Part 6 : Blues and Clues

83.7K 10.5K 1.5K
                                    

V melempar lap pelnya asal. Ember yang berisi cairan pembersih lantai ditendangnya kasar hingga airnya menyembur kemana-mana. Napasnya tak keruan. Matanya berkilat penuh amarah.

"Sial," umpatnya singkat.

Sejujurnya ia ingin mengumpat lebih banyak dengan suara kencang. Tapi berhubung sekarang ia sedang berada di toilet kafe, sangat beresiko jika ia ketahuan.

"Kemarin Jungkook. Sekarang laki-laki baru lagi? Memangnya dia pikir dia siapa? Jalang?" gumamnya kesal.

"Hey, V. Kau disitu untuk menjalankan misi, bukan cari pacar." Tiba-tiba suara seorang lelaki terdengar dari earphone-nya. Hal itu membuat V menghela napas berat, makin kesal.

"Aku tahu, Jin."

V merapikan gulungan lengan kemejanya. Ia memutuskan untuk menyimpan dulu amarahnya dan kembali bekerja.

"Jangan lupa job malam ini. Bayarannya lumayan."

"Tidak mungkin aku lupa," kata V sebelum keluar toilet.

♥♡♥

"Okey, cut."

Jimin merapikan kembali kameranya dan memasukkannya ke dalam tasnya. Jungkook yang duduk di hadapannya menenggak sebotol air mineral, haus karena terus menjawab pertanyaan dari Jimin.

"Aku tidak percaya kau berakhir menjadi wartawan." Mata Jungkook menatap Jimin yang mengenakan rompi dengan logo salah satu stasiun TV Korea.

"Iya. Aku tidak kuliah dan memutuskan untuk jadi reporter di perusahaan Ayahku. Yah, walaupun aku anaknya, tesnya tetap tidak mudah," jawab Jimin.

"Reporter? Bukankah kau yang akan menjadi calon penerus Ayahmu?"

"Aku tidak suka pekerjaan seperti itu. Lebih baik aku jadi reporter saja. Lebih seru dan menantang." Jimin tertawa.

"Lalu, siapa yang akan jadi penerus?" Tanya Jungkook lagi.

"Entahlah. Ayahku yang memutuskan."

Jungkook pun mengangguk-angguk tanda mengerti. Diteguknya kembali air botol di tangannya.

"Jadi, kau masih dekat dengan HyoRim?" tanya Jimin saat sudah selesai dengan kameranya.

Jungkook terkekeh mendengarnya. "Aku berharap lebih dari sekedar dekat."

Jimim tersenyum, paham akan maksud Jungkook. "Bagaimana dengan yang lain? Masih suka ngumpul?" Tanyanya kemudian.

"Masih. Yoongi dan Hoseok sering kali kesini, berhubung mereka kuliah di kampus yang sama. Kadang mereka datang berdua, atau sendiri-sendiri. Yah, mereka sudah menganggap kafe ini seperti rumah," jawab Jungkook.

"Wah, kalian bersenang-senang tanpaku, ya?" Tanya Jimin iri.

"Tapi sudah 2 minggu ini mereka tidak kesini. Kata Hoseok, mereka sedang ada ujian," lanjut Jungkook.

Jimin mengangguk-angguk mengerti. Ia pun menghela napas pelan dan menyandarkan punggungnya di sofa.

"Sangat menyenangkan jika semua bisa kumpul lagi." Kata Jimin.

Jungkook yang juga bersandar di sofa di belakangnya memejamkan matanya. "Iya. Sangat."

Mereka berdua menutup mata masing-masing. Larut dalam pikiran dan kenangan yang sempat dibagi bersama. Hingga raut bahagia itu hilang untuk sesaat.

♥♡♥

Malam hari di sebuah klub malam. V yang berpakaian serba hitam berdiri dalam diam di seberang jalan, bersandar pada sebuah tiang listrik. Menunggu seseorang.

[kth] Hold Me Tight ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang