Chapter 16

7.5K 1.1K 18
                                    

Hari pernikahan tiba, setelah Flara menyelesaikan kuliahnya dan satu minggu setelah masa pingitan. Diiringi musik yang mengalun indah, Flara memasuki gereja dengan diapit mesra oleh sang ayah.

Seketika semua yang ada disana berdiri dan menatap Flara dengan tatapan memuja, tapi Davin justru menghela nafas karena kesal, rasanya ia sangat ingin mencongkel bola mata lelaki yang menatap Flara sambil menganga hingga air liur mereka hampir menetes.

"Ya Tuhan mereka benar-benar membuatku kesal" Geram Davin, tapi Flara memang pantas dipuja karena Flara begitu cantik sekaligus anggun.

Sementara itu Flara yang kini dihujani tatapan memuja, dibalik veil yang menutupi wajahnya menghela nafas panjang, tangannya bergetar dan jantungnya berdetak cepat.

Ben mengelus pelan lengan Flara untuk menenangkan putrinya. "Tenanglah sayang Papa disini" Bisik Ben.

Flara melirik Ben. "Tapi Flara beneran gugup banget, Pah." sahut Flara.

Kalau Ben tidak ingat sebentar lagi acara pemberkatan pernikahan putrinya Ben pasti sudah tertawa lepas karena Flara.

Tanpa sadar kini Flara sudah sampai di depan altar, ia mendapati Davin tersenyum sambil mengulurkan tangannya, namun bukannya cepat menyambut tangan Davin, Flara malah terpana menatap penampilan Davin, dan kalau boleh, ia sangat ingin pingsan, ia meleleh, lemas dan ingin jatuh dalam pelukan Davin yang kini terlihat berkali-kali lipat lebih tampan dalam balutan tuxedo putih dan bunga mawar merah yang terselip dikantung tuxedonya.

"Sayang" Ben berbisik pada Flara seraya melepaskan tangannya.

Ben lalu menyerahkan tangan Flara pada Davin.

Davin menyambutnya dengan menggenggamnya lembut. Pria itu tersenyum menatap lekat Flara dan ia sungguh bahagia, akhirnya hari ini Flara akan menjadi istrinya.

"Papa serahkan putri Papa padamu, Dav. Jaga dan bahagiakan dia" Ucap Ben lalu menepuk bahu Davin, kamudian undur diri dan berdiri di samping Lena.

Tak lama Davin dan Flara pun mengucapkan janji pernikahan mereka, dan acara pemberkatan pernikahan merekapun berjalan dengan sangat lancar hingga akhirnya Davin dan Flara dinyatakan sah menjadi suami istri. Dan begitu bibir Davin bertemu dengan bibir Flara suasana gereja pun menjadi riuh mengiringi acara ciuman mereka.

☆☆☆

Tepat tengah malam seluruh rangkaian acara pernikahanpun selesai, bahkan acara resepsi Davin dan Flara menuai banyak pujian dan pasangan romantis yang super 'panas' itu benar-benar membuat banyak orang iri melihat kemesraan mereka.

Flara menatap pantulan wajahnya dicermin. Kini ia berada di dalam kamar hotel.

Pintu kamar perlahan terbuka dan itu sukses membuat jantung Flara seakan mau meledak. Tiba-tiba detaknya begitu cepat, dan entah kenapa Flara juga sangat gugup.

"Sayang apa kamu mau langsung mandi?" Tanya Davin lalu mendekati Flara, memeluk Flara yang kini sedang membersihkan riasan wajahnya. Tadi Flara masuk duluan ke dalam kamar, sementara ia terlibat obrolan sebentar dengan Dika, Dicky dan juga Christ.

"Hm aku rasa ya" Jawab Flara.

Nada bicaranya terdengar begitu gugup. Astaga Flara ada apa denganmu?

DaFLa [Davin & Flara]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang