Between Sin and Dream 28 :

17K 1.2K 17
                                    

Okay, Happy Reading :)

Makan malam berakhir dengan menyenangkan namun tetap saja Selena merasakan keganjalan dihatinya, entah itu mengenai perasaan Nicolas atau perasaannya sendiri. Ia tidak mengerti lagi.

Selena menatap tangannya yang kini digenggam oleh Nicolas. Tatapannya menyapu wajah sempurna pria itu. "..Nic.."

"Hmm?"

Nicolas menolehkan wajahnya dan menatap Selena yang terlihat penuh keraguan, "sebenarnya makan malam ini untuk apa?"

"maksudnya?"

"aku tidak mengerti mengapa kau mendadak mengadakan acara makan malam ini. Untuk kita.." Selena menarik tangannya sedikit untuk melepaskan genggaman Nicolas dan pria itu tidak membiarkannya

Jemari Nicolas terulur dan mengangkat dagunya agar menatap pria itu, "kenapa? Apa mengadakan makan malam untuk kekasih sendiri membutuhkan alasan untuk melakukannya?"

Kekasih..

Selena menarik nafasnya kencang hingga dadanya terasa sakit. "..aku bukan kekasihmu.."

"memang. Kau memang bukan kekasihku" jawab Nicolas cepat.

Tentu saja, ucapan itu sungguh menyakitkan dan membuat air matanya terbit dengan begitu cepat, namun rasa sakit itu berganti menjadi pekikan karena mendadak Nicolas mengangkat tubuhnya dan meletakkannya diatas batu karang besar yang berada tepat dibelakangnya.

Mata Nicolas menatapku dengan begitu dalam seperti mampu membaca pikiranku, dapat membaca keresahanku. Sontak Selena mengalihkan pandangannya ke pasir dibawah kakinya

Namun jemari Nicolas menahan dagu gadis itu sehingga mau tak mau Selena tetap menatap Nicolas.

Lalu Nicolas mengecup ringan bibirnya dan menatap matanya lagi, "kau memang bukan kekasihku. Kau adalah calon ibu dari anakku, Sugar"

"..."

"Kau adalah calon istriku, calon ibu dari anak yang ada dikandunganmu sekarang dan calon ibu dari anak-anakku dimasa mendatang" Nicolas tersenyum lebar, menangkupkan kedua tangannya pada wajahnya, "Kenapa?"

Selena menggeleng wajahnya cepat, air matanya kini benar-benar terbit dan mengalir begitu saja. "..kau tidak benar-benar bermaksud untuk mengatakannya.."

"Kenapa kau berpikir seperti itu?"

"kau hanya berada disampingku karena bayi yang kukandung. Kalau saja aku tidak mengandung, kau tidak akan berada disini sekarang, kau juga tidak akan mengucapkan kata-kata lembut yang selalu kuinginkan. Kau.." Selena menarik nafasnya dan menahan isakan tangisnya, ini adalah kelemahannya.

Dan Nicolas adalah kelemahannya yang paling besar.

Mendadak ia merasakan kepalanya bersandar dan diselimuti oleh kehangatan dan aroma yang sangat disukainya.

Nicolas menarik kepalanya mendekat dan meletakkannya didada bidangnya, "kau seharusnya selalu mengatakan kepadaku mengenai apa yang membuatmu merasa resah" kemudian ia memberikan jarak sedikit bagi mereka berdua dan menatap wajahku dengan lembut, "aku ingin kau selalu mengatakan keresahanmu, ketidak nyamanan yang kau rasakan, Sel."

"kita hanya akan menyakiti diri sendiri. Kau dan aku. Kita bisa bersama 7 tahun yang lalu namun aku menampikmu dengan kasar, mengatakan bahwa yang kulakukan adalah benar. Namun aku salah.."

Nicolas mengambil tangan Selena dan meletakannya diatas jantung pria itu, "..kau mengambil seluruh kewarasanku, logikaku. Bersama Sophie selalu menjadi mudah, aku merasa nyaman dan dia sangat mudah untuk dicintai. Tapi bersamamu.." Nicolas menggeleng dan tersenyum,"bersamamu.. Menjadikanku pribadi yang berbeda. Aku seperti anak berusia belasan yang baru saja jatuh cinta. Kau membuatku cemburu dengan begitu mudah, membuatku marah, dan bersamamu selalu membuatku kehilangan kewarasanku.."

Between Sin and Dream [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang