Chapter 7 : Harry's Secret

2.8K 154 8
                                    

Happy Reading! :D

***

"Tak apa.. Hanya bertanya. Aku hanya ingin mengetahui kabarnya." kata Zayn

"Aku tidak tahu sepertinya dia baik baik saja" saat aku selesai berbicara, Walihya keluar.

"Penyakitku sudah membaik. Thanks zayn! ;)" kata Walihya loncat loncat (?) ga jelas. Tiba tiba Perrie dateng sama.seorang cowo. Dia.. Dia.. Harry!

"Aku bertemu dengan Harry di kantin. Jadi aku ajak dia ke sini. Tak apa kan?" kata Perrie ragu.

"Tak apa kok.. Lagian tadi Zayn menanyakan kabar Harry" kataku lantang.

"Lagian gw juga mau ngomong sesuatu ke lu Zayn" kata Harry.

"Perrie kau jaga walihya bentar ya.. Gw sama Zayn ikut Harry bentar." kataku sambil berlari menuju Harry dan Zayn. Dan Perrie hanya mengancungkan jempolnya.

-Harry's pov-

Gw udah siap buat ceritain semua ke Christine sama Zayn. Gw gak mau munafik dan gw juga bakal minta maaf.

"Christine pertama gw ga mau munafik. Gw yang nyuruh Zayn buat ngebenci Niall dan anak anak junior. Gw yg buat peraturan kalau senior ga boleh deket junior. Gw lakuin ini semua karena gw ga punya temen sama sekali di sekolah. Gw takut di ledekin kalau gw udah ga punya orang tua karena orang yg ga bertanggung jwb yg udh bunuh orang tua gw. Gw punya kakak tapi dia hilang entah kemana 1 tahun setelah kematian orang tua gw. Gw sekarang ga punya siapa siapa lagi. Cuma Zayn yg bisa gw harapin. Dan Zayn. Gw minta maaf sama lu karena semua ini salah gw. Lu ga salah apa apa. Gw bakal ngejelasin semuanya ke Niall, Louis dan Liam sama semua anak anak kampus. Gw minta maaf bgt . Gw udah ga tahan sama semuanya. Gw hidup sebatang kara dan gw pengen kita temenan. Maafin gw ya Christine and Zayn :'(" jelas Harry panjang lebar. Aku hanya diam dan terkejut mendengar cerita Harry. Jadi, selama ini Harry punya kakak? Dan Harry hidup sebatang kara di kota London yang luas ini?

"Gw maafin lu dari dulu kok ;)" kata aku sambil tersenyum.

"Gw juga kok Harr.. Gw jg salah. Nanti kita bareng bareng minta maaf ke semua. Oke?" tanya Zayn

Harry tersenyum dan menganggukan kepalanya. Dan Oh My God! Aku baru tahu Harry mempunyai dimples. Ya.. Selama ini Harry tak pernah tersenyum. Sekali pun tersenyun dia hanya menunjukan giginya. Itupun terpaksa.

"Thanks :) you're my friend now :)" kata Harry.

"Yep! We are best friend! :)" kataku.

"Sudah yuk.. Kita balik lagi. Kasian Perrie sama Walihya nungguin kita lama bgt bgt bgt" kata Zayn.

-skip-

Harry sudah pulang dengan mobil pribadinya. Di mobil Zayn, aku bercerita ttg apa yang di ceritakan Harry tadi. Perrie hanya mengangguk terus menerus sambil tersenyum. Mungkin Perrie jg ikutan senang.

*Zayn's pov*

Aku dan Harry mengundang Liam, Niall dan Louis untuk ke starbucks. Awalnya mereka gak mau karena takut di kerjain. Tapi aku bisa yakinin mereka kalau kita gak bakal apa apain mereka karena kita mau ngomong sesuatu.yang penting. Hari ini jam 3 sore bakal jadi moment yang tepat buat minta maaf dan ngejelasin semuanya.

-skip-

Gw sama Harry udah smpe di starbucks. Masih jam 2 kurang 10 menit. Gw sama Harry mempersiapkan diri. Tiba tiba ada yang menghampiri meja gw dan ternyata dia Niall dan Louis. Kemana Liam?

"Hai Niall and Louis. Kemana Liam?" sapa Harry.

*Niall's pov*

Kok tumben banget Harry sama Zayn baik banget. Jangan jangan mereka merencanakan sesuatu atau mereka mau ngejebak kita a.k.a Gw dan Louis.

"Tenang gw ga bakal ngerjain kalian kok. Gw bawa seseorang" kata Harry. Mungkin Harry bisa membaca pikiranku. Tuba tiba datang seseorang sambil membawa 5 gelas starbucks. Dia Christine.

"Hai Niall! Hai Louis! Apa kabarnya?" kata Christine sambil menaruh 5 gelas itu di meja.

"Aku baik baik saja.. Kok lu bisa temenan sama Harry sm Zayn??" tanya Louis

"Nah ini yang mau di jelasin Zayn sama Harry" kata Christine.

Blablablablablabla

Setelah mendengar penjelasan mereka aku mulai mengerti. Dan kalian tahu aku sudah memaafkan mereka dari dulu.

"Oh ya.. Kalian mau bantu gw gak buat nemuin siapa pembunuh kedua orang tua gw?" tanya Harry sambil menunduk

"Kita akan membantu lu Harr.. We are friends!" kataku sambil tersenyum.

Yap persahabatan memang indah aku harap persahabatanku ini bertahan lama :)

"Oh ya Liam kemana?" tanya Zayn

"Liam? Dia sedang bertemu dengan danielle. Biasa lah. Dia sudah ijin dengan kita dan oh ya dia sudah memaafkan kalian" kataku

"Thanks" kata itu yg keluar dari mulut Harry sambil mengeluarkan senyum khasnya

-skip-

*Normal pov*

Ceritanya nih mereka berenam a.k.a Zayn, Niall, Louis, Liam, Harry sama Christine masuk ke sebuah kantor investigasi di New York. Mereka tinggal di sebuah rumah yg di miliki oleh pamannya Zayn. Selama menjalani test masuk ke kantor investigasi itu, Zayn dan Christine memiliki nilai tertinggi. Tapi mereka berenam di terima di kator investigasi itu. Mereka mulai beradaptasi pada bosnya yg terkenal tegas itu. Dia Daniel Johannes Simpson. Dia bukan anggota keluarga Cody Simpson melainkan dia adalah seorang detektif terkenal ke 2 setelah ayahnya Christine.

"Apa yang membuat kalian ingin masuk ke badan investigasi ini?" tanya Dani

"Kita ke sini mau membantu teman kita, Harry untuk mencari pembunuh ke dua orang tua Harry" kata Christine

Sorry ya klo ngepostnya lama. Aku udh mulai sklh+belajar jadi aku bakal ngepost hari sabtu/minggu. Maaf klo part ini terlalu pendek. Comment + Vote pleaseee :D

Hate Becomes Love (Zayn Malik FF)Where stories live. Discover now