14. Lunch

486 41 1
                                    

Leah,Anette dan Mia sedang berjalan ke kelas mereka pagi ini. Tapi Mia tampak kurang nyaman saat berjalan karena tatapan yang dieberikan oleh para mahasiswi.

"Ignore them" bisik Anette
Mia mengangguk dan tersenyum kecil

Sesampainya di kelas,ternyata dosen belum datang. Mereka pun langsung memilih duduk di dekat jendela.

Mia merogoh koceknya untuk mencari ponselnya
Setelah ketemu,ia pun membuka Instagram dan mulutnya menganga saat melihat notifnya penuh

"Apa-apaan" gumamnya

"Kau baru tau? Followers mu nambah banyak banget tau" ujar Leah
"Dari mana mereka tau kalau yang sama Calum itu aku?"
Mia mengecilkna suaranya agar tidak ada yang dengar
"Entahlah"

Tiba-tiba ia mendapat notifikasi,ternyata ia medapat pesan dari

Calum : Apa aku bisa menjemputmu nanti?

Mia tak tau harus menerima tawaran nya atau tidak
Mia tak kunjung membalasnya,ia masih bingung. Tapi tak lama..

Calum : Aku akan tetap menjemputmu Mi:*

Mia tercengang saat membacanya,ia tak tau mau membalas apa. Dosen pun memasuki kelas dan ia langsung menaruh ponselnya di tas

Setelah selesai kelas,Mia dan kedua sahabatnya keluar dari kelas,mereka mau ke kantin tapi

Calum : Temui aku di parkiran.

"Eh,aku duluan ya"
"Mau kemana?" Tanya Anette
"Um,Calum jemput" bisik Anette

Kedua sahabatnya senyum-senyum sambil mengangguk

Mia langsung berjalan ke parkiran,matanya langsung menangkap mobil Porsche hitam milik Calum

Terlihat pria mengenakan kacamata hitam dan topi abu-abu sudah menunggu di dalam dan memberikan kode agar Mia masuk

"Hi" suara khas nya membuatnya merasa gugup sekarang ini
"Um hi Cal"

Bibir Calum berkedut,dan kemudian ia melajukan mobilnya
"Kau sudah makan?"Tanya Calum
"Belum"

"Bagiamana kalau kita makan dulu. Aku akan mengajakmu ke restaurant favoritku" ujar Calum semangat
Mia terkekeh "baiklah"

Calum membukakan pintu untuk Mia saat mereka sudah sampai di tempat tujuan

Mereka saling bergandengan masuk ke dalam,dan Calum sudah melepas topi juga kacamatanya

"Ayo masuk"

M I A

Kami duduk di meja untuk dua orang kemudian Calum terlihat berbisik-bisik ke waiter dan setelah itu waiter tadi melenggang pergi dengan senyuman di wajahnya

Dia gila atau apa

Makanan yang Calum pesan datang,waiter yang tadi dibisikin sama Calum itu lah yang membawanya tapi sepertinya dia bukan waiter tapi chef terlihat dari topi yang ia gunakan

"Apa dia pacarmu?" Tanyanya ke Calum

Pertanyaan macam apa itu

"Belum" ia melirik ke arahku dengan senyum manisnya

Belum?

"Terimalah cintanya Nona" ujar Chef ini. Ya aku yakin dia chef

Mereka berdua tertawa,pipi Calum memerah. Ia sangat lucu kalau seperti itu. Tapi pipiku juga memerah karena perkataan chef ini

"Mia,ini chef Alex. Alex ini Mia" ujar Calum memperkenalkan ku dan juga Chef Alex. Sudah kubilang dia chef

"Senang bertemu denganmu,chef"
"Senang bertemu denganmu Mia. Panggil saja aku Alex" Aku hanya tersenyum menanggapinya

"Baiklah,nikmati makanan kalian. Oh ya Mia kau tau? Menu ini Calum yang pesan. Jarang-jarang ia pesan menu ini kecuali untuk someone special"

Alex melirik ke Calum saat menyebutkan 'someone special'
Ku yakin sekarang pipiku sudah semerah tomat

Alex pun pergi meninggalkan kami, dan suasana mulai hening.
Saat makan tak ada yang berbicara,makanannya sangat enak. Entah ini efek lapar atau memang beneran enak. Entahlah

"Um Mia" aku mendongak saat Calum memanggilku
"Ya?"

Ia mendekatkan wajahnya,wajah kami makin dekat. Aku menutup mataku dan

Aku merasakan sesuatu menyentuh sudut bibirku.
Aku membuka mata dan ternyata itu jempol Calum

Ia menjauhkan wajahnya
Aku menyerngit bingung

Tadi itu apa?

"Um tadi ada mayonnaise"

Oh.

Ngapain tadi aku nutup mata?
Astaga aku malu sekali sekarang ini

"Kau tadi kenapa nutup mata?" Ujarnya dengan smirk

Haruskah dia menanyakan hal itu ugh

"Ng-nggak" bohong ku
Ia tertawa "Jujurlah Mia"

"A-aku gak nutup mata kok" bohong ku lagi
Aku tak pandai dalam berbohong argh

Ia terkekeh dan melanjutkan makannya,dan ia masih tertawa

Menyebalkan

"Kau terlihat sangat manis kalau seperti itu"ujarnya tanpa menoleh ke arahku. Tapi bibirnya terangkat melihatkan senyuman yang sangat indah itu

Aku hanya bisa menunduk malu
------------------------------------------
Next chapter ada sesuatu:))
Thanks
All the Love💖

Decision • n.h | c.hUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum