H a r r y P O V
Lucy tertidur di pundak Niall. Begitu juga Niall ia tidur di kepala Lucy. Mereka sangat romantis. Entah kenapa aku merasakan hawa panas?? Apa mungkin aku mulai menyukai Lucy?? Aku pikir tidak mungkin. Aku hanya tak suka melihat temanku dekat dengan perempuan aneh seperti Lucy
Tiba-tiba kepala Lucy jatuh di pundakku. Aku menatap wajahnya. Menurutku wajahnya lucu ketika tidur. Astaga, aku baru saja mengatakan apa?? Aku pikir aku mulai gila karna aku mulai tersenyum sendiri
"Harry"panggil Taylor manja
Ia menggangguku saja. Aku menoleh malas padanya. Ia bergelanyutan di badanku seperti monyet saja
"What?? Kenapa dia tidur di pundakmu??"tanya Taylor kaget dan menunjuk kearah Lucy
Ia hendak membangunkan Lucy namun aku mencegahnya
"Biarkan saja, aku saja tak risih"kataku
"Tapi ia bisa tidur dipundak Niall?? Niall adalah pacarnya dan ia berada di sebelahnya"kata Taylor
Aku menatapnya tajam. Entah kenapa aku tak suka jika orang mengatakan jika Niall dan Lucy adalah sepasang kekasih
"Cukup!! Diamlah Tay, Niall dan Lucy hanya bersahabat"kataku
"Kenapa kau membentakku??"tanyanya
Ia benar-benar penuh dengan drama
"Karna kau terlalu penuh dengan drama, ini hanya masalah kecil, aku ingin tidur jangan menggangguku"kataku
Aku menghela nafasku ketika melihat kalung pemberian Niall terpakai di leher Lucy. Apakah Lucy mempunyai perasaan kepada Niall?? Entah kenapa aku tak ingin memikirkannya terlebih dahulu. Aku melepas headshet Niall ditelinga Lucy dan menggantikan dengan headshetku. Selera musikku pasti lebih bagus daripada Niall. Aku menaruh kepalaku di atas kepalanya dan berusaha menutup mataku
***
"Bangun anak-anak kita sudah sampai"
Kata-kata itu membuatku bangun. Aku melihat di sebelahku Lucy masih tertidur di pundakku
"Lihat ini, Harry"Louis memperlihatkanku ponselnya
Di ponselnya terdapat fotoku dan Lucy ketika kami tidur tadi. Sialan ia. Ia memfotoku dan Lucy. Itu membuatku malu
"Jujur saja kau menyukainya"katanya tersenyum jahil
Aku hanya diam. Aku tak mungkin menyukai Lucy. Ia tidak termasuk dalam tipeku
"Hapus foto itu, atau aku akan membunuhmu"ancamku
"Ini akan menjadi wallpaperku, tenang saja aku tak akan menyebarkannya, kecuali pada Liam dan Zayn"katanya
Aku hanya mendengus kesal. Perlahan aku mendengar sebuah dehaman dari sebelahku. Kupikir sebentar lagi Lucy akan bangun. Benar saja ia membuka matanya. Wajahnya terkejut melihatku
"Ha--Harry"ia menjauh dariku
"Kau terlihat nyaman tidur di pundakku"aku tersenyum sinis padanya
"Maafkan aku"ia menundukkan kepalanya
Murid-murid mulai keluar dari bis ini begitu denganku. Lucy berusaha membangunkan Niall. Niall benar-benar seperti kerbau, sangat susah di bangunkan. Aku menggandeng tangan Taylor dan turun dari bis. Ia menurut-menurut saja
L u c y P O V
Aku tak percaya aku tertidur di pundak Harry. Pundaknya terasa nyaman. Aku pikir aku tertidur di pundak Niall
YOU ARE READING
17 ( harry styles fanfiction)
RandomSemua terjadi begitu saja di umurku 17. Aku bertemu dengannya. Ia menghancurkan hidupku dan masa depanku. Seharusnya aku marah padanya atau membencinya. Namun aku sadar aku terlalu mencintainya Warning : This book contains erotic or sexual scenes an...