10. Jangan Baper

10.1K 619 27
                                    

ISI CERITA DENGAN KOMEN TIDAK SAMA KARENA, CERITA INI 100% AKU KETIK ULANG.

VOTE DAN KOMENNYA. TERIMAKASIH.

***

REYHAN, berjalan santai menghampiri sang teman yang kini sedang bermain basket di lapangan sekolah, saat jam istirahat ada beberapa siswa yang lebih memilih main bola, ataupun basket di bandingkan mereka harus berdesakan di kantin yang pasti akan sangat ramai saat bel baru berbunyi.

Dia memilih untuk duduk di salah satu bangku yang terletak di pinggir lapangan,  menatap datar pada pertandingan basket ecek-ecek yang sedang berlangsung di hadapannya itu.

"Rey, ayo main." ajak Agam yang tidak sengaja melihat Reyhan hanya diam di pinggir lapangan, Reyhan membalasnya dengan gelengan pelan, dia sedang tidak ingin melakukan apapun.

Hidupnya sebagai ketua ossis membuat batre sosialnya berkurang begitu banyak, setelah segala kekisruhan MPLS dua minggu lalu, kini dia sedang dalam masa tenang, sebelum ada kegiatan sekolah lagi, Reyhan harus mengambil masa istirahatnya bukan. 

"Eum," suara ragu seorang gadis membuat Reyhan mengangkat satu alisnya, dengan ragu ia menoleh dan mendapati 2 orang gadis berdiri di sisinya. "Kak Reyhan, aku..." ujar salah satu gadis itu yang terlihat ragu dan ada sedikit malu mungkin.

"Ya?" tanya Reyhan yang tidak memiliki kesabaran, dia ingin hidupnya damai tanpa di ganggu.

Keringat dingin mendadak membanjiri tubuh salah satu gadis itu.
"Ada apa?" tanya pria itu lagi karena sang gadis belum juga melanjutkan kalimatnya yang tergantung tadi. 

"INI UNTUK KAKAK, AKU  HARAP  KAKAK SUKA." setelah mengatakan  kalimat itu dengan begitu lantang dan cepat, kedua gadis itu meletakan satu box yang bisa Reyhan duga berisi cake mungkin, di letakan di banguku panjang yang Reyhan duduki. 

Tidak ada respon dari pria itu,  Reyhan hanya menatap datar kedua gadis yang kini berlari  terbirit-birit meninggalkan lapangan, dengan wajah tertunduk malu.

"Widihhh, baru 2 minggu tahun ajaran baru udah dapet hadiah aje." ujar Ryan yang kini berjalan menghampiri Reyhan, dengan keringat yang membanjiri wajahnya.

Ryan mengangkat box cake yang sedari tadi tidak berniat Reyhan lihat, pria itu mengambil duduk di sisi Reyhan. Mengikuti arah pandang sang teman yang kini terlihat lebih tertarik, pada gerak gerik seorang gadis yang sedang berjalan di lorong, dengan satu gelas plastik berisi es coklat di tangan.

"Bolong tar palanya lu liatin begitu." ujar Ryan, membuat Reyhan perlahan menolehkan wajanya untuk menatap Ryan yang kini sedang membuka box berisi seloyang cheese cake dengan selai stroberi di atasnya.

"Lu kenal sama Nayla? gue liat berapa kali lu suka ikut nimburung di kantin." tanya Reyhan penuh selidik pada Ryan yang terlihat lebih tertarik dengan cheese cake yang ada di hadapannya. "heh, kalo di tanya." kesal pria itu karena tidak juga mendapat perhatian dari Ryan yang kini bahkan sedang memotong cheese cakenya.

"Kenal dari orok malah, kenapa?" tanya Ryan yang kini sudah menatap Reyhan, gantian kini dia yang menatap Reyhan dengan penuh telisik.

"Bukan pacara lu kan?"

"Bukanlah, ada gila-gilanya kali gue pacaran sama dia."

MELLIFLUOUS (Jaemin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang