#2

2.4K 217 38
                                    

Angel berjalan menyusuri koridor sekolahnya, senyum ramah tercetak di bibirnya, sesekali Angel membalas sapaan orang-orang yang menyapanya. Seperti inilah keseharian Angel, selalu ramah kepada siapa pun yang membuat semua orang di sekolah menyukainya.

Angel memasuki kelas dan berjalan ke arah bangkunya, dia segera meletakan tasnya dan duduk di situ, di samping Alain.

Alain yang tadinya sedang sibuk dengan handphonenya langsung menyimpan benda berbentuk persegi panjang kesayangannya itu ke laci meja begitu dia melihat Angel. "Pagi Angel," sapanya.

Angel menaikan satu alisnya sambil melirik Alain. "Kerasukan jin iprit dari mana lo pagi-pagi gini? Pasti lo ada maunya 'kan?" terka Angel.

Alain mendelik. "Lo itu harusnya berterima kasih sama gue."

"Tuh 'kan! Lo ada maunya!"

"Yaelah, udah bagus-bagus kemarin lo gue tolongin, coba deh lo banyangin kalo kemarin lo, gue tinggalin gitu aja di lapangan dengan keadaan mengenaskan," kata Alain dengan dramatisnya.

Angel menatap Alain datar. "Gue nggak nyuruh lo buat nolongin gue."

"Yah, seenggaknya kan lo hargain perjuangan gue kemarin, karena dengan segenap jiwa kepahlawanan gue, gue ngangkat badan lo yang berat itu ke UKS."

Angel melotot. "Heh! Gue nggak berat, ya! Lo mau dihargain? Yaudah, lo mau gue hargain berapa? Sebut aja!"

Alain melongo. "Lo itu emang nggak tahu terima kasih, ya!" katanya kesal.

"Kalo emang gue nggak tahu terima kasih, kenapa?" Angel menaikan satu alisnya.

"Dasar keras kepala!"

"Gue emang keras kepala."

Alain menggigit bibir bawahnya gemas. "Ugh! Gue gigit juga lo!" ancamnya.

Angel mengarahkan lengannya ke hadapan Alain. "Yaudah, gigit nih, gigit!" tantangnya.

Kringg...

Bel tanda pelajaran berbunyi, menyelamatkan Alain dari kondisi terpojok, terkadang Angel memang punya jurus-jurus jitu untuk memojokkan Alain, seperti saat ini. Dan itu seolah membuktikan bahwa perempuan selalu benar.

Beberapa saat kemudian guru mata pelajaran di kelas Angel dan Alain masuk ke kelas membuat keadaan kelas yang tadinya berisik langsung hening seketika, lalu mereka semua bersiap untuk memulai pelajaran.

••

Angel tengah membereskan buku-bukunya saat ini, bel istirahat sudah berbunyi sekitar sepuluh menit yang lalu, tapi gadis itu masih setia membereskan mejanya yang berantakan.

"Angel!!" seseorang berteriak di depan pintu kelas, Angel menoleh dan seulas senyum tipis pahit tercetak di bibirnya.

Bintang Aurelia.

Sahabat Angel yang entah masih bisa disebut sahabat oleh Angel atau tidak. Angel dan Bintang bertemu juga pada saat MOS, sejak itu Angel dan Bintang berteman baik, Bintang sangat baik dan perhatian kepada Angel, membuat Angel merasa ada seseorang yang benar-benar menyayangi dan memperdulikannya, tapi itu dulu.

Dulu.

Sekarang Bintang datang kepadanya hanya untuk menanyakan keadaan Julian Stefan Cronwill yang notabenenya adalah pacar Bintang, Julian adalah Kakak Angel yang entah masih bisa disebut Kakak oleh Angel atau tidak.

Bintang dan Julian berpacaran sejak setahun yang lalu, sejak saat itu Bintang mendatangi Angel hanya untuk menanyakan Julian, dan Angel kembali merasa tersisihkan.

"Angel," Bintang menyentuh pundak Angel menyadarkannya dari lamunan panjangnya.

Bintang menatap Angel khawatir. "Lo kenapa? Sakit?" dia meletakan punggung tangannya di dahi Angel untuk mengecek suhu tubuh Angel namun ditepis oleh Angel.

"Nggak papa kok." kata Angel.

Bintang tersenyum. "Kantin, yok!"

Angel mengangguk, mereka berjalan berdampingan menuju kantin, sampai di kantin mereka mencari tempat duduk dan mereka mendapatkannya di pojok kantin, tempat favorit Angel.

Angel duduk sedangkan Bintang pergi memesan makanan. Beberapa saat kemudian Bintang datang dengan dua porsi bakso dan minumannya, dia menyerahkan satu ke Angel lalu duduk di hadapan Angel.

"Kak Julian, apa kabar?" tanya Bintang.

Angel mendengus samar. Udah gue duga.

"Nggak tahu dan nggak mau tahu." jawab Angel datar.

Bintang mendelik. "Yaelah, gitu amat lo!"

Angel hanya diam.

"Eh, gue liat-liat kayaknya lo makin deket ya sama si Alain?" celetuk Bintang tiba-tiba

Angel terbelalak. "Makin dekat pala lu! Makin benci yang ada!"

Bintang terkekeh. "Hati-hati, ntar jatuh cinta sama dia baru tahu rasa lo,"

Angel mendengus kesal. "Idih, gue nggak akan jatuh cinta sama titisan Ki Joko Bodo kayak dia, ya!"

"Liat aja nanti, gue jamin lo bakalan jatuh cinta sama dia." kata Bintang sambil tersenyum geli.

"Semerdeka lu dah!"

***

[A/N] I really need your vomment guys <3

Back At One [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang