berbeda. Entah apa lg yg sedang ia rencanakan. Aku tidak tahu. Yg jelas aku sudah pasrah. Lakuan lah apa yg mereka mau lakukan. Aku menerima nya dengan senang hati.

" ahhh ya. Aku turun" balasku. Adam berjalan mendahuluiku. Aku berjalan mengikuti dari belakang. Tapi langkah ku terhenti saat aku merasa ada yg sedang mengintai ku dari jauh. Aku bisa merasakan itu. Tapi siapa.

" adam, aku mau ke supermarket dulu. Boleh" izin ku.

" terserah "

Ya hanya itu yg selalu di ucapkan. Terserah dan terserah. Tidak ada kata lain apa selain kata terserah.

Baiklah aku juga terserah.

Aku berjalan mengamati setiap penjuru jalanan. Tidak ku lihat tanda tanda orang yg mengikuti ku. Aneh. Padahal aku yakin jika tadi ada yg sedang mengamati ku. Aku pun memilih untuk berjalan jalan sebentar. Mampir ke beberapa toko untuk membeli makanan. Aku sangat lapar. Aku ingin makan donat, jus alpuket dan masih banyak lagi. Pokonya aku mau makan apa yg sky mau. Mungkin saja ini keinginam bayi ku. Karena selama ini aku jarang memanjakanya. Aku lebih banyak menghabis kan waktu untuk meratapi kesedihan ku dan jarang sekali makan. Mungkin ini saatnya. Saat di mana aku akan mengesampingkan masalah ku dan fokus mengurus calon bayi ku. Walau dia tumbuh dari benih sang bajingan aku masih memiliki hati dengan tidak menyianyiakan. Aku hanya akan bertahan hidup untuk bayi ku. Bukan untuk orang lain. Atau pun siapa pun.

Gadis Brandalan season2Where stories live. Discover now