Chapter 8

402 37 1
                                    

--Seulgi POV--

Sekarang aku berada di ruang penyimpanan jasad. Kai sajangnim bilang jasad Tn. Kim akan dikebumikan segera jikalau bisa mungkin besok, jadi sekarang aku harus menyelesaikannya. Tapi aku lega tugasku telah berakhir tinggal menyelesaikan masalahku sekarang, tetapi aku bingung dari mana aku harus memulai mencari informasi mengenai siapa pembunuh kedua orang tuaku ?
Selama ini memang mudah jika aku hanya berkata ingin segera menyelesaikan tentang siapa yang membunuh kedua orang tuaku tapi, aku harus memulainya dari mana ?

Drrt drrt, suara handphone ku berbunyi yang langsung saja aku angkat tanpa melihat dulu siapa yang menelpon.

"Yeoboseyo ?"

"Seulgi-ya, neo eodiya ?"

"Aku di rumah sakit, memang kenapa oppa ?" Ternyata yang menelponku Baekhyun oppa, tapi ada apa hingga Baekhyun oppa menelpon ?

"Bisakah kau segera kemari ? Secepatnya !" 

"'Kemari' ? Memangnya oppa sekarang dimana ?" Aku mulai bingung dengan apa yang sedang dibicarakan oleh Baekhyun oppa.

"Cepat kemari, ke Incheon aku menemukan siapa yang telah membunuh orang tua mu."

DEG- perkataan Baekhyun oppa sangat-sangat membuatku terkejut. Saking terkejutnya aku hingga melamun dan lupa jika Baekhyun oppa masih berada di seberang sana.

"Baiklah, oppa aku berangkat tapi aku harus pulang dulu untuk menjemput Suzy dan aku juga masih harus mengabari bosku, sebentar."

Tutt~

Tak berapa lama aku segera mematikan panggilan secara sepihak, lalu segera berlari mencari taksi. Saat sudah berada di dalam taksi aku segera menelepon Kai Sajangnim.

"Yeoboseyo, ada apa Seulgi-ssi ?"

"Hmm, Sajangnim saya ada keperluan mendadak maaf jika beberapa hari ke depan tidak bisa masuk kantor, dan soal Tn. Kim saya telah mengurusnya tadi." Ucapku tergopoh-gopoh.

"Gwenchana Seulgi-ssi, kau kan memang perlu dan itu mendadak. Tapi kuharap kau tidak terlalu lama tidak masuk kerja."

"Ne, Sajangnim. Gamsahamnida atas pengertian sajangnim."

"Cheonmayo Seulgi-ssi."

Tut~

Setelah Kai Sajangnim memutuskan sambungan telepon, taksi yang kutumpangi berhenti di depan sebuah gang kecil. Setelah sampai aku segera memberi uang pada supir taksi dan berlari keluar menuju gang sempit dan sampailah aku di rumah. Sesegera mungkin aku membangunkan Suzy yang tengah tidur di kamarnya.

Suzy akhirnya bangun, tapi aku segera menyuruhnya berganti baju dan segera menariknya keluar mencari taksi. Setelah menaiki taksi aku hanya menatap kosong, pikiranku entah ada dimana. Suzy ? Dia sepertinya kelelahan jadi setelah masuk taksi dia tidur lagi.

Beberapa jam berlalu, akhirnya aku dan Suzy sampai di Incheon. Untung saja Baekhyun oppa mengirim pesan mengenai dimana dia sekarang. Aku pun segera turun dari taksi sambil menyeret Suzy, hm dia masih tidur. Aku sudah tak peduli lagi dengan keadaan Suzy yang paling penting sekarang aku ingin tahu siapa orang yang dengan teganya membunuh orang tuaku.

Tak jauh dari tempatku turun dari taksi, sekarang aku di depan rumah kecil, ya terlihat seperti rumah tua yang tak terawat. Tapi aku tak peduli segera saja aku masuk dan masih menyeret Suzy untuk masuk.

Saat baru masuk dapat kulihat 2 orang laki-laki tengah duduk terikat. Dan juga terlihat Baekhyun oppa bersama 3 temannya-Woohyun oppa, Minhyuk oppa, dan Chanyeol oppa- yang juga bagian dari kami, duduk di sofa yang ada di sebelah tembat duduk 2 orang lelaki yang diikat tadi.

Suzy yang mulai terbangun segera bertanya.
"Hei, Sebenarnya ini dimana ? Kenapa kau menarikku seperti tadi ? Aku terkejut dan tarikkanmu menyakitiku kau tahu." Ucapan Suzy masih terdengar mengantuk.

"Kita di Incheon, Baekhyun oppa menemukan siapa yang membunuh kedua orang tuaku." Ucapku dengan nada dingin.

"A.. ah,, begitu maaf mungkin kau kerepotan tadi, seharusnya kau mengatakannya padaku terlebih dahulu tadi. Mian." Ucap Suzy terlihat menyesal.

Hh... ini yang tak aku suka dari mereka, aku tak ingin ada tatapan iba maupun kasihan dan itu juga mengapa sebenarnya aku tak ingin mereka membantuku mencari kedua orang tuaku. Aku hanya takut jika mereka membantuku hanya karena merasa kasihan padaku. Hah, biarlah untuk saat ini aku akan melupakannya, lagi pula pembunuhnya sudah tertangkap.

Baekhyun yang awalnya duduk bersandar di sofa yang menyadari keberadaanku dan Suzy segera menghampiriku.

"Seulgi-ah, mereka adalah orang yang membunuh kedua orang tuamu." Ucap Baekhyun oppa menunjuk 2 lelaki yang duduk terikat.
Aku pun mendekati 2 orang yang tengah duduk terikat. Keduanya seperti sudah sangat tua, bisa kulihat keriput di wajahnya.

"Sebenarnya kalian siapa ? Kenapa kalian membunuh kedua orang tuaku ?" Tanyaku pada 2 lelaki tersebut sambil berusaha menahan air mata yang mungkin sebentar lagi akan jatuh.

"Oh, jangan harap kami akan memberitahumu." Ucap salah satu dari mereka yang berbadan paling besar. Aku hanya diam. Tapi tak berapa lama Baekhyun oppa mendekati pria berbadan besar tadi sambil membawa pisau dan menodongkannya di depan wajah pria tersebut sambil berkata.
"Cepat katakan saja, jangan membuatku marah !" Terdengar dari nada suaranya bahwa Baekhyun oppa tengah menahan emosi. Aku lalu menatap kedua pria di depanku. Tak berapa lama pria yang berbadan sedikit pendek berkata.

"Kami hanyalah pembunuh bayaran. Kami hanya disuruh untuk membunuh kedua orang tuamu, kami bahkan tak tahu alasan orang yang menyuruh kami membunuh kedua orang tuamu yang kami tahu bahwa dengan membunuh kedua orang tuamu kami akan mendapatkan banyak uang. Ya, hanya itu." Jawab pria pendek itu sambil menatapku. Tak berapa lama aku menangis, Suzy pun menghampiriku dan memelukku aku hanya menangis sambil membalas pelukannya. Lalu terdengar suara Chanyeol oppa bertanya pada 2 orang pria yang tengah duduk terikat tersebut.
"Memangnya siapa orang yang menyuruh kalian untuk membunuh Tn. dan Ny. Kang ?"
Aku mencoba mendongak menatap kearah dua pria itu.

"Cih, aku tak bodoh untuk mudah menjawab hal itu." Ucap pria yang berbadan besar. Dan dapat kulihat setelahnya Minhyuk oppa mendaratkan pukulannya berulang kali ke wajah pria berbadan besar tersebut hingga membuat luka lebam dan berdarah pada wajah pria berbadan besar tersebut.
"Jangan main-main dengan kami, cepat katakan saja siapa !!!" Ucap Minhyuk oppa marah.

"Ka-kami di-disuruh oleh Tn-Tn. Kim Tae Hwan, yang seharusnya kalian tahu bahwa ada pemberitaan di televisi bahwa dia sudah mati." Jawab pria pendek.

DEG

Jadi, Tn. Kim adalah yang membu- ani, maksudku menyuruh orang untuk membunuh kedua orang tuaku.

Aku yang tak kuat menahan beban tubuhku perlahan merosot dan akhirnya terduduk diatas lantai kayu yang dingin dan sambil menangis.

Tanpa aku melihat aku tahu Baekhyun oppa, Woohyun oppa, Minhyuk oppa dan Chanyeol oppa tengah membawa dua orang tadi ke kantor polisi. Mungkin kalian akan berpikir apa bukti yang akan mereka berikan ke kantor polisi, tanpa sepengetahuan 2 pria tadi Sebenarnya Baekhyun oppa sudah sedari awal menyalakan mode rekam pada handphonenya.

Hah~ lupakan aku hanya ingin menangis dan meluapkan emosiku saat ini. Lalu aku Suzy mengajakku untuk kembali ke Seoul tanpa memberitahu Baekhyun oppa dan yang lainnya terlebih dahulu. Di dalam taksi pun aku hanya menangis di dekapan Suzy. Hingga tak terasa aku tertidur masih di dekapan Suzy.

To Be Continue ...

Annyeong
Mian lama update, banyak tugas dan sedikit bingung buat ceritanya. Mian kalau ada typo harap dimaklumi. Terima kasih buat para readers yang udah mau baca.

Gomawo

Want Have Beautiful Life With You (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang