Part 16

13.1K 552 6
                                    

Diruang tamu semua keluarga sudah berkumpul dan menatap tajam kepada Rio, Rio sendiri menjadi salah tingkah di tatap seperti itu

"Aduh.. mommy lepas dong sakit nihh " Mamahnya Hellen menjewer telinga Hellen

"Mom tau kamu sudah dewasa tapi bukan berarti boleh seperti tadi " mamahnya Hellen lagi lagi menarik telinganya Hellen

"Sudah tante, kasihan hellennya " Rio membela Hellen

"Sudah sudah duduk kalian " Hellen langsung menatap daddynya khawatir, khawatir akan dirinya tepatnya

"Karena kasus tadi mommy, daddy, om, dan tante berencana akan mempercepat pernikahan dan tunangannya dilaksanakan besok lusa" kata kata papahnya Rio terus terngiang ngiang di kepala cantik hellen

"Setuju tidak setuju akan tetap dilaksanakan, satu lagi jangan coba coba kabur karena kamu akan terus dikawal oleh 4 bodyguard " Hellen langsung ternganga ketika daddynya mengucapkan hal itu. Melihat keterjutan Hellen, Rio membisikan sesuatu kepada hellen yang membuat matanya semakin melotot

"Enak saja, itu namanya mencari kesempatan dalam kesempitan " Hellen mengucapkannya dengan keras sehingga semua anggota keluarga mendengarnya

"Apa yang mencari kesempatan dalam kesempitan ?" Mamahnya Rio menatap tajam anaknya itu

"Ini lho tante, Rio bilang lebih aman kalau tinggalnya bareng tante sama Rio nah nanti sekalian di awasin sama Rio biar gak kabur. Itumah kan mencari kesempatan dalam kesempitan." Hellen mengatakannya dengan semangat dan berharap kedua orang tuanya tidak melaksanakan tunangan lusa

"Tapi mommy setuju tuh kan biar gak usah sewa bodyguard " mommynya menatap daddy dengan berbinar

"Hmm benar sih lagi pula jarak kantormu tidak jauh dari sana kan sayang, tapi daddy butuh andrea untuk mengurus pernikahannya jadi selama 1 bulan ini silahkan urus sendiri semuanya ok " ucap daddynya tenang bagaikan air laut tanpa ombak sedangkan Hellen menganga tak percaya

"Daddy, apa apaan ini ? Hellen menghandle semuanya ?" Hellen langsung bangkit dari tempat duduknya dan terpogoh pogoh duduk di sebelah daddynya

"Heem, jadi cepat bereskan bajumu sekarang lalu berangkat sekarang dan selamat bertemu 2 minggu lagi sayang " daddynya hellen langsung bangkit berdiri dan mengajak papahnya rio untuk berbincang di ruang kerjanya

"Tau begini hellen lebih memilih tidak pulang, toh pulang juga diusir" Hellen bergumam sendiri

"Mommy jangan sedih deeva ikut mommy saja deeva gak mau disini" Adeeva menarik tangan Hellen untuk memegang mukanya

"Kamu memang harus selalu ikut mommy sayang, oh ya mom kenapa dad tidak tanya soal adeeva ?" Hellen juga sedikit heran karena daddynya tidak mengungkit nama deeva

"Dad sudah mencari tahu, adeeva anak malrica kan seorang pembantu rumah tangga yang ditinggal suaminya untuk menikah lagi dengan istri yang kaya raya ?" Momnya sudah mengetahui segalanya

"Malrica meninggal karena kanker tulang ya kan ?" Momnya hellen memastikan lagi dan langsung dijawab anggukan oleh hellen

"Yasudah sana beres beres, 2 minggu lagi bertemu di pesta pernikahan terisa, nah disana kamu pulang sama mom ya "

"Hmm " hellen beranjak dari kursi itu menuju kamarnya di lantai 2, 15 menit kemudian tanpa di sangka mario masuk ke kamar hellen

"Kamarmu bagus, ada tirainya tapi sayang berantakan "
Ucap Rio ketika melihat nuansa yang memang cocok dengan hellen

"Kamarmu bagus, ada tirainya tapi sayang berantakan " Ucap Rio ketika melihat nuansa yang memang cocok dengan hellen

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Berisik, ngapain sih disini kutub es ? " hellen yang masih kesal akhirnya mengungkit keadaan pertama kali bertemu

"Wey.. kutub es sudah mencair karena sinar mataharinya ada di sampingnya sekarang " Hellen yang mendengar itu mendengus kesal

"Ayo buruan udah beres nih " Rio menarik tangan hellen yang akan keluar dari kamar hal itu membuat hellen jatuh terduduk di pangkuan Rio

"Kamu itu kenapa sih hmm ? Gini ya Hellen emangnya aku gak tau kalau selama kamu di malaysia kamarmu itu memajang fotoku hmm." Hellen yang mendengar itu sontak matanya melotot dan mukanya memerah

Tanpa mereka sadari jarak diantaranya hanya sepanjang jari jempol, Rio menatap hellen lekat

"Ekhm " Rio tetap melanjutkan pekerjaannya yang tadi tanpa mau repot melihat siapa itu

"EKHM" dehem orang itu lebih keras tapi yang terjadi malah tangan hellen yang mengalung di leher Rio

"EKHM, HELLEN RIO KALIAN DADDY NIKAHKAN BESOK KALAU HAL ITU TETAP DILANJUTKAN" daddy hellen berteriak keras ketika tidak mendapat respons dari kedua insan itu, sontak saja hellen dan rio mengakhiri kegiatanya tadi dan langsung menatap pintu horor

"Bereskan bajumu hellen, daddy tunggu di bawah " Hellen pun melihat dirinya sendiri dan tercengang lalu menatap Rio tajam

"Hehe sorry, terbawa suasana sayang " Rio tersenyum manis melihat hellen kesal

Cup

Rio mencium hellen sebentar tapi itu kesalahan lagi karena disaat yang sama mommynya hellen ada di depan pintu

"Astaga hellen rio kalian ini cepat ditunggu daddy di bawah " Hellen semakin menatao rio horor dengan muka memerah

Dengan sesegera mungkin hellen berdiri dari pangkuan Rio dan membetulkan baju kemeja biru tuanya yang kancingnya terlepas 1

"Aku tidak mau bertemu denganmu lagi, kau berbahaya "  Hellen melengos keruang keluarga

Diruang keluarga lagi lagi hellen dihadapkan dengan keadaan tenggang

"Dengar, lusa kalian tunangan 1 minggu setelah Andrea menikah kaliah harus menikah tidak ada penolakkan daddy tidak mau menerima resiko kamu ... argh daddy gila lama lama, dasar anak muda jaman sekarang" daddynya hellen langsung duduk di sudut ruang keluarga tanpa berbicara sedikit pun

"Hh mommy pusing, yasudah lah sekarang kamu boleh ke rumah rio "

Setelah perdebatan panjang itu hellen retap harus pergi kerumah rio

***
Dirumah Rio, hellen masih saja menggerutu akibat insiden tadi

"Berhentilah menggerutu itukan juga salahmu, kamarmu ada diatas disebelah kamar aku " Hellen menghentakan kakinya kesal ia pun membawa barangnya dan juga deeva kekamarnya

"Deeva tidur dikamar sebelahnya ya Len " Rio berteriak dari dapurnya

"Iya berisik sekali sih kamu " hellen mulai menggerutu tidak jelas lagi yang membuat anaknya itu cekikikan sendiri

"Kamu kenapa deeva ?" Hellen yang jadi heran pun bertanya

"Mom abisnya marah marah sendiri sih, emangnya om yang tadi itu siapa sih kenapa juga mom tinggal disini ?" Deeva yang memang cepat mengenali situasi pun bertanya pelan

"Om calon daddy kamu cantik " Rio yang tiba tiba muncul itu pun memberi tahu deeva hal itu

"Wah.. aku mau punya daddy ya mommy ?" Deeva langsung memeluk Rio erat erat

"Hmm" hellen hanya menghela nafas panjangnya ketika anak angkatnya pun setuju dengan rio ' oh astaga sepertinya hari ini kejutan besar ya, kenapa tidak ada yang mendukungku :("

"Hentikan pikiran dikepala cantikmu itu hellen , ingat besok kamu harus kekampus HG melihat perkembangannya selama tidak ada kepala sekolah dan juga kamu harus ke kantor sayang. Jadi cepat istirahat. "Rio pun menggandeng deeva untuk masuk kekamarnya

Sedangkan hellen bengong dan mematung ketika mendengar rio memanggilnya dengan kata sayang. Hellen merasa dunianya sebentar lagi runtuh.

Cup

"Jangan bengong sana masuk dan istirahat atau mau ikut aku kekamarku ?" Rio mengedipkan matanya genit

"Gila saja. Tidak mau. Dasar menyebalkan " hellen pun dengan langkah kesalnya memasuki kamarnya itu

****
TBC guys sorry nih updatenya lama terus gak panjang terlebih kurang asik sepertinya maaf ya soalnya lagi ngurus administrasi sekolah ditambah lagi di kantor lagi sibuk buat laporan. Mohon kemaklumannya ya. Satu lagi untuk comment para readers yang tidak aku balas maaf yaa.. sesungguhnya aku baca comment kalian kok hanya belum ada waktu untuk balasnya.

Nerd Girl CEOWhere stories live. Discover now