Bagian Satu

16.6K 697 33
                                    

Sudah direvisi

~~~

{Alvin Pov}

"Kak Galih cakep banget"

"Kak Galih keren banget ngedribble bolanya"

"Kak Galih jago banget main bola basketnya"

"Kak Galih seksi banget kalo lagi keringetan jadi pengen ngelap keringetnya"

Seperti itulah kata-kata yang sering ku dengar jika sedang menemani Sheryl menonton permainan bola basket, dia akan terus-menerus memuji kakak kelas yang katanya sih bernama Galih, sebenernya aku gak terlalu tau kak Galih itu siapa, bahkan wajah orangnya pun aku gak tahu seperti apa, tapi setelah sekian lama aku menemani Sheryl aku jadi tahu kak galih yang dimaksud.

Kak galih adalah pemain inti dalam tim basket sekolah dan ia bersama timnya sering menyumbangkan piala kejuaraan untuk sekolah dan ia juga orang yang cukup pintar, ku dengar ia sering mendapatkan rangking satu dikelasnya.

Jika Kak galih beserta timnya sedang berlatih sudah dipastikan tempat duduk penonton akan penuh dengan siswi perempuan alasannya seperti Sheryl yaitu ingin melihat Kak Galih. Kuakui kak galih adalah orang yang cukup tampan, ia juga tinggi, dan ia memiliki kulit yang cukup putih, ia adalah tipe-tipe cowok populer sekolah yang seperti ada di drama-drama. Hahaha. Tapi kuperhatikan selama ini walaupun kak galih memiliki banyak fans, tapi ia tak pernah mempedulikannya, ia sangat cuek bahkan ia tak pernah membalas sapaan para fansnya, bahkan tersenyum pun tidak.

Oh iya aku lupa memperkenalkan diri. Namaku adalah Alvin Ray Pratama aku berada dikelas satu SMA dan yang disamping ku adalah Sheryl Andita Putri dia sahabat ku dari SMP kelas satu, jadi kira-kira aku sudah bersahabat dengan Sheryl kurang lebih sudah tiga tahun.
Alasan ku bisa dekat dengan Sheryl karna sheryl adalah orang pertama yang mengajak ku berbicara  dan dia juga orang pertama yang menjadi teman ku, karna aku termasuk orang yang tertutup dan pemalu dan juga sulit untuk mendapatkan teman tapi sheryl adalah satu-satunya orang yang selalu didekatku walaupun ia tau jika aku orang yang tertutup dan pemalu, dan kini sheryl sudah menjadi sahabatku, dan aku juga sudah mulai bisa terbuka dengannya.

"Sher, kamu gak bosen apa puji-puji kak galih terus aku aja yang denger sampe bosen ngedengernya"

"Yah... gak lah sampe kapan pun gua gak akan pernah bosen buat memuji kak Galih" ucap sheryl dengan mata berbinar.

Aku memutar bola mataku malas mendengar jawabannya yang terdengar seperti fans fanatik.

Setelah cukup lama permainan basket pun selesai dan anak-anak pemain basket mulai meninggalkan lapangan di ikuti semua penonton permainan basket termasuk Sheryl dan aku. Tapi sebelum benar-benar pergi mata ku dan Kak Galih sempat bertemu untuk sesaat, entah aku salah lihat atau apa, tapi aku melihat kak Galih tersenyum ke arahku. Ah...mungkin dia tersenyum ke orang yang ada di belakang ku, tapi saat ku lihat tak ada siapa-siapa dibelakang ku, apa benar kak Galih tersenyum untukku?. Haha.. mungkin itu cuman halusinasi saja. Karna cowok sepopuler kak galih dan yang terkenal cuek dengan fansnya,  akan tersenyum ke arahku itu sepertinya mustahil.

"Vin, kok malah bengong ayok kita pulang, lu mau bareng gua gak?"tanya Sheryl yang membuyarkan lamununan ku.

"Iya lah kan niat aku nungguin kamu supaya aku bisa pulang bareng sama kamu hehe" jawabku dan tersenyum malu.

"Ah...kebiasaan"

"Hehe" aku tersenyum malu membalas ucapan sheryl.

"Yaudah yuk kita pulang"

Setelah itu Kami pun segera pergi ke arah parkiran sekolah dan menuju mobil sheryl untuk segera pulang.

***

I Love U Alvin || [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang