V - Akila

5.7K 462 12
                                    

Berbeda dengan bagian utama kantor yang sepi orang lalu lalang, bagian pameran dipenuhi aktivitas.

Pekerja loading barang menyusun panel-panel kaca dan perlengkapan lain sesuai dengan arahan tim perancang ruang pameran, 2 orang satpam ikut membantu membawa lembaran foto dari ruang kerja pameran, dan 2 orang petugas kebersihan ikut sibuk membersihkan lantai dengan menyapu dan mengepel di bagian yang sudah tersusun panel.

Semua bersiap-siap untuk pembukaan pameran fotografi 5 jam yang akan datang. Pukul 19.00 tepat.

"Hei, Sarah!" sapaku sambil berjalan ke arahnya dan dibalas lambaian tangan

"Ibu Akila, tumben sendirian," ujarnya setelah memberikan arahan lagi kepada seorang pekerja loading, "Ibu Dita kemana?"

"Saya mampir aja buat liat-liat kerjaan anak pameran. Dita lagi pergi bareng klien dan anak landscape,"

"Pak Galih, ya?"

Aku heran dengan pertanyaannya yang terus terang.

"Kisah cinta mereka romantis banget, Bu. Jadi sering dibicarakan orang-orang di kantor. In a good way,"

Aku tertawa geli mendengarnya. Memang benar begitu sih soalnya.

"Saya bisa bantu apa, nih?" tanyaku

"Enggak perlu, Bu. Terimakasih banget, tapi kami sudah hampir seleai. Tinggal bekerja sama dengan pihak fotografer lebih lanjut lagi aja,"

"Sukses ya, ibu kepala divisi pameran. Ditunggu laporannya," ucapku

"Makasih, Ibu Akila," balas Sarah

"Sukses ya persiapannya, tim!" ucapku cukup keras untuk didengar seluruh orang di ruang utama pameran dan disambut oleh ucapan terimakasih kompak dari seluruh tim disitu

Aku berhenti di bagian ambang yang sudah dihias dengan topeng-topeng khas seluruh daerah Indonesia. Membentuk sebuah gapura yang muat untuk 2 orang, dan hanya bisa dilewati dengan menunduk. Simbolis dari budaya Indonesia yang beragam, namun memiliki benang merah. Sikap santun dan saling menghormati.

 Aku mengambil gambar gapura itu dan mengirimkannya ke Dita dan geng Upilers.  

Dita mengirimiku foto mereka berempat dengan latar pemandangan gunung di kejauhan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dita mengirimiku foto mereka berempat dengan latar pemandangan gunung di kejauhan. Feri masih serius menyetir, tapi masih sempat mengacungkan jarinya membentuk tanda peace ke kamera.  

  

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
WANTED! Cat Biru Kesayangan AkilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang