Chapter 3

6.2K 280 8
                                    

ada yang nunggu cerita ini gak? kayaknya nggak ya? Vote nya aja gak ada.. huhuhu agak sedih sih..

tapi yasudahlah.. aku kan juga baru-baru bikin cerita. :) oh ya sebenernya umurnya Bian 28. aku udah edit tapi dicerita kyaknya gamau keedit. jdi aq tegesin disini aja ya, kalau umur Bian 28. aku salah ketik. maklumi ya :)

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

"Bu.. bukan beg.."

"Bian sebaiknya kau usir saja dia, kalian baru kenal kan? Kenapa dia mencampuri urusanmu sejauh ini!!"

"Tenanglah Chris, Seva tidak bermaksud menyinggungmu."

"Hah.. kau membelanya? Kau lebih memilih membela dia daripada aku?" Astaga, sepertinya aku telah mengacaukan semuanya. Aku tidak bermaksud menyinggung Chris, aku hanya ingin bertanya saja. Kenapa malah jadi rumit begini. Chris terlihat sangat marah dan menatapku penuh benci. Aku tidak berani menatapnya dan hanya bisa menundukkan kepalaku.

"Duduklah Chris, kita bicara baik-baik. Tahan emosimu." Bian ikut berdiri dan menenangkan Chris yang aku tau emosinya padaku kian besar. Tanpa kusangka Chris mehentakkan tangan Bian yang ada dipundaknya dan menarik kerah kemejaku sampai aku berdiri karnanya. Yaampun, aku takut sekali. Aku tidak tau ternyata Chris memiliki emosi yang labil seperti ini.

"Chris apa yang kau lakukan? Lepaskan Seva!" Bian mencoba melepaskan tangan Chris yang masih menarik kerah kemejaku. Dia menatapku tajam dengan rahang mengeras.

"Diam kau Bian!" Chris mendorong Bian hingga terduduk disofa.

"Kau.. kau pikir kau siapa? Kau hanya orang baru disini dan kebetulan Bian berbaik hati memungutmu. Dasar tidak tau terima kasih, lebih baik kau pergi saja dari sini. Dasar jalang!" Sakit rasanya hatiku karna perkataan Chris. Aku memang seorang yang dipungut oleh Bian yang dengan baik hati memberiku tumpangan untuk tinggal, memberiku pekerjaan serta membayar semua hutang keluargaku. Tapi aku bukan wanita murahan yang merayu laki-laki kaya hanya untuk mendapatkan uang. Tapi aku sadar, disini akulah yang salah. Aku yang menyulut emosi Chris, tapi bagaimanapun aku tetap sakit hati, aku berusaha menahan air mataku, tapi tetap saja mereka turun bebas membasahi pipiku. Seumur hidup aku tidak pernah dihina serendah ini.

"Jaga ucapanmu Chris!!" Bian bangun dan mendorong Chris hingga cengkraman tangan Chris pada kerah kemejaku terlepas dan aku terduduk kembali di sofa yang tadi aku duduki.

"Aku tidak tau apa yang diberikan perempuan licik ini padamu, sampai-sampai kau terus membelanya dari tadi?"

"Bukan begitu Chris, kau keterlaluan."

"Jelas-jelas dia ingin memisahkan kita dan mencoba menghasutmu tapi kau masih saja membelanya? Sebenarnya kau kenapa? Kau menyukai wanita murahan ini?" Bugh!! Bian dengan tiba-tiba meninju rahang Chris sampai-sampai Chris terjatuh kelantai. Aku tidak tau kenapa Bian melakukan itu. Yaampun, aku telah mengacaukan semuanya.

"Kau memukulku?" tanya Chris tidak percaya pada tindakan Bian.

"Kata-katamu sangat keterlaluan Chris." Kurasa Bian mulai marah dengan apa yang Chris katakan padaku. Chris bangkit dan balas memukul Bian sebanyak dua kali pada wajah dan sekali pada perut. Sehingga sekarang Bian lah yang tersungkur dilantai.

"Kalau kau masih membelanya, lebih baik aku pergi dari sini." Chris berbalik dan berjalan menuju pintu. Sebelum dia mencapai daun pintu kantor Bian, aku mencegahnya.

"Kau jangan pergi, biar aku saja yang pergi. Maafkan aku, bukan maksudku untuk menyinggungmu. Aku memang orang baru disini dan maafkan aku yang terlalu ikut campur. Kau tetap disini dan obati luka Bian. Aku akan segera pergi. Sekali lagi maafkan aku." Aku membungkukkan sedikit tubuhku untuk meminta maaf padanya. Aku tidak mau, karna aku hubungan Bian dan Chris jadi kandas. Aku tau mereka saling mencintai. Aku tidak mau dicap sebagai wanita perusak hubungan orang. Cukup Chris saja yang mencap aku sebagai wanita murahan. Meskipun aku sangat sakit hati oleh kata-kata Chris tapi ini memang semua salahku.

Oh Gay , Look At Me Please 🔞Where stories live. Discover now