Chapter 8

1.5K 193 10
                                    

"Eunji-yah? Bagaimana? Apakah dia sudah menyetujui permintaan pertemanan darimu?" Tanya Bomi ketika baru saja datang dan duduk di samping Eunji.

Muka Eunji langsung cemberut. Ah, melihat raut muka eunji saja ia sudah tahu kalau chanyeol belum menerima pertemanan yang dikirim Eunji melalui Line.

"Ah, jinja? Aissh, namja itu benar-benar menyebalkan. Kau tau kan aku mendapatkan Id-nya dengan susah payah dan menahan malu saat memintanya dari Park Hyeri? Aigoo, benar-benar memalukan" Ucap Bomi sambil meringis.

Eunji makin cemberut. Ia kemudian membuka Hpnya lagi dan berharap ada notifikasi yang membuatnya jadi senang. Tapi nihil, pria itu masih belum mau menerima pertemanannya.

"Eum, atau aku langsung chat saja ya?" Tanya Eunji sambil menerawang kemudian menatap Bomi yang ada di sampingnya.

"Astaga! Jadi kau hanya meng-add-nya saja tanpa mengirim pesan padanya? Aigoo, kau seharusnya mengirimkan pesan terlebih dahulu, kau tau kan dia itu laki-laki seperti apa?"

"Ne, tapi aku harus mengirim apa? Aku tidak mau terlihat agresif dan murahan di depannya"

"Yak, bukannya kau memang murahan? Hahaha" Ucap Bomi kemudian tertawa puas.

"Yoon Bo mi, apa kau memang benar-benar bosan hidup?" Ucap Eunji sambil menatap Bomi dengan sinis.

***

Chanyeol terbangun dari tidurnya. Ia langsung melirik jam dinding yang langsung terlihat dari posisi tidurnya. Pukul sembilan pagi. Semenjak ia sakit, waktu bangun tidurnya sepertinya agak berubah dari biasanya. Maklum, saat sakit ia tidak perlu memikirkan apa yang dinamakan dengan kuliah. Ketika sudah berhasil mengumpulkan nyawa, Ia kemudian langsung bangun dan menggosok gigi serta mencuci mukanya. Setelah menyelesaikan ritual paginya, ia langsung keluar dari kamarnya untuk menyantap makanan apa saja yang sudah disiapkan Hyeri. Sebelum keluar kamar, chanyeol sempat mengambil ponselnya. Siapa tau ada kabar penting dari Wu Yi Fan. Ketidakhadiran dosen hari ini, misalnya. Ah, itu hanya harapan chanyeol saja.

***

"Kau benar-benar sudah baikan?" Tanya Hyeri sambil menyodorkan dua buah roti bakar dan dua gelas susu hangat di depan chanyeol.

"Ah sudahlah tak usah jawab, kau sepertinya benar-benar sudah sehat, bahkan semalam keluyuran dan pulang jam sepuluh malam sambil membawa hoppang hangat. Kurasa kau sudah punya teman kencan yang kau sembunyikan dariku. Aigoo, sepertinya uri chanyeollie benar-benar sudah dewasa" Belum sempat chanyeol menjawab, Hyeri sudah menjawabnya sendiri dengan berbagai macam asumsi-asumsi yang menurut Chanyeol hampir terdengar seperti omong kosong.

"Arrghh, appo" Karena kesal sikap sok taunya Park Hyeri, Chanyeol pura-pura kesakitan sambil memegang perutnya. Oh tuhan, berkat Hyeri yang menyebalkan, Ia bahkan sudah bisa berakting dengan sangat baik.

"Wae wae? Gwenchana? Apa yang terjadi dengan perutmu? Omo, apa yang harus aku lakukan?" Hyeri dengan cepat langsung menghampiri chanyeol dan memegang kedua bahu chanyeol.

Dengan santainya Chanyeol langsung melepas tangan Hyeri dengan pelan dan kemudian memasukkan sepotong roti ke dalam mulutnya.

Hyeri langsung memicingkan matanya dan menatap Chanyeol dengan tajam.

"Juggulae? Kau benar-benar ingin mati eoh?" Hyeri mengucapkannya dengan nada yang terdengar horor di telinga chanyeol.

"Mwo? Tadi ada semut yang menggigitku" Jawab chanyeol dengan wajah tanpa dosa. Untuk hal tersebut sebenarnya chanyeol tidak bohong.

"Ah, aku baru tau kalau digigit semut akan sesakit itu. Kau benar-benar menyebalkan" Ucap Hyeri kesal kemudian mengambil rotinya dan pergi menjauh dari chanyeol.

COLD AS YOU (HIATUS)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن