Chapter 6 - Mad!

1K 111 3
                                    

*Jungkook POV*

Aku berjalan menuju kamarku. Aku mengacak rambutku frustasi!

Aku marah! Sangat marah!

Bagaimana bisa bisanya ia tertawa disaat aku sudah ingin mati mengkhawatirkannya!!

Aku benar benar hampir mati kehabisan napas karena berlari dan ia hanya tertawa didepanku, bahkan didepan Kami semua!

Aku tidak mengerti dengan dirimu Kim Yeri.

---

* Yeri POV*

Aku berjalan menuju ke arah tempat tidurku sambil mengeringkan rambutku yang masih basah.

Aku melirik ke arah Joy yang sedang memainkan ponselnya. Aku harap dia tidak mengacuhkan ku.

"Joy-ah..", panggilku pelan.

Dia melirik ke arahku, lalu melepaskan sebelah earphonenya.

"Hm?", balasnya singkat.

"Turunlah sebentar aku ingin berbicara padamu. Aku akan menjelaskan semuanya"

Perlahan Joy pun turun lalu kami berdua memutuskan untuk berbicara di lantai bawah.

Kami akhirnya duduk di sofa di ruang utama lantai bawah, keadaan dorm sudah sangat sepi, karena memang sudah larut malam.

"Maafkan aku.. Aku tidak bermaksud membuat kalian semua khawatir, aku hanya ingin menenangkan pikiranku, maaf juga karena aku sudah mengabaikan kalian tadi.. Mianhae.", ucapku.

Joy menhembuskan napasnya lalu menatapku sayu.

"Seharusnya kau berkata seperti itu pada Jungkook, sepertinya dialah yang paling mengkhawatirkan mu bahkan ia tadi seperti orang yang sedang kerasukan saat berlari menuju rooftop"

Jeon jungkook? Mengkhawatirkanku?

"Mwo? jungkook? Bagaimana bisa?", tanyaku.

"Kau lihat bagaimana dia membentakmu tadi? Dari situ kau tidak bisa melihat bagaimana seriusnya jika dia mengkhawatirkanmu lebih dari kami semua?", balas joy.

Aku berpikir keras. Benar juga kata kata Joy. Aku jadi merasa bersalah. Dan aku yakin Jungkook pun marah besar padaku saat ini.

Aku menundukkan kepalaku. "Mianhae... Aku membuat kalian semua khawatir", ucapku pelan.

Joy memelukku pelan. "Kami ada disini untukmu, jangan memendamnya sendiri, ceritakanlah kepadaku..,"

Aku sedikit terharu mendengar perkataan Joy. Aku beruntung memilikinya saat ini, aku juga merasa beruntung memiliki Jungkook dan Jimin yang peduli kepadaku.

"Baiklah.. Tapi berjanjilah tidak memberitahukannya pada Jungkook, karena ini ada sangkut paut dengan dirinya".

"jeon jungkook? Wae?", tanya Joy kembali.

Aku menghela napas lalu dengan perlahan menceritakan semua yang kualami disekolah.

"Mwo? Dasar Yeoja licik! Berapa nomor kamarnya? Aku akan menghajarnya sekarang", joy bangkit berdiri namun dengan Cepat aku menarik tangannya untuk duduk kembali.

"Sudahlah biarkan saja dia..", ucapku.

"Bagaimana bisa kau membiarkan ia membully mu seperti itu? Hanya karena dia tidak dapat mendekati Jungkook lalu aku yang menjadi korban? Hah! Bodoh sekali dia!"

Love Cream CakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang