Chapter 3 : Tamu Yang Datang Terlambat

9.1K 908 70
                                    

PDF To be with you sedang saya kerjakan ya. Asap selesai. Hehehe ....

.

.

.

Catatan : Jika pembaca mendapati penulisan tidak rapi, terpotong-potong atau berulang-ulang, mohon akun wattpadnya dilogout terlebih dahulu lalu dilogin kembali. Jika masih tidak bisa dan semisal cerita ini ada di library-nya, mohon dikeluarkan dulu dari library. Jika masih tidak berefek juga, mohon maaf saya tidak bisa membantu. #Nyengir

Selamat membaca!

Disclaimer : Naruto belongs to Masashi Kishimoto. 

Pairing : SasuFemNaru

Rated : M

Genre : Romance, angst, hurt/comfort, family

Warning : Gender switch, OOC, OC, typo (s)

Note : Dilarang copy paste sebagian maupun keseluruhan isi fict ini maupun fict milik saya lainnya! Yang masih bandel saya kutuk terus ngejomblo seumur hidup!

To Be With You

Chapter 3 : Tamu Yang Datang Terlambat

By : Fuyutsuki Hikari


Sasuke berjalan penuh gaya memasuki lobi berinterior mewah di hotel bintang enam di Tokyo. Pria berusia dua puluh delapan tahun itu terus berjalan, tanpa membalas senyuman penuh arti wanita-wanita cantik yang berpapasan dengannya.

Membosankan, pikirnya. Wanita-wanita itu terlalu mudah menyerahkan diri. Hanya dengan sebuah rayuan kecil saja, wanita-wanita muda yang kebanyakan berasal dari kalangan atas itu bersedia membuka lebar kedua paha mereka untuk Sasuke. Lalu setelahnya mereka akan berusaha untuk membelit, menghisap dan memaksa Sasuke untuk memasangkan cincin di jari manis mereka. Namun sayangnya hingga detik ini tidak ada satu pun dari nona-nona cantik itu yang berhasil menjerat Sasuke hingga ke depan altar.

"Kukira kau tidak akan datang," ujar Itachi terdengar begitu lega. Sasuke tidak tahu dimana Itachi bersembunyi tadi, mungkin dibalik pilar-pilar besar yang berada di sekitar lobby atau dibalik meja receptionist hotel? Entahlah, pikirnya mulai menggila. "Kenapa baru datang?" tanya Itachi terdengar kesal. "Sudah hampir setengah jam aku menunggumu disini," tambahnya lalu menggerutu pelan saat Sasuke mengabaikannya.

Keduanya kemudian berdiri di depan lift, menunggu dengan tidak sabar hingga akhirnya pintu lift terbuka. "Kurama sudah menunggu di dalam ballroom. Kau tahu sendiri, kan bagaimana sifatnya?" cerocos Itachi lagi kembali membuka pembicaraan setelah terdiam sejenak, sementara pintu lift menutup secara otomatis. "Akan sangat menjengkelkan jika Kurama terus menggerutu sepanjang pesta."

"Lalu kenapa kau tidak naik terlebih dulu, Kak?" tanya Sasuke kemudian untuk membungkam mulut Itachi.

Itachi bersidekap, menatap Sasuke dengan tatapan jengkel. "Dan menjadi mangsa para nyonya itu seorang diri?"

"Ada Kurama, kan?" ujar Sasuke sembari mengangkat bahunya santai.

"Kurama pasti bersembunyi dibalik ketiak neneknya," balas Itachi emosi. "Sementara aku? Aku harus bersembunyi dimana?"

"Toilet?" jawab Sasuke datar.

Gigi Itachi gemertuk. Waktu sepertinya tidak mampu merubah peringai adiknya yang mengesalkan. Dengan cepat ia menarik napas, mencoba untuk menguasai emosinya yang tadi sempat meletup. Saat ini ada hal yang jauh lebih penting daripada bertengkar dengan Sasuke. Ya. Saat ini dia harus memikirkan seribu cara untuk menyelamatkan diri dari para nyonya yang pasti akan berusaha menjodohkannya dengan putri-putri mereka yang terhormat.

To Be With You (Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang