[special chapter] kak nayeon

6.3K 1K 26
                                    

Pemuda itu melangkah ragu-ragu menuju ke depan salah satu ruang latihan. Ia menatap pintu ruang latihan itu cukup lama, sampai akhirnya membuka pintu tersebut dengan pelan.

"Halo," sapa Bambam dengan hanya melongokkan kepalanya ke pintu.

Gadis-gadis di dalam ruang latihan itu serentak menoleh, terutama Nayeon. Gadis yang baru kemarin-kemarin menjadi model di MV debut GOT7 itu melangkah mendekati Bambam.

"Hai, senior!" sapa Nayeon disertai senyum lebarnya.

Bambam terkekeh geli mendengar itu. Pasalnya, Nayeon seumuran dengan kakak-kakaknya di GOT7. Rasanya lucu jika gadis itu memanggilnya 'senior'.

"Kak Nay, boleh nanya gak?"

"Iya, iya, nanya aja. Tapi masuk dulu deh sini, gak pegel apa cuma melongok di pintu?" balas Nayeon.

Kedua orang itu akhirnya duduk di lantai ruang latihan, Nayeon menatap Bambam penasaran. Tidak biasanya anak itu datang sendirian ditambah dengan wajah serius.

"Mau tanya apa?"

Untuk sejenak, Bambam tampak ragu. Ia menggaruk tengkuknya yang bahkan sama sekali tidak gatal. "Ehm, gimana yaaa."

"Kak Nayeon katanya temenan sama anak YG trainee? Kalau gak salah, Jisoo dan Jennie?"

Nayeon mengenyit, matanya menyipit curiga pada Bambam. "Kamu … suka sama salah satu dari mereka?!"

"ENGGAK!" Bambam menggeleng cepat.

"Terus, ngapain nanya gitu?" Nayeon menatap penasaran, bahkan tak segan untuk menyunggingkan smirk.

Bambam jadi bingung sendiri, dia kan memang tak menyukai Jisoo mau Jennie. Mengenal mereka saja tidak. Tapi … apa harus ia mengaku?

"Boleh aku minta kontak Jisoo?" terpaksa, Bambam bertanya.

"NAH KAN!" Nayeon berseru heboh, membuat gadis-gadis lain yang berada di ruang latihan jadi menatapnya dan Bambam.

"Aduuuh! Kak Nayeon jangan teriak-teriak gitu!" Bambam melotot, pemuda itu mendesah kesal. "Lagian aku gak suka sama Jisoo atau Jennie."

Satu alis Nayeon terangkat naik. "Terus?"

Bambam melirik ke arah gadis-gadis yang berada di ujung ruang latihan, sampai saat mereka sudah kelihatan tak terlalu memerhatikan dirinya dan Nayeon, barulah Bambam mulai memberanikan diri untuk berbicara.

Dengan suara super pelan, yang ia yakini hanya bisa didengar olehnya dan Nayeon. "Kakak tau kan? Kalau Kak Jisoo itu, mau debut dengan grupnya dia?"

Nayeon mengangguk.

"Nah, teman segrupnya Kak Jisoo itu ada yang dari Thailand. Aku butuh ngehubungin Kak Jisoo karena—"

"Karena mau tau kontak cewek Thailand itu ya?" potong Nayeon, ia tersenyum menggoda Bambam. "Lalisa kan namanya? Kamu suka ya sama dia?"

Wajah pemuda itu langsung memerah. "Ish, apaan sih, Kak!"

Senyum Nayeon semakin lebar saat melihat Bambam tampak malu-malu, gadis berambut hitam legam itu akhirnya menadahkan tangannya. "Mana ponselmu? Biar kakak add LINE-nya Jisoo."

Meski masih tampa malu-malu, Bambam menyerahkan ponselnya pada Nayeon. Yang langsung disambut gadis itu dengan membuka fitur LINE.

"Udah," ucap Nayeon setelah beberapa menit.

Mata pemuda itu langsung berbinar, senyumnya merekah saking senangnya. "Makasih ya Kak Nayeon!"

"Aduuuh, gak tau deh gimana jadinya kalau gak ada kakak," kata Bambam sambil membungkukkan badan berkali-kali.

Nayeon mencubit gemas pipi Bambam. "Lucu ya kamu, kalau lagi jatuh cinta."

"IIIH, KAK NAYEON!"

***

Dari Lisa, Untuk BambamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang