Chapter 2

212 29 6
                                    

Keduanya berjalan beriringan. Kim Kai dan Do Kyungsoo. Keduanya masuk ke dalam gang sempit. Menunggu, dan menunggu. Entah apa yang mereka tunggu. Dari kejauhan terdengar suara seorang gadis sedang bersenandung, dan keduanya mengangguk tanpa kata. Entah apa yang mereka masuk.

Gadis itu melewati mulut gang, kerah pakaiannya ditarik oleh sebuah tangan dan dia menghilang begitu saja.

Kai dan Kyungsoo berada di sebuah ruangan yang remang-remang, dan ada tujuh pasang mata menatap mereka dengan lapar.

"Kyungsoo, lama sekali." Seseorang di antara mereka berdiri untuk memastikan. Kemudian pergi ke belakang punggung Kai dan melihat siapa yang dibawa oleh Kai. "Tapi tangkapan kalian hari ini baik." Sudut bibirnya tertarik ke atas, dia tersenyum.

Kyungsoo berlutut dan matanya menatap ke bawah, "Maafkan aku Suho Hyung, aku tak bermaksud untuk berlama-lama."

Seseorang yang dipanggil Suho itu mengusak kepala Kyungsoo, dia memaafkannya. Kemudian memanggil yang lain untuk bergabung.

Semuanya bergerak menuju satu titik. Namun salah satu di antara mereka memandang tak suka pada Kai. Matanya memerah dan dia mendesis. "Kau tahu siapa yang kaubawa, Kai?" tanyanya. Sehabis pertanyaan itu meluncur, angin tiba-tiba muncul dan memutari kesembilan dari mereka.

"Seorang mangsa." Kai menjawab dengan santai.

Seseorang itu pergi ke belakang Kai, dan menarik gadis itu dari tangan Kai. Gadis yang tadi berjalan dengan bersenandung. Gadis itu tidak dalam keadaan bagus. Tubuhnya gemetaran hebat dan pandangannya nanar pada sembilan pemuda yang ada di sekitarnya. Seseorang itu membawa gadis itu jauh dari yang lain, pandangannya bengis pada yang lain.

"Kau tak seharusnya membawa kekasihku, Kai, Kyungsoo Hyung." Giginya bergemeletuk keras, dia sungguh tak suka dengan semua yang terjadi di sini. "Park Heera, gwenchanha?"

Gadis itu menggenggam tangan pemuda itu kuat-kuat. Tubuhnya masih gemetar dan dia tdak tahu apa yang akan terjadi padanya setelah ini. "Sehun-ah ... kau ... mereka ... kalian ... apa maksud semua ini?" gadis itu–Park Heera–merasa dalam bahaya dengan makhluk-makhluk aneh di sekitarnya. "Apa kalian ... monster?"

"Sehun-ah, kami tidak tahu kalau kau–,"

"Kumohon Kyungsoo Hyung, jangan coba jelaskan sesuatu." Semuanya terdiam karena Oh Sehun sedang dalam keadaan yang tidak baik. "Katakan padaku bagaimana caranya agar dia tidak ingat ini semua!? Satu-satunya dari kita yang bisa memanipulasi pikiran hanya dia dan dia tak ada di sini!"

"Kalian semua ... apa kalian monster?"

Sehun berbalik dan mencengkram bahu Heera dengan kuat. Mata sipitnya yang memerah menatap lekat-lekat mata Heera. "Maafkan aku karena membawamu dalam situasi yang berbahaya. Seharusnya kau paham saat aku meminta kita untuk berakhir. Aku takut kau dibawa ke sini. Kau benar tentang kami. Karena itu, kau harus melupakan semua itu.

Heera menyentakkan tangan Sehun dan bergerak mundur. Gadis itu tak lagi ingin melihat wajah Sehun. "Kau tega membohongiku ...." Dia berujar pelan dan hampir tak terdengar.

"Lay Hyung, kau tahu sesuatu untuk dilakukan?"

"Aku tahu." Lay maju ke depan dan memperhatikan gadis yang semakin terpojok itu. "Kyungsoo, tahan kakinya. Suho, aku ingin kau bantu aku di laboratorium nanti. Minseok Hyung, bisakah kau membuatnya membeku untuk sementara saja?"

Kyungsoo menghentakkan kakinya, dan di lantai di bawah kaki Heera bergerak. Tanah naik dan mengikat kakinya dengan erat. Sementara yang bernama Minseok datang ke depannya dan menyentuh dahinya hanya dengan jari telunjuk. Heera merasakan dingin menjalar ke seluruh tubuhnya, dan dia tidak tahu apa-apa lagi.

Monster (Seoul Ghoul) [EXO OT9 Fanfiction]Where stories live. Discover now