Chapter 16

1.8K 199 16
                                    

Hujan mengguyur Tokyo di sore hari. Walaupun air hujan turun begitu sangat deras, namun sama sekali tidak menghentikan kegiatan dua anak laki-laki ini.

Mereka masih saja terlihat asik memainkan bola basket itu dengan semangat.

"Aissh, kau benar-benar sangat hebat, Chan!" Ucap anak laki-laki berkulit putih pucat.

"Haha, ayolah, jangan memujiku di saat seperti ini! Cobalah tangkap bola ini dan buatlah lemparan yang bagus seperti yang kau ajarkan padaku!" Ucap salah satu anak laki-laki yang masih saja mendribble bola basket sambil berusaha menghindar dari anak laki-laki di depannya ini.

"Astagaaa!! Kau benar-benar menyebalkan! Baiklah aku akan membuat lemparan yang bagus!"

Bukannya merebut bola, anak laki-laki berkulit putih pucat tersebut malah memeluk anak di depannya ini dengan erat, kemudian menggelitik tubuhnya dengan semangat.

"Haha..Oh ayolah, hentikan seranganmu ini" Ucap anak tersebut sambil tertawa kuat karena merasa geli.

"Haha, tidak akan! Rasakan seranganku ini!!"

Setelah lelah bermain, kedua anak tersebut langsung menidurkan badan mereka di atas lapangan basket yang sangat basah karena aliran air hujan yang masih belum mau berhenti mengguyur kota Tokyo

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.


Setelah lelah bermain, kedua anak tersebut langsung menidurkan badan mereka di atas lapangan basket yang sangat basah karena aliran air hujan yang masih belum mau berhenti mengguyur kota Tokyo. Mereka kemudian menolehkan kepalanya dan saling menatap satu sama selain. Kemudian, keduanya pun tertawa puas sambil merentangkan kedua tangan dan kaki mereka untuk menikmati aliran air hujan yang mereka tiduri sampai matahari benar-benar tenggelam dan mengingatkan mereka untuk pulang ke rumah mereka masing-masing.

***

Sedari tadi Chanyeol hanya menatap Park Hyeri dengan tatapan bingung. Bagaimana tidak? Sejak pulang kuliah tadi Hyeri tak berhenti tersenyum sambil memeluk erat boneka Totoro yang entah kenapa tak pernah chanyeol lihat. Mungkin, itu adalah boneka yang baru ia beli lagi. Lagi? Astaga! Kembarannya itu memang tidak pernah berhenti untuk mengoleksi benda-benda yang berhubungan dengan makhluk raksasa berwajah lucu tersebut.

"Yeollie..." ucap Hyeri akhirnya mengeluarkan suaranya setelah beberapa saat yang lalu hanya terdiam dan senyum-senyum tidak jelas.

"Hmm" Gumam chanyeol merespon ucapan kembarannya.

"Menurutmu, Baekhyun itu seperti apa?" Tanya Hyeri dengan nada yang terdengar malu-malu. Ah, chanyeol tau penyebab saudaranya ini bertingkah aneh seperti ini. Byun Baekhyun pasti adalah jawabannya.

"Baekhyun?" Tanya chanyeol seolah berfikir mengenai sosok baekhyun. Oh ayolah, ia bahkan tak terlalu mengenal Baekhyun lebih dalam.

"Ne, menurutmu dia itu seperti apa?" Tanya Hyeri lagi.

"Baekhyun? Eumm, pendek" Jawab chanyeol setelah lama berfikir. Apakah baekhyun sama sekali tidak membekas dalam ingatannya kecuali tubuh pendeknya saja.

COLD AS YOU (HIATUS)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon