kenalan pertama dengannya

937 38 0
                                    

Kean pov

Sudah dua hari ini aku duduk sebangku bersama salah satu murid khusus bernama Gia ini. Sejak, pertama kali aku duduk bersamanya ia tak pernah sekalipun mengajakku ngobrol atau sekedar basa basi dengannya. Dan itu sungguh membuatku penasaran dengan gadis yang saat ini sedang sibuk membaca novel di tangannya sambil sesekali membenarkan letak kacamatanya.

Kean segera berpaling menatap lurus ke depan sambil memikirkan kejadian saat ia membentak Mega. Lalu ia melirik ke meja tengah barisan ke dua dan ia melihat sosok perempuan yang sedang menghantui pikirannya saat ini.

Jadi akhir kisah cinta gue kayak begini? Miris banget. Batin Kean sambil terkekeh.

"Eum.. Kean? Gue mau nanya, disini ada ekskul musik?" tanya gadis di sebelahku ini.

"Oh iya ada. Gue sendiri malah yang bentuk, bukan ekskul resmi sih jadi gue namain club musik" balasku seraya tersenyum. Gadis ini membalas senyumku. Manis. Sungguh manis sekali senyumnya.

"Kalau gitu, gue boleh join?" tanyanya lagi. Yang langsung dibalas anggukan mantap olehku.

"You are the only girl in the club" kataku sambil terkekeh.

"Are you seriously?" balasnya setengah tak percaya.

"Kaget ya? Tapi serius cuma lo satu satunya cewek yang ada di club" balasku.

"Hahaha lo lucu, muka lo lucu pas kek gitu" Kean menatapnya aneh. Apanya yang lucu dari dirinya? Mengapa gadis di depannya tertawa terbahak bahak seperti itu? Tapi, jujur ada perasaan aneh begitu melihatnya tertawa.

Apa ini yang namanya love at first sight? Tapi, perasaan gue sama Mega? Apa masih ada? Atau berkurang? Atau bahkan hilang? Gue berharap perasaan gue hilang buat dia. Karena pada akhirnya, gue emang gabisa dapetin dia. Batin Kean.

Flashback on

"Lo mau ngomong apa sama gue?" tanya Kean pada gadis di depannya ini.

"Lo kenapa sebegitu marahnya ngeliat gue sama Kelvin?" tanya Mega pada Kean yang sedang menyeruput minuman di depannya.

Kean menghela napas nya dan menghembuskannya dengan kasar.

"Gue sayang sama lo" kata Kean singkat, padat dan jelas. Membuat Mega mematung untuk sepersekian detik.

"Itulah alasan kenapa gue ga suka liat lo sama cowok lain. Karena sayang, gue sayang lo. Dan gimana sakit hatinya gue ketika lo lebih milih jalan sama cowok itu daripada gue" kata Kean lagi.

"Pertanyaannya adalah, lo ada hubungan sama Kelvin?" tanya Kean sekali lagi. Membuat Mega yang sedari tadi menunduk kini langsung mendongakkan kepala nya menatap Kean.
"Gue ga ada hubungan apa - apa sama dia. Tapi... Gue udah sayang sama dia sebelum kakak gue meninggal pun gue udah sayang sama dia" jelas Mega. Dan jawaban itu sukses membuat Kean bungkam.

"Lo? Jadi lo kenal Kelvin udah lama?" tanya Kean yang di angguki oleh Mega.

"Kakak gue udah meninggal sejak gue masih tinggal di italia. Kakak gue meninggal karena bunuh diri, dia frustasi karena Kelvin lebih milih cewek lain daripada dia. Dan sebenarnya, gue pun sakit hati karena Kelvin lebih milih orang lain. Sebelum kakak gue bunuh diri, gue sempet mohon mohon sama Kelvin biar dia ga ninggalin kakak gue dan Kelvin akhirnya mau nurutin kata kata gue, tapi gue telat. Kakak gue udah keburu meninggal setelah gue berhasil bawa Kelvin ke rumah gue. Dan yang paling ga gue percaya adalah ternyata cewek yang ngebuat Kelvin berpaling dari kakak gue adalah kak Alexa. Gue sempet benci sama kakak lo, tapi gue sadar bukan cuma kakak gue yang tersiksa tapi Alexa juga sama, dia sedih karna Kelvin ninggalin dia kan? Dan yang bikin Kelvin ninggalin Alexa iti gue. Gue minta maaf" jelas Mega lirih.

"Jadi?? Elo?" sebelum Kean melanjutkan kalimatnya lagi, Mega langsung mengangguk seolah tahu apa yang akan Kean tanyakan.

"Terus perasaan lo ke dia?" tanya Kean akhirnya.

"Still the same" jawab Mega lirih hampir seperti gumaman.

"Oh gitu ya? Gue kira lo juga ada perasaan ke gue, tapi ternyata? Ah yaudahlah ya cinta ga bisa dipaksain kan ya?" kata Kean seraya tersenyum getir.

"Maaf Kean, gue juga sebenernya sayang sama lo. Tap-"

"Tapi semenjak Kelvin dateng lagi perasaan lo berubah seutuhnya buat dia. Iya kan?" potong Kean.

Mega mengangguk lemah.

"Yaudah deh gue duluan ya, ada urusan" tanpa persetujuan Mega, Kean pun langsung beranjak untuk pergi.

Flashback end.

"Eh gi, lo ada waktu ga pulang sekolah?" tanya gue

"Enggak ada lah. Gue kan ga terlalu tau daerah ini Kean" balas Gia.

"Gimana kalau gue temenin lo keliling Jakarta gimana?" tawar Kean pada Gia.

"Seriusan? Lo ga sibuk sama club musik lo?" tanya gadis di sampingnya ini.

"Enggak lah, lagian juga kan personil nya rata rata anak kelas 12 lagi sibuk buat ngurusin US, jadi kan jarang latian" jelas gue.

"Oh gitu, yaudah kalau gitu gue terima tawaran lo" kata Gia sambil tersenyum.

Aku bingung, ada apa dengan perasaanku? Baru dua hari ini aku mengenal gadis ini. Tapi hatiku seolah menolak untuk menjauhi gadis ini. Hatiku berkata bahwa aku harus melindungi gadis ini.

"Gi, lo pegangan yang bener dong. Ntar jatuh" ujar gue setelah Gia sudah menaiki jok motor gue.

"Siniin deh tangan lo" lalu gue menarik tangan Gia ke pinggang gue.

Aku merasakan ketegangan pada Gia. Aku hanya tersenyum tipis.

"Gi?" tanya Kean di selingi oleh deru mesin yang terdengar sana sini. Karena mereka sedang berada di motor.

"Iya?" balas Gia.

"Lo? Kenapa sih anaknya diem? Ga pecicilan? Padahal gue kira lo anaknya pecicilan gitu" tanya Kean lagi.

"Lah?? Ya gue gatau lah, emang gue pendiem ya? Menurut gue enggak masa?" balas Gia.

"Ya itukan menurut gue" balas Kean lagi.

"Emang kalau gue pecicilan lo suka?" tanya Gia dengan polosnya. Sangat amat polos sehingga tanpa sadar membuat sang supir menegang oleh ucapan gadis mungil ini.

"Mak-maksudnya apa dah?" tanya Kean dengan jantung yang sudah berdetak hebat.

"Maksud gue, kalau gue pecicilan lo mau jadi temen gue? Gue yang kek gini aja masih belum ada yang mau jadi temen gue, apalagi kalau gue pecicilan?"

"Ya iya sih bener juga, by the way lo mau kemana dulu nih? Ke monas? Apa kerumah gue?" tanya Kean seraya terkekeh.

"Ke rumah lo? Ngapain?" jawab Gia terheran heran.

"Hahaha bercanda kali gi,shock banget" balas Kean seraya terkikik geli.

"Yeee elo mah, kirain" balas Gia.

Author pov

Halo guysss! Cerita ini masih berlanjut kok. Maaf baru ngepost lagi yaaa don't forget to vote my story yaa 😊

Music Of Love [Completed]Where stories live. Discover now