27. Last Part.

6.1K 203 29
                                    

Beberapa hari berlalu,

Aku yang sedang berjalan pulang dari sekolah itu hanya menatap jalan yang sepi tanpa kendaraan apapun. Pikiran ku kosong, sebentar lagi ..

"Shimazaki,"

Aku menoleh pada sumber suara itu dan terkejut melihat siapa yang turun dari mobil putih di belakangku itu. Rambut cokelat tergurai panjang yang selaras dengan matanya, ya ..

Annin.

"Iriyama?" Aku menghadapnya dengan sedikit was-was. Ia terlihat begitu tertekan, kantong matanya terlihat menghitam sejak terakhir kami bertemu.

"Aku ingin bicara padamu, BERDUA" katanya dengan menekan kata BERDUA itu padaku. "Kau bisa?"

Aku diam sejenak. Tidak ada salahnya kalau hanya bicara lagipula, aku juga ingin mengatakan sesuatu padanya tentang aku dan Yui.

"Baik. Ingin bicara apa?"

"Tidak disini, Shimazaki" ia berbalik menuju mobilnya, "ikut aku,"

Aku mengangguk dan masuk ke dalam mobilnya.

***

Dia membawaku ke sebuah rumah yang cukup besar di kawasan yang terkenal cukup elite dan mahal itu. Rumah berbentuk minimalis yang di dominasi warna hitam dan putih ke abu-abuan.

Dia membuka pintunya dan menyuruhku duduk di sofa yang warnanya seperti papan catur. Ia pergi ke dapur yang tak jauh dari sana, menyuguhkanku minuman.

Anehnya, ia duduk disebelahku bukan dihadapanku. Dan kami saling diam untuk waktu yang lama,

"Jadi, ada hal yang cukup penting yang ingin ku bicarakan padamu.." ungkapnya. terdengar begitu lirih dan parau, hei.. apa dia menahan tangis?

"Ini masalah ... aku dan Yui," lanjutnya. Ia terdengar makin lirih.

"Kau tahu, kami saling mencintai .. kami saling suka.. memang aku dulu jahat padanya tapi aku sangat menyesal. Aku pindah keluar negeri untuk membenahi diriku sendiri dan aku kembali bukan untuk kembali menjadi Annin yang dulu tapi aky ingin membentuk semua yang telah ku rusak. Termasuk, hubunganku dengan Yui..." aku menatapnya. Dia terlihat makin tertekan, dia melipat tangannya dan mulai terisak.

".. tapi, aku dengar kau menyukai Yui dan kalian akan segera menikah.." ia menatapku, memegang tanganku dan mulai bersujud.

".. aku tidak akan memintamu untuk membatalkan semuanya.. aku tahu aku salah padamu, aku minta maaf.. aku sangat menyesal telah menyia-nyiakan Yui .. aku minta maaf..."

Aku terdiam. Entah kenapa,

Dadaku terasa sangat sakit. mataku terasa sangat perih dan tubuhku sedikit bergemetar. Rasa sakit yang dirasakan Annin, entahkenapa dapat ku rasakan..

Annin terus menangis di kakiku, masih sujud dan terus menggenggam tanganku erat.

Rasa sakit itu,

Membuatku sadar ...

Annin yang pantas mencintai Yui dan sebaliknya,




"Dia memiliki mata yang sama dengan Annin,"

"Kamu memiliki mata yang sama denganku,"

"Jadilah kekasihku, ku mohon!"

Semua itu ..

"aku tidak peduli jika aku tidak bahagia. Aku hanya ingin

MENJALANKAN TUNTUTAN ORANG TUA KITA YANG TERAKHIR,"

My Private ClassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang