Chapter 8

2.6K 166 8
                                    

Huaaa! Readera udah 1K! Makasih ya buat semua yang udah baca, comment dan vote! Dan ini chapter 8nya!! Happy Reading!! :D

********************************

"Oh.. Jadi kalian mau membantu Harry.." kata Dani sambil mengelus elus dagunya.

"Kalian mulai bekerja 2 hari lagi. Terima kasih" kata Dani lagi sambil membereskan berkas berkasnya. Mungkin dia mau rapat.

Aku dan ke lima kawanku ini keluar dari kantor itu. Kami menikmati 2 hari sebelum masuk ke kantor itu. Peraturannya tentu saja berat. Jadi kita menikmati 2 hari yg tersisa ini.

"Jadi kita mau ke mana?" tanya Liam

"Lebih baik kita ke rumah Harry yang dulu. Ya lumayankan buat ngasih petunjuk. Siapa tau kita bisa nemuin pembunuh kedua orang tua Harry." kata Zayn panjang lebar

"Nah boleh juga tuh!" jiwa petualangku mulai keluar (?)

Mereka semua setuju. Walaupun awalnya Harry gak setuju. Naik mobil Louis. Ya mobil dia seperti bak sampah berjalan. Mobilnya di penuhi dengan foto Ele, kertas bekas dan baju baju dia. 30 menit perjalanan ditambah 1 jam buat makan di McD. Tau kan itu siapa? Niall. Dia menrengek kelaparan. Dia minta Louis, ga boleh. Harry, ga boleh. Liam, gak boleh. Aku? Lebih ga boleh. Cuma Zayn yg ngebela Niall. Sekarang memang Niall sama Zayn dekat banget :)

*********************

Udah nyampe di rumah Harry yg dulu. Masih sama seperti dulu. Waktu aku dan Zayn ke sini.

"Oh ya Harr.. Wkt itu gw pernah ke sini sama Zayn. Dan gw pernah nemuin satu pistol di sini" kataku

Mata Harry langsung terbelalak. Aku berjalan menuju meja yang ada pistolnya. Seingat aku pistolnya di situ. Dan ternyata benar. Pistol itu masih di tempatnya. Aku mengambil beberapa lembar tissue agar sidik jariku tidak terdeteksi. "Kau lihat ini? Mungkin ini pistol yg digunakan untuk membunuh kedua orang tuamu Harr.." kataku

"Seingatku di situ pernah ada singkatan" Zayn mulai berbicara.

Aku melihat pistol itu secara rinci. Dan benar saja pistol itu ada singkatannya yaitu JMG. Masih sama.

"Apa yang mau kita lakukan dengan pistol ini?" tanya Louis

"Kita bawa saja ke kantor. Siapa tahu Marcel bisa membantu kita" kataku

Kita langsung menuju kantor kurang lebih 18km dari tempat ini. Pistol itu aku bawa di dalam plastik kresek. Oh ya Marcel itu kepala bidang penyelidikan barang bukti. Jadi klo ada barang yang di curigai sebagai barang bukti, Marcel bisa membantunya.

*********************

Lantai 5. Lantai di mana ruang kerjaku dan the boys (sebutan untuk Zayn Liam Harry Louis dan Niall) . Kebetulan Marcel juga di lantai 5. Marcel itu berkacamata, tinggi, rambutnya blonde seperti Niall, suka menggunakan varsity. Dia sangat sempurna. Tapi lebih sempurna dimataku ialah Zayn.

"Marcel!! Kita butuh bantuanmu!" kata Niall sambil berteriak.

"Tenang tenang.. Ada apa?" tanya Marcel

"Tidak tahu.. Tanya saja ke Christine" kata Niall polos

Semuanya tertawa. Nial niall.. Tukang makan yang sangat polos.

"Jadi gini.. Kita sempet ke rumah Harry yang lama. Kita menemukan pistol ini. Yang di duga sebagai barang bukti. Bisa bantu kita?"

"Tentu bisa.. Kalian bantu aku ya.. Christine dan Zayn kau ke lantai 3 untuk mengambil tinta + kertas untuk sidik jari. Niall dan Liam kau ke ruanganku ambil sarung tangan 7 pasang dan ambil berkas berkas mengenai Harry. Harry dan Louis, kalian ikut aku." kata Marcel panjang lebar

"Siappp bos!" kata kita bersamaan

Setelah itu kita berpencar. Aku dan Zayn ke lantai 3, Niam ke ruangan Marcel dan Larry ikut bersama Marcel.

-Zayn and Christine-

Lantai 3. Kita gak tau di mana kita harus mengambil tinta dan kertasnya. Kita menuju resepsionis lantai 3. Tertera nama Elisabet.

"Hello mrs. Elisabet. Kita mau nanya di mana ruangan untuk mengambil tinta dan kertas untuk sidik jari" kata Zayn

"Ohh.. Kau tanya Nathan. Ruang kerja Nathan ada di sebelah dapur. Di sebelah sana" kata Elisabet

"Oke thanks.."

Kita menuju ruangan Nathan. Sampai di depan ruangannya, kita mengetuk pintunya.

"Silahkan masuk tidak di kunci.." kata seseorang di balik pintu itu

Zayn membuka pintunya dan ternyata......

-Niall and Liam-

"Ambil sarung tangan 7 pasang dan ambil berkas berkas Harry!" kata Niall

"Iya bawel-_- gw juga udah tau"

"Ihhh kan gw cuma ngingetin"

"Iya deh iya"

*Liam's pov*

Ah memang Niall itu bawel tapi dia paling cute di antara kita semua. Sampai di ruangan Marcel, kita langsung membuka lemarinya untuk mengambil sarung tangan dan berkas berkas Harry. Tapi ada sesuatu yang menarik perhatianku. Sebuah foto. Marcel dengan orang tua Harry??! Bagaimana bisa?? Ya tentu saja aku mengetahui orang tua Harry karena 7 tahun yang lalu, 2 tahun sebelum kematian kedua orang tua Harry, aku pernah bekerja di restorannya. Ah mungkin saja mereka saling kenal..

-Marcel, Louis and Harry-

"Lama sekali mer-" kata Harry terpotong karena ada yang membuka pintu. Ternyata Liam, Niall, Zayn dan Christine sudah kembali.

Saatnya menyelidiki pistol itu. Saat di telusuri, ternyata ini hanya pistol mainan-_- dan sidik jarinya pun adalah sidik jari seorang anak kecil. Hufft sudah susah susah tapi hasilnya nihil!

"Harry.. Gw mau bilang sesuatu ke lu.." kata Zayn tiba tiba.

Kira kira apa ya yang mau diomongin sama Zayn? Penasaran? Comment + Vote please :) thanks

Hate Becomes Love (Zayn Malik FF)Where stories live. Discover now