Chapter 17

1.5K 189 16
                                    

Sehun mengedarkan pandangannya ke arah sekitar. Ia terus-terusan memperhatikan satu persatu mahasiswa yang lewat di depannya. Sepertinya, Ia sedang mencari seseorang yang ingin Ia temui. Tiba-tiba matanya menangkap sosok lelaki yang berjalan ke arahnya.

"Bagaimana? Kau berhasil menemuinya?" Tanya laki-laki itu pada sehun.

Sehun hanya menggelengkan kepalanya dengan malas.

***

Hyeri menatap jam yang ada di pergelangan tangannya. Hampir satu jam lebih ia menghabiskan waktunya di kantin. Dalam kurun waktu yang lama itu pula, Hyeri menunggu kembarannya yang sama sekali belum menunjukkan batang hidungnya. Hari bahkan sudah hampir gelap dan mendung karena akan turun hujan.

Karena kesal, Hyeri pun berusaha menghampiri kelas terakhir chanyeol dan di sana hanya ada Wu Yi Fan, mahasiswa blasteran China Kanada dan seorang gadis bernama Jesica Jung yang sedang duduk dan tertawa bersama. Hyeri merasa salah masuk kelas karena merasa telah mengganggu mereka.

Wu Yi Fan dan Jesica langsung menatap Hyeri bingung.

"Hyeri-ssi, apa kau ingin mengambil tas Chanyeol?" Tanya Yi fan, teman dekat Chanyeol. Ya, walaupun tidak terlalu dekat layaknya seorang teman, setidaknya ia adalah orang yang paling dekat dengan chanyeol.

Dahi Hyeri mengkerut mendengar pertanyaan Wu Yi Fan.

Hyeri pun mendekat ke arah Yi Fan yang sedang mengangkat tas milik kembarannya.

"Kemana dia?"

"Molla, aku tidak tau. Ia bahkan melewatkan satu mata kuliah terakhir. Kau tak tau?" Tanya Yi Fan balik.

"Ah, baiklah.. terima kasih telah menjaga tasnya. Aku pergi dulu" Balas Hyeri sambil  mengambil tas chanyeol dan pergi meninggalkan mereka berdua.

***

Eunji masih menatap wajah damai milik Chanyeol yang sedang tertidur. Sejujurnya, bahunya sudah terlalu penat untuk menahan berat kepala chanyeol. Tapi, demi lelaki itu, ia benar-benar rela jika harus menahan rasa lelah asal ia bisa terus bersama dengannya.

Eunji kemudian menatap langit di atasnya, mentari pun juga hampir menyembunyikan sinarnya. Ah, hari sudah hampir malam. Langit di atas benar-benar terlihat mendung,  artinya hujan sebentar lagi akan turun. Eunji harus cepat-cepat pergi dari sana. Tapi bagaimana dengan chanyeol? Haruskah ia membangunannya? Oh lihatlah, bahkan wajahnya menandakan bahwa tidurnya sangatlah pulas. Eunji jadi tidak tega membangunkannya.

***

Sedari tadi Hyeri hanya menatap laki-laki yang ada di hadapannya ini dengan kesal.

"Park Hyeri, ini sudah yang kesekian kalinya kau mencoba melampiaskan kemarahanmu padaku!" Semprot laki-laki di hadapan hyeri dengan kesal karena ia merasa tidak nyaman ditatap seperti itu olehnya.

"Baekhyun-ah, aku benar-benar tidak habis pikir dengan kembaran bodohku itu. Dia hobby sekali membuatku kesal" Hyeri mencoba mengeluarkan keluh kesahnya tentang saudaranya itu pada baekhyun.

"Jadi, kau sama sekali tidak memiliki sebuah tebakan tentang tujuan kaburnya kembaranmu itu?" Tanya Baekhyun melunak saat melihat wajah khawatir Hyeri.

Hyeri hanya menggeleng pasrah.

"Molla, aku tidak tau. Mobilnya bahkan masih ada di parkiran"

"Eum, kalau begitu ia masih ada di sana. Coba kau ingat ingat lagi tempat yang biasa chanyeol datangi!"

Hyeri terdiam beberapa saat dengan tangan yang sedang memegang dagunya. Persis seperti seorang detektif dalam serial komik yang biasa ia baca.

"Ah, matta!! Aku ingat!" Teriak Hyeri yang langsung mengejutkan seorang Byun Baekhyun yang sedang menikmati lattenya.

COLD AS YOU (HIATUS)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora