Coffee-10

10.7K 1.1K 7
                                    

Hari ini prilly bangun tak sesemangat biasanya. prilly meraih handphone di atas nakas nya dan membuka notifikasi pesan namun tak ada satupun pesan dari "My Bar"

Prilly menghela nafasnya pelan kemudian bangkit dari ranjangnya dan berlalu mempersiapkan diri hendak menuju ke kampus.

Setelah siap, prilly kemudian menuruni tangga dan beralih ke meja makan. sepi, hanya ada sepiring waffle dan susu beserta note kecil disebelahnya

"Jangan lupa dimakan, bunda sedang ada urusan mendadak di kantor
Jadi tak bisa menemanimu sarapan
I love you sweety"

Momxx

"bukannya setiap hari memang bunda jarang menemaniku sarapan?" lirih prilly seakan menjawab perkataan bunda di note itu.

Prilly hanya menyantap setengah dari waffle nya dan menghabiskan segelas susu dihadapannya sebelum akhirnya berlalu dari rumah.

Saat sedang menunggu bus di halte, sebuah mobil sport merah berhenti didepan halte. kacanya terbuka dan memunculkan sosok lelaki menyebalkan itu lagi, louise.

"good morning prilly" sapanya

Prilly hanya tersenyum menjawab sapaan louise.

"Ingin pergi bersama ku?" tanya louise lagi namun sepertinya louise kurang beruntung karna minibus yg biasa prilly tumpangi akhirnya datang.

"no thanks" jawab prily dengan senyum sinisnya kemudian masuk kedalam minibus itu.

Sejujurnya prilly kesal pada lelaki itu, selalu saja mengganggu nya. prilly pun menimbangi apakah besok ia harus hadir atau tidak ke acara ulang tahun lelaki menyebalkan itu.

"prillyyyy!" pekik seseorang saat prilly baru saja menapaki kaki nya turun dari minibus

"jessy, ada apa?" prilly dan jessy berjalan beriringan menuju ke kelas mereka

"bagaimana besok? jadi kan?"

"entah, aku bingung, kau pergi sendiri saja tak apa kan?"

"ah prilly, tapi kenapa? Aku ingin pergi bersama mu"

"ya tapi aku fikir aku tak akan pergi"

"prilly please, datang ya, ayolah, aku ingin bertemu lou, besok dia pasti sangat tampan" jessy memohon pada prilly agar gadis itu datang

"nanti akan aku kabari lagi"

"tapi berjanji pada ku kalau kau akan datang, oke?"

Prilly hanya mengangkat kedua bahunya kemudian langsung duduk di bangkunya. jessy pun terlihat mendengus sedih, prilly bisa membaca raut wajah sahabatnya itu.

Di jam istirahat, prilly sibuk memutar handphone nya dengan layar yg berisikan kontak seseorang. prilly bingung, menelfon nya atau tidak? bagaimana kalau ali ada hal penting yg memang harus diselesaikan? bagaimana kalau saat prilly menelfon nanti, ali terganggu? bagaimana kalau terjadi sesuatu pada ali yg prilly tak tau?

Ah, membingungkan sekali lelaki itu sekarang. kemana dia? kenapa harus pergi tiba tiba? tak memberi kabar bahkan tak membalas pesan.

Loh? memang nya prilly siapa? kekasihnya? calon istrinya? bukan, kan? kenapa prilly harus sesibuk ini memikirkan ali? kenapa prilly harus mencarinya? bukan kah jika prilly memang penting, ali akan menghubunginya lebih dulu?

Lalu apa maksud pembicaraan mereka soal perasaan kemarin? ah terlalu lebay jadinya kalau prilly menganggap semua itu sungguhan. yasudahlah, lebih baik biarkan saja semuanya terjadi.

Saat jam kampus telah selesai, prilly bangkit dari duduknya, ia hendak menuju ke kantin sekedar mencari minuman. prilly merapikan semua barang nya kemudian berlalu dari kelas, namun langkahnya lagi lagi harus terhenti oleh seseorang.

Coffee Love Story (re-publish)Where stories live. Discover now