Part 1

9.6K 637 47
                                    

Krystal terbangun dari tidur nyenyaknya dengan kantung mata panda yang berlebihan. Dinginnya kamar itu, yang berasal dari air conditioner membut Krystal menarik selimut sampai menutupi seluruh tubuhnya yang polos tanpa sehelai benang pun.

Tok... Tok...

Sebuah ketukan pintu membuat Krystal mengembuskan napasnya sebelum bangkit dan mempersilahkan tersangka masuk. Tersangkanya seorang pelayan senior yang sudah berada di mansion ini puluhan tahun.

"Agassi, Tuan memberikan vitamin ini agar anda segera sembuh," ucapnya, lalu meletakkan nampan yang dibawanya ke atas nakas di samping ranjang Krystal.

Untuk menghormatinya, Krystal tersenyum sebagai ungkapan terimakasih. Setelah pelayan itu keluar, Krystal langsung mengambil vitamin dan meminumnya dengan baik.

Karena rasa kantuknya sudah hilang, Krystal memutuskan untuk mandi menggunakan air panas. Dirinya membutuhkan waktu satu jam untuk membersihkan tubuhnya dari kotoran yang mana kotoran itu bukan sebuah kotoran biasa.

"Shit," umpat Krystal ketika dia melihat lehernya yang penuh dengan bercak merah akibat perbuatan makhluk buas itu semalam. Dia benar-benar harus memperingatkannya lain kali untuk tidak membiarkan tanda ini bebas terlihat.

Selesai berpakaian, Krystal pun mengambil sebuah syal bewarna peach di lemari pakaian dan mengenakannya di leher. Kemudian turun ke lantai bawah untuk sarapan. Di meja makan, Krystal hanya sarapan sendiri karena Sehun sudah lebih dulu pergi bekerja beberapa jam yang lalu.

Drt... Drt...

Dering ponsel milik Krystal membuatnya menghentikan aktivitas sarapannya dan melihat nama yang tertera di ponsel itu, untuk kemudian dia angkat.

"Halo...."

"Berapa?"

"Akan aku kirim setelah ini."

"Apa dia baik-baik saja?"

"Aku mohon jaga dia untukku."

"Baiklah, bye."

Setelahnya Krystal menutup panggilan telepon dan mengembuskan napasnya dengan berat sebelum akhirnya dia bangkit dari kursi untuk bersiap-siap pergi menggunakan mobil Audy R8 yang dibelikan oleh Sehun menuju sebuah Bank yang ada di dekat rumah Sehun ini.

Saat urusannya di Bank selesai, Krystal kembali melanjutkan perjalanan menuju bangunan yang berdiri dengan kokohnya di daerah elit Gangnam. Langkah kakinya tidak terlalu panjang karena dia memang sengaja melakukannya untuk membuat seseorang mengamuk.

Tadi, saat di dalam Bank, dia mendapatkan telepon dari Sehun untuk segera datang ke kantornya dan harus langsung menemui dia di ruangannya. Memang makhluk buas yang arogan. Setelah sampai di lantai ruangan Sehun, Krystal awalnya mengetuk pintu ruangan, sampai Sehun mempersilakannya masuk.

Saat dia sudah masuk, Krystal hanya berdiri di ambang pintu karena sekarang dia sedang melihat Sehun yang sedang bercumbu dengan sekretaris barunya. Di sana, perempuan bernama Seola itu sedang dipangku dengan nyamannya oleh Sehun, sedangkan tangan Sehun bermain dengan indahnya di tubuh gadis itu. Dasar makhluk buas.

Krystal hanya menarik napasnya dalam-dalam dan menyilangkan kedua tangannya di depan dada, sembari melihat adegan yang sering dilihatnya itu, baik di kantor maupun di hotel. Anehnya Sehun tidak pernah membawa wanita-wanita jalang itu ke rumahnya, kecuali Krystal tentu saja.

Setelah beberapa menit, Krystal sungguh tidak tahan, sehingga dia mulai berdeham dan sontak kedua makhluk itu berhenti bercumbu.  Seola juga segera merapikan bajunya yang sudah terbuang ke lantai dan merapikan rambutnya yang berantakan karena hasil cumbuan Sehun. Setelah itu dia pergi dari ruangan Sehun dan Krystal pun melangkah ke arah Sehun.

"Ada apa kau memintaku ke sini?" tanya Krystal langsung, tanpa basa-basi.

Sehun berdiri dari kursi kebesarannya dan duduk di sofa yang ada di ruangan itu. Setelah Sehun memberikan aba-aba untuk duduk, Krystal langsung melakukannya.

"Bukan di sana, tapi di sini," perintah Sehun sembari menunjuk pahanya yang sedikit basah. Krystal tahu itu bekas apa.

Akhirnya dia memutar bola matanya jengah dan segera beralih tempat duduk ke  pangkuan seorang Oh Sehun yang perintahnya adalah perintah mutlak.

"Hun, aku harus---hmmph...."

Belum selesai Krystal mengucapkan apa yang ada di benaknya, Sehun sudah lebih dulu melumat habis bibir kecilnya yang merah.

Disaat bibirnya menari dengan indah di bibir Krystal, tangan Sehun masih dengan lembutnya menyentuh tubuh Krystal yang kecil dan pas di pelukannya. Saat napasnya telah habis, barulah Sehun mulai menghentikan ciumannya dan menatap Krystal dengan tatapan tajam. "Kau kemanakan uangnya?"

Deg. Krystal langsung melebarkan matanya ketika Sehun tahu mengenai uang yang diberikannya kemarin. Namun, Krystal akan berusaha menjawabnya dengan baik. "Aku berikan kepada seseorang"

"Sudah kukatakan jika uang itu---"

"Kau sendiri yang memintaku menggunakannya sesuai keinginanku," potong Krystal.

"Tapi tidak untuk orang lain, Krys...."

"Itu terserah aku, sekarang semua yang kau berikan adalah milikku."

Sehun pun menaikkan sudut bibirnya dan mulai melepaskan tangannya dari tubuh Krystal, begitu juga Krystal yang mulai melepaskan diri dari Sehun.

"Jangan katakan kau membayar seseorang yang sudah menjamah tubuhmu itu. Dasar pelacur tidak---"

PLAK

Krystal berhasil menampar pipi pria yang ada di hadapannya ini. Bagaimana bisa Sehun memikirkan hal itu terhadap dirinya?

"Bajingan," umpat Krystal, lalu pergi meninggalkan ruangan yang berdesain modern itu.

***

Di ruangan serba putih itu, terdapat seorang pria yang berbaring lemah yang mana di tubuhnya terdapat berbagai macam alat kedokteran sebagai penyambung hidupnya.

"Bagaimana keadannya?" tanya Krystal.

"Seperti biasa, terkadang membaik dan terkadang memburuk," ucap seorang wanita yang merupakan dokter di rumah sakit ini.

Mendengar itu membuat Krystal mengembuskan napasnya berat dan menatap pria yang sedang koma itu dengan sedih. "Oppa,bangunlah," lirihnya sedih.

Sudah dua tahun lamanya pria itu berbaring di sana dan selama dua tahun pula Krystal tidak pernah melihat kelopak matanya itu terbuka.

"Kau harus kuat, Krys. Kau tahu sendiri dia bertahan sampai sekarang karena dirimu," ungkap wanita yang bernama Park Hana itu.

"Aku akan berusaha," ujar Krystal karena baginya, Choi Minho adalah alasan satu-satunya Krystal bertahan hidup. Demi seseorang yang sangat dicintainya, demi seseorang yang dulu tidak bisa dimilikinya dan demi seseorang yang mempunyai perasaan yang sama dengan dirinya.

"Apa kau masih berada di rumah itu, Krys?" tanya Dokter Park yang langsung direspon oleh Krystal dengan sebuah anggukan. "Kau tidak akan pergi dari sana?"

Krystal langsung menoleh ke arah Hana. "Tidak, Eonni. Aku sangat membutuhkan pria itu walaupun dia hanya menganggapku seorang boneka yang dijadikan pelacurnya."

"Tapi---"

"Eonni jangan khawatir. Aku bisa mengatasinya sendiri dan yang harus Eonni lakukan hanyalah menjaga dan merawat Oppa jika aku tidak ada di sini."

Beauty DollTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang