Chapter 24: Yang Sebenarnya

4.9K 225 33
                                    

Selamat Siang.

Wah ketemu lagi dengan author gaje bin aneh ini. Gimana sih katanya mau fokus ujian? Karena saya tergoda dengan melanjutkan cerita ini, jadi yah mau gimana lagi *nangis dipojokan*. Baiklah langsung saja 

JRENG JRENG JRENG...!!!


HAPPY READING :D


Ardhika's Pov

6 zombie dibelakang kami semakin mendekat, jaraknya hanya tinggal 7 meter dari kami. Tapi tak ada satupun dari kami yang melakukan gerakan. Semuanya terlalu shock saat melihat ini.

DOR!

DOR!

DOR!

DOR!

DOR!

DOR!

Tiba-tiba suara tembakan terdengar. Semua tersadar dari lamunannya, termasuk aku. Kemudian tak lama kemudian seseorang datang dibalik atap bangunan dekat alun-alun. Semua termasuk aku menengok kearah orang itu. Orang yang ternyata sudah melepaskan tembakan ke 6 zombie dibelakang kami memberikan isyarat dengan tubuhnya, menyuruh kami masuk kedalam masjid Al Munawwaroh di alun-alun.

"Ayo kesana" ujar Raihan.

"Tapi..."

"Tidak ada kata tapi, bisa saja orang itu mengetahui apa yang terjadi disini" ujar Fajar memotong ucapan Fitria. Kami semua masuk kedalam alun-alun dan menutup gerbangnya (untung gerbangnya tidak terkunci). Didalam tak ada zombie, kami berlari kearah masjid. Dilihatnya, orang yang menembak tadi juga masuk dengan melompati pagar menuju masjid.

"Ayo masuk" ujar orang itu yang telah mencapai masjid lebih dulu dan membuka pintu masuk. Kami pun masuk kedalam. Kemudian orang itu menutupnya.

"Fyuh, akhirnya" ujar orang itu. Didalam sana ada beberapa tas, makanan instant yang sudah setengah habis, dan seorang cewe-Cewek!

"Assalamualaikum" ujar orang itu. Kami celingak celinguk, sebelum sadar bahwa kami belum mengucapkan salam saat memasuki masjid.

"Waalaikumsalam kakak, gimana keadaannya?" balas cewek itu. Rupanya orang itu adalah kakak cewek ini. Cewek itu kira-kira seumuran denganku, berjilbab, dan dari raut muka dan suaranya sepertinya dia orang baik.

"Saat kesini aku melihat ada bus ditepi jalan, padahal tadi pagi tidak ada. Ternyata milik mereka" ujar orang itu sambil menunjuk kami semua "Dan mereka malah bengong, sampai tidak sadar ada zombie dibelakang mereka" sambungnya sambil tertawa.

"Eehm" orang itu menghentikan tawanya "Kalian pasti menuju kemari karena mendapatkan informasi bahwa tempat ini menjadi lokasi pengungsian kan?" tanya orang itu.

"Oh, i-iya. Tapi kenapa tempat ini malah sepi, apakah informasi yang kami dapat salah atau sesuatu telah terjadi?" jawab Fajar sekaligus bertanya.

"Tidak, tidak salah dan tidak ada sesuatu yang terjadi disini. Tapi sepertinya kalian terlambat kemari" ujar orang itu, yang sontak membuat kami terkejut.

"Ma-maksudnya?" tanya Taufik.

"Rombongan pengungsi telah pergi dari sini sejak kemarin" sahut cewek tadi. Kamipun terkejut bercampur lega, karena keluarga kami baik-baik saja.

"Ta-tapi kemana?" tanya Fitria.

Orang itu malah duduk, sepertinya ingin menjelaskan sesuatu.

"Kalian tahukan, bahwa pemerintah kita telah memberlakukan Darurat Milier semenjak wabah masuk kenegara kita?" ujar orang itu. Kami hanya mengangguk.

Journey to Survive in a Zombie Apocalypse 2: Back to HomeHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin