17) Kysha & Lysha's Birthday Party

2.5K 201 40
                                    

[Trishya]

Ardan Azhar : gue udah di depaan, buruan dandannya.

Ardan Azhar : gausah dandan lama-lama, lo tuh udah cantik.

Indila Vanessa : iya, iya! Ini udah selesai, gue keluar sekarang.

Tak lama kemudian, Ila sudah membuka pagar rumahnya. "Ayoook, buruaaan, ntar kue unyu-unyu Kysha sama Lysha keburu abis," ucap Ardan.

"Eh kok gak pake dress?" Tanya Ardan sambil memandang Ila dari bawah sampai atas.

"Gimana mau pake dress, lo bawa motor butut begini," ketus Ila. Ardan hanya cengengesan lalu kemudian mulai mengendarai motornya menuju rumah Trishya.

[][][]

Rumah Trishya sudah ramai di kunjungi orang-orang, dari anak kecil sampai ibu-ibu ada semua. Yogi juga sudah hadir disana.

"Lucu ya, adik-adik kamu," tutur Yogi yang kini sedang duduk bersama Trishya di halaman belakang.

"Lucu apanya? Ngeselin gitu, sok kalem doang kalo di depan orang," jawab Trishya malas.

"Kakaknya lebih lucu lagi."

Suara seseorang tiba-tiba menginterupsi obrolan Yogi dan Trishya. Siapa lagi, kalau bukan Ardan? Yogi hanya menatapnya sinis. Ia tahu bahwa itu hanya candaan, tapi kalau terus-terusan, dia jadi muak juga.

"Dan, anjingnya udah sinis tuh, Dan..." bisik Ila yang berdiri di belakang Ardan.

Trishya hanya tertawa kecil, lalu Ardan dengan santainya bercanda lagi tanpa peduli tatapan Yogi. "Trishya kamu tuh bandel deh, kalo di kasih tau. Kan sudah kubilang, jangan sering-sering ketawa, nanti aku makin susah lupain kamu."

Arda berpura-pura frustasi dengan menutup wajahnya dengan tangannya. "Anjingnya Trishya galak! Ayuk ah, kita main sama dedek gemes Kysha dan Lysha aja La, daripada gangguin orang pacaran," ucap Ardan sambil menarik tangan Ila.

Lagi-lagi, rasa tak suka muncul di hati Trishya saat Ardan dengan santainya menarik tangan Ila. Pertanyaan itu datang lagi, cemburukah?

Sedangkan Ila yang tangannya ditarik, hanya tertawa sambil geleng-geleng melihat kelakuan Ardan yang seperti anak kecil.

Tiba-tiba, sebelum Ardan dan Ila pergi, Bunda datang membawakan minuman untuk mereka berempat. "Eh, ada Ardan. Ini teman-temannya Trishya juga ya?" tanya Bunda.

"Halo, Bun!" sapa Ardan. Ardan memang sudah terbiasa memanggil dengan sebutan Bunda dan Ayah.

"Iya tante, saya Ila," jawab Ila.

"Iya tante, nama saya Yogi, sebenarnya kalau saya sih, pacarnya," jawab Yogi sambil tersenyum ramah.

Sedangkan Bunda, mengernyit heran. Ini anak kok baru disapa sudah bilang pacar-pacar sih? pikir Bunda. Bunda kemudian duduk di hadapan Yogi. Sedangkan Ardan dan Ila yang sejak tadi berdiri, ikut duduk juga di belakang Bunda.

"Kamu pacarnya?" tanya Bunda, pandangannya menyelidik. Trishya, Ardan, Yogi, dan Ila terdiam.

Yogi langsung gugup ditanya seperti itu, ia akhirnya berpikir sebentar lalu menjawab. "Iya tante. Sebenarnya sih, baru jadian kemarin, hehe."

"Owalah, pantesan, baru sehari mah belum ada apa-apanya." Raut wajah Bunda seketika malas, lalu akhirnya beranjak dari kursinya, "Ardan dipanggil Ayah tuh, tadi."

"Oke Bun!" Setelah itu Ardan pergi mengikuti Bunda, meninggalkan Trishya, Yogi, dan Ila yang masih terdiam karena perkataan Bunda.

[][][]

Setelah acara selesai, semua orang sudah pulang. Yogi, Ardan, dan Ila juga sudah pulang sejak tadi.

Trishya masih beristirahat sejenak di kamarnya setelah tadi membantu Bunda untuk membersihkan rumah. Lalu tak lama, Bunda datang dan masuk ke kamarnya, lalu duduk di ranjang bersama Trishya.

"Trishya, kok kamu gak cerita kalo udah punya pacar?" tanya Bunda sambil mengerutkan dahinya.

Trishya tak kunjung menjawab, ia masih lelah, dan ia yakin kalau setelah itu pasti ada pertanyaan lagi.

"Bunda gak suka deh sama si Yoga-Yoga itu."

"Kan baru jadian sehari, Bun. Namanya Yogiiii, Bundaaa."

"Kok dia gak pernah pdkt dulu ke kamu? Gak pernah tuh, Bunda ngeliat dia datang ke rumah. Bunda sih lebih suka sama tipikal Ardan, yang asik diajak bercanda, lebih sopan, baik sama keluarga, sama adik-adik kamu, yaa kalo di daftar mantu Ayah mungkin dia nama yang paling pertama," cerocos Bunda panjang lebar.

"Dia pernah kok Bun ke sini, tapi dia di mobil doang, gak sampe masuk rumah," jeda, lalu Trishya menghembuskan nafasnya berat. "Bun, kalo misalnya nih yaaa, misalnyaaa kita tuh lagi jatuh cinta sama dua orang, kita harus pilih yang mana? Yang pertama atau kedua?"

"Pilih yang keduaa dong."

Trishya mengernyit heran, "kok yang kedua?"

Bunda menarik nafas panjang lalu,

"Karena kalau kamu cinta sama yang pertama, gak mungkin ada yang kedua."

[Trishya]

Jadi, aku mau kasih penjelasan dikit. Si Trishya itu awalnya emang suka sama Yogi, terus makin lama, dia akhirnya jatuh cinta(cielah) juga sama Ardaan, sooo maksud orang yang kedua adalah..... Ardaaan! Yeeee!

YEAY UPDATE LAGI. ini gaktau kena hidayah dari mana tiba-tiba otak gue lancar buat nulis part-part berikutnya wkwk. Dan btw itu kutipan quotes yang sering orang liaaat yakan yakan yakan.

Dah ah, jangan lupa vote dan comments yaak! Vomment itu bikin si penulis jadi lebih semangat lagi soalnya wkwk.

15/3/2016

-Athalia Alamanda-

TrishyaWhere stories live. Discover now