6

2.8K 134 0
                                    

I'll Got The Goddess

Natsuki sangat berharap bisa melihat Vanessa lagi. Tapi pagi ini Vanessa sama sekali tidak muncul hingga saat kepulanganya tiba. Gadis itu ternyata sudah kembali ke London pagi-pagi sekali karena harus segera bekerja. Sepanjang perjalanan pulang hingga sampai di flat milik Kent, Natsuki nyaris tidak bisa memikirkan apa-apa lagi selain kejadian kemarin, melihat Vanessa Gershon di atas ranjang membuatnya sangat bergairah.

Gadis yang galak ternyata bisa membuatnya merasa sangat berapi-api seperti ini? Dia sama sekali tak menyangka, tubuh Vanessa sangat wangi dan rambutnya selembut sutra. Ukuran payudara dan pinggul yang sempurna semakin memperkaya khayalanya. Kedua hal terakhir sudah sangat lama Natsuki ketahui, tapi kemarin adalah saat yang paling tidak pernah di sangka-sangka dalam hidupnya karena dapat melihat payudara Vanessa secara langsung.

Seandainya paman Tokeino tidak datang... Natsuki mengerang.

"Kau kenapa?" Kent menyadarkanya. Sepupunya itu sedang asyik membaca buku sambil duduk di sebelahnya. Hari ini anak itu tidak bekerja, Kent tidak akan pernah datang ke kantor saat ia di minta mengurusi masalah kliennya, dan Berkali-kali Natsuki selalu menjadi alasanya untuk bolos kerja.

"Sejak tiba disini kau terus melamun, sekarang malah mengeluarkan suara-suara aneh! Jangan bilang kau di tampar lagi oleh Vanessa Gershon!"

"Tidak. Aku tidak mendapatkan hadiah khusus itu seperti biasa." Natsuki tersenyum getir. Seandainya dia dan Vanessa bertemu lagi, gadis itu pasti akan melakukanya. Hal itu bisa di pastikan.

"Kenapa kau tidak bilang kalau wanita itu adalah Vanessa Gershon?"

"Memangnya kenapa? Kau tidak menyukainya? Dia menolakmu?"

"Kata Ibunya, pengacara gila itu tidak pernah menolak perjodohan. Pihak laki-laki yang selalu menolak. Tapi setelah ia memerintahkan aku untuk menolak perjodohan itu, aku mengerti sebabnya.
Dia pasti mengancam semua laki-laki yang sudah menjalani miai denganya seperti yang di lakukanya padaku!"

"Benarkah kalau dia juga melakukan itu kepadamu? Luar biasa sekali dia!"

"Dia sangat menarik, saat miai Vanessa Gershon benar-benar berdandan dengan cantik, ia memakai pakaian yang memperlihatkan bentuk tubuhnya dengan jelas, memakai camisole bertali dan tidak menggunakan bra. Seksi sekali!"

Kent yang tadi tersenyum tiba-tiba kehilangan binarnya. Natsuki masih berfikiran seperti itu? Kenapa Vanessa berdandan tidak biasa untuk Natsuki.

"Saat kuliah beberapa orang temanya memanggil Vanessa dengan sebutan Venus karena tubuhnya dan juga kecantikannya yang luar biasa itu."

"Iya! Dia seperti Venus, dewi kecantikan." Natsuki terdengar semakin antusias. Bagaimana bila Vanessa tidak mengenakan pakaianya? Bagaimana bila ia mengenakan camisolenya tadi setiap hari? Natsuki ingat kalau Vanessa memang selalu melakukan itu. Di balik jas dan Blazernya, Gadis itu selalu menggunakan Camisole tapi tidak terlalu menonjol karena penampilan maskulinya lebih dominan.

"Kau akan menikah denganya?"

"Kau fikir aku gila?" Natsuki mengerang lagi.

"Aku tidak akan menikah denganya karena ia terlalu cerdas dan galak untuk menjadi istriku! Vanessa Gershon bisa mematikan petualangan cintaku! Tapi aku akan bermain-main sebentar, Aku akan membuatnya tergila-gila padaku sebagai balasan tamparan demi tamparan yang selalu dilayangkanya.
Sebagai akibat karena sudah berani-beraninya membangkitkan gairahku!"

Kent mendengus, ia pasti akan merasa semakin bersalah kepada Vanessa kalau itu benar-benar terjadi. Ia akan menemui Vanessa di kantor besok, Kent harus membicarakan sesuatu.

"Utamakan pernikahanmu!" Kent bersuara lagi.

"Menikah itu gampang, aku bisa memilih wanita mana saja yang kusukai, tapi seperti yang ku bilang kalau aku ingin bersenang-senang dulu!".

VENUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang