TWENTY - SEVEN ( end )

1.5K 92 36
                                    

Setelah berpamitan dengan Taehyung, Jungkook membukakan pintu mobil untuk Seohyun, lalu dia mengikutinya. Seohyun melambaikan tangan pada Taehyung yang masih diluar.

"Kookie, kau tidak menemani Jimin di depan?" Tanya Seohyun saat Jungkook sudah duduk disampingnya

"Gwenchana Seohyun~ah, setelah kejadian tadi aku rasa kau lebih butuh ditemani" Jimin yang menjawab mewakili Jungkook

"Gomawo Jimin" Seohyun tersenyum pada Jimin yang melihatnya melalui kaca spion, lalu Jimin melajukan mobilnya untuk pulang.

Jungkook membelai surai lembut Seohyun, lalu membawa kepala Seohyun untuk bersandar dibahunya. Seohyun tersenyum dan kemudian memeluk pinggang Jungkook.

"Nyaman" lirih Seohyun

"Kenapa hyunie?" Tanya Jungkook karena tidak bisa mendengar apa yang di ucapkan Seohyun, wajahnya sudah menunduk mencoba memandang wajah Seohyun, Seohyun mengangkat wajahnya sehingga wajah mereka berjarak sangat dekat sekarang.

"Ani" Seohyun langsung mengalihkan wajahnya, dia tahu wajahnya sudah bersemu merah sekarang.

"Wae?" Jungkook mengangkat dagu Seohyun, hingga wajah mereka kembali berdekatan

"Kau merindukanku hm?" Tanya Jungkook lalu menempelkan hidungnya dengan hidung Seohyun, mengusak pelan hidung Seohyun dengan hidungnya. Seohyun tersenyum lalu mengangguk pelan.

Chup

Jungkook mengecup bibir Seohyun, Seohyun memundurkan tubuhnya karena terkejut dengan ciuman tiba - tiba dari Jungkook.

"Kookie" Seohyun merengut kesal lalu membuang mukanya dan menghadapkan tubuhnya kesamping memandang keluar jendela
"Wae? Kau tidak suka aku menciummu? Kau dengan Taehyung sudah tidak ada hubungan lagi kan?" Jungkook menggeser duduknya mendekati Seohyun, Seohyun menggeleng.

"Lalu? Aku benar - benar merindukanmu hyunie" Jungkook melingkarkan tangannya pada pinggang Seohyun, lalu meletakkan dagunya pada bahu Seohyun

"Kookie, lepaskan" Seohyun berusaha berontak tapi sia - sia, karena tangan Jungkook terlalu erat memeluk pinggangnya

"Jika masalahmu dan Taehyung sudah selesai, bukankah sekarang saatnya kau menerima cintaku?" Jungkook mengecup pipi Seohyun membuat wajah Seohyun merah padam

"Kookie, kau tidak malu dengan Jimin?"

"Ehmm...gwenchana Seohyun~ah, anggap saja aku tidak ada, anggap saja mobil ini jalan sendiri" jawab Jimin setengah menyindir

Seohyun semakin malu, Jungkook tersenyum melihat Seohyun yang menunduk malu, baginya Seohyun sekarang sangat menggemaskan.

"Kau dengar kan? Jimin saja tidak masalah, sini hyunie" Jungkook menarik tubuh Seohyun ke pelukannya, meletakkan kepala Seohyun pada dadanya, Seohyun tersenyum, memejamkan matanya dan menikmati rasa nyaman dan hangat dari pelukan Jungkook. Posisi mereka tetap sama selama perjalanan, sesekali Jungkook menciumi puncak kepala Seohyun dan membelai lembut rambut Seohyun sampai akhirnya terdengar deru nafas teratur yang menandakan Seohyun sudah tertidur.

"Sudah sampai" kata Jimin menoleh ke belakang

"Ssssttt!! Kecilkan suaramu hyung, aku minta tolong bukakan pintunya" kata Jungkook dengan nada yang sangat pelan bahkan hampir berbisik, Jimin mengangguk lalu turun dan membukakan pintu untuk Jungkook dan Seohyun.

Pelan - pelan Jungkook mengangkat tubuh Seohyun turun dari mobilnya.

"Masuklah, barang - barangmu akan ku bawakan ke dalam" kata Jimin lirih

"Gomawo"

Jungkook masuk ke rumahnya di sambut oleh orang tuanya dan Tuan Seo. Wajah panik mereka berubah lega ketika melihat Seohyun ada di gendongan Jungkook.

TRUSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang