16. Between

492 40 0
                                    

M I A

"Don't cry baby girl"

Aku masih menangis di pelukan Calum. Ia mengusap halus rambut ku dan itu berhasil membuatku tenang

Aku menarik diri darinya dan menyeka air mata di pipiku

"Mia" panggil Calum halus
Aku mendongak "What happen?" Sorot matanya menggambarkan kesedihan

***

Aku terbangun saat sinar matahari menerobos masuk jendela kamarku.
Setelah sadar sepenuhnya,aku pun beranjak dari tempat tidur menuju meja rias

Wajahku sangat kacau di kaca,mata ku bengkak dan sembab. Mungkin ini efek tadi malam aku yang menangis sampai jam 3 pagi.

Aku mengecek ponselku dan ternyata ada pesan dari

Calum : Jangan nangis terus ya:) aku akan menjemputmu. Wait for me babe

Ia berhasil membuat pipiku merona di pagi hari ini hanya dengan sebuah pesan singkat.
Aku langsung beranjak dari kursi dan berjalan menuju kamar mandi.

Setelah 10 menit bersiap-siap,aku pun turun ke bawah,terdengar suara klakson mobil Calum aku pun keluar dari rumah dan masuk ke dalam mobil

Hari ini Calum menggunakan sleeve shirt bermotif abstract geo lines. Ia sangat tampan di tambah dengan senyuman yang mereka di bibirnya

"Morning Mi"
"Morning Cal"

Semua rasa sedih ku tiba-tiba hilang Setelah melihat wajahnya. He's just...... I don't know

"Mi,kau sudah sarapan?"
"Ha?" Calum mengulang pertanyaanya dan ku jawab dengan gelengan

Aku sedikit merasa aneh kalau Calum manggil aku dengan sebutan 'mi'

"Kita sarapan dulu yuk"
"Dimana?"
Ia mengetuk-ngetuk stir mobil,berpikir

"Kampus kamu"
"A-apa?!" Aku tersentak kaget dengan jawabannya

Dia cari mati?!

Dia mengangguk dan menoleh ke arahku sambil menyengir

"Ng-nggak nggak!" Bentakku
"Kenapa?"
"Mana mungkin makan di kampus! Kita pasti ketahuan! Kita pasti di gosipin lagi terus nanti anak-anak di kampus pada-" Aku tak melanjutkan ocehanku karena Calum membekap mulutku dengan tangan kirinya.

"Just calm down babe,kita akan tetap makan disana. I don't care what people say. Just ignore them,ok? They don't know about us"

Aku menarik tangannya kemudian melihat ke kaca sambil menghela nafas pasrah.

Sesampainya kami di kampus, Aku merasa sangat takut,semua orang yang ada di koridor memperhatikan kami. Ada yang menjerit karena melihat Calum ada juga yang berbisik-bisik sambil melihatku sinis

"AAAAA CALUUUUM" teriak seorang gadis berambut brunette yang berhasil membuat telinga ku rusak mendengar suara cemprengnya

Calum sekarang bukan hanya memegang tanganku tapi ia sekarang merangkulku. Makin lama rangkulannya makin erat

Saat kami sampai di kantin,kondisinya juga sama. Semua orang tertuju pada kami. Aku tak memperdulikan nya. Aku langsung menarik tangan Calum dan berjalan ke arah Leah dan Anette

Decision • n.h | c.hWhere stories live. Discover now