Twenty Four (Fake Friend)

1.2K 69 5
                                    

"Jadi lo pikir itu kerjaan Angga Din. Jawabannya bukan!"ucap seseorang di belakangku.

"PUTRI?!"

"Iya gue. Putri,"ucapnya santai.

"Kamu tau ini kerjaan siapa Put? Siapa sih yang setega ini? Nih liat Put. Gue dipermaluin di depan seluruh sekolah,"ceritaku pada sahabatku itu sambil menunjukkan fotoku yang sempat dipajang di mading.

"Gue Din." Hah?

"Apa? Lo Put?"tanyaku tak percaya.

"Yap. Ini semua kerjaan gue. Surprise!"katanya.

"Surprise surprise nenek lu split! Gue dipermal..."

"Wakakakakak.." Kampret Angga malah ketawa. "Apa Din? Nenek-nenek split? Wakakak." Njir ketawanya nggak banget.

"Setres lo!"ucapku singkat pada Angga. Gila banget tuh anak.

"Put lo kok.. Kok bisa elo Put? Lo dapet foto itu dari mana?"tanyaku. Aku tidak mengerti dengan situasi ini.

"Gue ngikutin lo waktu itu Din,"ucapnya. "Waktu itu gue habis dari Mcd dan liat lo sendirian di jalan. Sebenernya gue mau samperin lo tapi gue liat lo malah ngebanting hp kayak orang stres dan gue merasa ada yang nggak beres,"tuturnya.

"Wait. Waktu itu gue udah coba telpon lo. Kenapa handphone lo nggak aktif?"tanyaku.

"Emang waktu itu gue nggak bawa hp. Hp gue mati gara-gara lowbat jadi gue chas dan tinggal di rumah,"jelasnya. Oke fix masuk akal sih. "Habis itu gue terus ikutin lo. Dan lo malah masuk ke club. Lo malah mabuk-mabukan. Gue kaget Din. Gue nggak percaya sahabat gue sendiri,anak yang terkenal alim,anak berprestasi,seorang Adinda Virandini Key,bisa berbuat kayak gitu. Gue nggak percaya Din. Lo yang selama ini gue anggap sahabat ternyata adalah serigala berbulu domba! Seorang bad girl!"ceritanya panjang lebar kali tinggi.

"Tutup mulut lo!" Aku menampar pipinya. Aku menangis. Aku tak menyangka semua itu adalah ulah sahabatku sendiri.

"Dinda!" Angga langsung menahanku agar aku tak berbuat hal yang lebih buruk lagi.

"Kenapa lo marah Din? Seharusnya lo ngaca! Seharusnya lo malu sama diri lo sendiri!"bentak Putri yang membuatku semakin menangis.

"Ehm tunggu dulu. Ada yang ga masuk akal,"ucap Angga. "Lo bilang hp lo mati dan lo ngga bawa hp. Terus gimana bisa lo ngefoto Dinda waktu itu?"tanya Angga.

"Gue juga bingung waktu itu harus ngapain. Dan saat itu ada cewek seumuran yang nyapa gue. Awalnya gue takut. Gue kira dia mabuk. Ternyata dia malah tanya apa gue kenal lo Din. Gue jawab kenal. Dan..."

*flashback on*

Putri Pov.

Itu Dinda? Dia ngapain ke club? Mabuk-mabukan pula?

"Hey. Lagi ngeliatin cewek yang mabuk-mabukan itu ya?"tanya seorang cewek padaku. Umurnya kira-kira tak jauh beda denganku.

"I-iyaa,"jawabku takut-takut.

"Kamu kenal dia?"tanyanya.

"K-kenal kok. E-emang kenapa ya? Kamu kenal?"tanyaku.

"Hahaha." Dia malah ketawa. "Adinda Virandini kan namanya? Siapa sih yang nggak kenal."

"Iya. Kok kamu tau?"tanyaku. Aku semakin bingung.

"Lo temennya?" Dia malah balik nanya.

Aku mengangguk. "Sahabatnya malah."

"Kamu nggak malu punya sahabat kayak gitu? Kamu terima aja seluruh sekolah ditipu sama bad girl kayak gitu? Bukannya gue denger Dinda itu murid teladan ya?" Aku mengangguk. "Nah. Nggak bisa dibiarin tuh. Masak kamu diem aja sih satu sekolah ditipu sama bad girl? Kamu harus lapor ke guru BK,"ucapnya. Ucapan anak ini ada benarnya juga. Eh tapi gue harus punya bukti. Nanti gue malah dikira nuduh lagi.

"Bener juga ucapan kamu. Tapi aku lagi nggak bawa hp nih. Kita kan harus punya buktinya,"kataku.

"Nih pake hpku aja. Nanti aku kirim ke kamu lewat bbm,"kata anak itu.

"Oke deh." Aku pun mengambil beberapa gambar dengan hp anak itu.

"Eh btw kamu kok kenal Dinda sih?"tanyaku.

"Dia itu perusak hubungan gue sama pacar gue tau!"ucap anak itu.

*flashback off*

Dinda Pov again.

"Cewek itu juga bilang kalo lo itu perusak hubungannya dia sama pacarnya,"ucap Putri.

"What? Gue nggak pernah ngerusak hubungan orang lain! Jangan asal nuduh lo Put!" Aku hampir menampar Putri lagi tapi ditahan oleh Angga.

"Din. Tenang dulu Din,"kata Angga. "Tunggu. Cewek itu. Apa kamu kenal Put?"tanya Angga.

"Awalnya sih nggak. Tapi namanya itu.. Hm. Gue lupa. Siapa ya?"ucap Putri sambil mengingat-ingat.

"Siapa?!"tanyaku.

"Ma.. Me-me. Siapa ya? Mel.." Perkataan Putri terpotong oleh ucapanku.

"Melathi?"

"Ya. Melathi. Melathi Caos Paramita nama lengkapnya,"kata Putri.

"Caos?"tanya Angga.

"Xiao kali!"ucapku. Ingatan Putri ternyata parah banget.

"Lo kenal Din?"tanya Angga.

"Kenal. Dan gue tau sendiri kalo Melathi itu busuk banget. Dan lo percaya sama dia Put?"tanyaku.

"Yang jelas dia nggak lebih busuk dari bad girl yang mabuk-mabukan di club malem-malem,"kata Putri. Wah minta digibeng sampe akhirat nih bocah.

"Apa lo bilang?" Aku pun menjambak rambutnya.

"Dinda tenang Din. Din!" Untung ada Angga yang melerai kami.

"Untung ada Angga. Kalo nggak,habis lo Put!"ucapku penuh amarah.

"Ternyata lo sebusuk itu Din. Gur kira selama ini kita sahabat,"kata Putri.

"Gue juga ngira selama ini kita sahabat sebelum lo ngekhianatin gue kayak gini Put!"bentakku.

"Apa Din?! Lo mau ngebela apa lagi sekarang? Seluruh sekolah tuh udah tau kalo lo sebenernya seorang bad girl!"bentak Putri sambil menunjuk mukaku dengan telunjuk kanannya.

"Tarik kata-kata lo Put!" Kami hampir bertengkar lagi tapi selalu digagalkan oleh Angga.

"Cabut ah! Males ngomong sama bad girl!"ucap Putri dan dia langsung pergi begitu saja.

Aku menangis. Aku tak menyangka semua itu dalangnya adalah sahabatku sendiri.

"Dinda.."ucap Angga pelan sambil mengelus pundakku pelan.

"Gue nggak nyangka kalo itu kerjaan sahabat gue sendiri Ga. Hiks,"ucapku.

Aku hanya bisa menangis sambil refleks memeluk Angga. Angga yang mendapat perlakuan seperti itu awalnya kaget. Namun akhirnya ia membalas pelukanku.

"Eh Putri! Lo Put? Kok diem aja? Lah! Langsung pergi dia,"terdengar suara si monyet (baca:Hanny) saat dia berpapasan dengan Putri dan dia dikacangin sama Putri. "Ini ada apa sih?"tanya Hanny pada dirinya sendiri.

"Dinda.. Angga.. Ini ada ap.. WHAAATTTTSSS!?!?!? Kalian ngapa...." Setelah itu Hanny cuma bisa cengo. Angga hanya tersenyum sambil tetap memelukku. Sedangkan aku masih menangis di pelukan Angga.

Tbc.

^_^

Lohaa readers yang kece:*
Thanks for 55k readers{} lumayan kok melebihi perkiraanku. Makasih banget. Terus revoment cerita gajeh ini ya. Oh ya boleh minta saran atau kritik? Komen di bawah ya! Lopyu:*

I'm (Not) A Bad GirlWhere stories live. Discover now