Part 5

3.2K 180 36
                                    

Krystal tidak tahu mengapa Sehun harus memintanya menjadi kekasihnya. Pertanyaannya bahkan tidak dijawab sama sekali oleh Sehun. Pria itu malah memintanya untuk membeli pakaian mewah untuknya dan apa pun yang membuat Krystal terlihat berkelas. Karena diberikan kartunya yang bewarna hitam, tentu saja Krystal tidak akan menolak.

Bersamaan dengan Sekretaris Kim, mereka pergi ke pusat perbelanjaan ternama di Seoul dan menghabiskan uang yang tidak akan Krystal hitung, karena itu hanya akan membuatnya pusing.

Setelah berbelanja, Krystal pulang ke rumah dan mendapati orang luar sibuk mendekorasi ulang rumah besar ini hingga menimbulkan banyak pertanyaan di benak Krystal. Sebenarnya apa yang bajingan gila nan kaya itu rencanakan saat ini?

"Agassi, Daepyeonim meminta anda ke kantornya sekarang."

Krystal langsung saja menghela napasnya. Dia harus menurut. Itu aturan yang dia buat. Dia pun langsung meletakkan barangnya ke kamar dan ikut dengan Sekretaris Kim ke kantor Sehun.

Setibanya di sana, Krystal cukup puas karena tidak mendapati Sehun bercumbu dengan sektetarisnya lagi. Terlihat seperti hubungan satu malam.

"Ada apa kau memanggilku?" tanya Krystal sembari duduk di sofa dan mulai mengambil kaleng bir yang disajikan di meja ruangan ini.

Sehun beranjak dari kursi panasnya, kemudian dia berjalan ke arah Krystal dan duduk di depannya seraya memberi Krystal sebuah kotak perhiasan.

Krystal mengambil benda itu dan membukanya tanpa pikir panjang, kemudian melihat sebuah cincin bewarna silver yang berliannya sangat mengkilap.

"Kenakan itu, aku juga melakukannya."

Krystal melihat tangan Sehun yang di jari manisnya sudah terpasang cincin yang sama dengan miliknya, hanya saja itu adalah versi prianya.

"Sebenarnya apa yang kau rencanakan?" tanya Krystal yang meletakkan cincin itu di meja dan melipat tangannya di depan dada, menuntut penjelasan dari Sehun.

"Kenakan saja, Jung Krystal."

"Tidak sebelum tahu kau merencanakan apa. Aku harus tahu apakah itu menguntungkanku atau tidak."

Terdengar helaan napas Sehun dan pria itu tampak kesal. "Kau cukup mengikutiku, dan aku jamin itu tidak akan merugikanmu."

Krystal tidak percaya itu. Faktanya lelaki zaman sekarang banyak macamnya dan yang paling Krystal benci adalah lelaki yang tidak menjaga perkataannya. "Aku tidak bodoh, Sehun-ssi. Jadi katakan apa yang sedang kau rencanakan?"

Sehun mengembuskan napasnya lagi dan dari itu saja Krystal bisa mengerti bahwasanya pria bajingan ini sedang ada masalah.

"Cukup jadi kekasihku. Maksudku yang palsu, bukan asli."

"Ah, jadi kau ingin aku berpura-pura menjadi kekasihmu?"

Sehun menganggukkan kepalanya. "Ternyata kepala cantikmu itu bisa berguna."

"Jika itu tidak berguna, maka aku tidak akan menggunakan otakku saat ini dan lebih memilih membuangnya," balas Soojung yang tampak tersindir dengan pernyataan Sehun itu.

"Yah, apa pun itu, aku ingin menggunakanmu."

"Baiklah, jadi apa hadiahku?"

"Kau ingin apa?"

Sehun bodoh. Seharusnya dia tidak boleh mengatakan itu, tapi Krystal akan menggunakannya. Akhirnya, dia pun berdiri dari sofa menuju meja kerja Sehun dan memberikan selembar kertas dan pulpen kepadanya.

"Aku butuh perjanjian yang mengikat."

"Ayolah, Krys, ini tidak perlu---"

"Lakukan, Oh Sehun-ssi," potong Krystal yang kembali duduk di depan Sehun dan menunggunya untuk menulis perjanjian itu serta menandatanganinya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 23, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Beauty DollWhere stories live. Discover now