Pemales

38 9 6
                                    

Oke, sesuai yang gue umumkan kemarin, bahwa cerita ini akan lanjut seperti sedia kala, dan saya, Oddiy, si tampan rupawan bak Sutan Batoeghana dengan ketampanan tiada batas yang menjadikannya orang tertampan :v

Kali ini, gue hendak membicarakan tentang nyimeng baygon sambil naik Appa enak mpok //Plak :'v

Oke, serius, gue hendak membahas tentang "Pemalas" Ada yang tau tentang malas? 
Gue sih.... gak tau, gue cuman Sok sokan "males malesan" kalo lagi "Mager" :'v


Well, sifat pemalas didasari oleh sifat lain yang mendukung, seperti reaksi difus antara H2O9 dengan CO2 menimbulkan getaran yang dapat menggetarkan hati, sehingga terjadi penguatan pada penglihatan, dan membuat anda tampan rupawan, dermawan dan kudisan bak Dijjah kuning :'v
(Eh Diy, kalo bawa acara yang bener anjeg, gue pecat gak bisa beli indomie lo) Sabar bang, sabar, itukan cuman candaan aja :'v


Oke, kali ini serius, sifat pemalas didasari oleh sifat malas, yang dimana si penderita tidak termotivasi untuk melakukan sesuatu, seperti mencari "bahan", bekerja, belajar, dan hal hal yang dapat menguras energi :v

Dan sifat pemalas adalah kelanjutan dari rasa malas yang bertumpuk tumpuk membentuk tumpukan kemalasan yang menumpuk pada tumpukan tumpukan kemalasan lainnya(?) (Paham? Gak) :'v


Oke, langsung aja ke cerita, gue ada temen pemalas, gak pernah bersih bersih rumah, kamar, badan, apalagi lngkungan, oke, tapi dia badannya gede, berbulu, dan diatas rata rata :v


Oke, langsung aja, cekidot :v

--Start--
Cerita ini gue mulai ketika gue pindah rumah dari desa menuju kota yang penuh dengan cahaya lampu yang menyilaukan :v

Oke, langsung aja, hari pertama, gue jalan jalan keluar dari kostan gue, disitulah gue bertemu dengannya, orang pemalas yang gue ceritain tadi, kebetulan dia juga keluar rumah, cari udara, gue liat tubuhnya yang tinggi menjulang bak kapal selam yang sedang menuju ke dasar samudra terdalam//Duagh :'v

Oke, maksud gue, gue liat sekilas tubuhnya yang tingginya diatas rata rata itu, 195cman lah, kira kira, selain itu, dia punya jenggot tebel di mukanya, yang membuatnya terlihat misterius. Dan karena gue takut, akhirnya gue memutuskan untuk kembali ke kamar kostan gue, yang aman, nyaman, indah, damai, makmur, dan sejahtera(?) :'v


Oke, itu hari pertama, esok harinya, gue denger suara gaduh di dapur kostan gue, dan gue berinisitif untuk memeriksa ada apakah gerangan di dapur kostan gue, dan ada sesuatu yang sangat mengejutkan yang gue temukan... adalah orang misterius kemarin, dengan jenggot panjangnya sedang mengubrak abrik dapur kostan gue, dan ketika kepergokan gue, dia tiba tiba lari, keluar dari kostan gue, sepertinya menuju rumahnya yang gak jauh darisitu, reflek, gue kejer dia, untuk mendapatkan konfirmasi mengapa ia melakukan hal yang menakutkan tadi, dan ada percakapan diantara kami selama gue ngejar dia

"Tunggu, bentar!" Teriak gue

"gak, aku udah gak percaya lagi sama kamu... kamu pengkhianat"

"Aku bisa jelasin"

"Gak..... //plak :'v


Salah percakapan, maafkan saya pemirsa yang terhormat :'v

"Hoei, Bentar!" 

"Gaaaaak, anjing, gue ketauan"


Baiklah, hanya itu percakapannya, setelah itu gue kejar dia, dan gue tertinggal jauh dibelakang, hanya melihat bayangannya dari kejauhan, dan tidak bisa melakukan apapun lagi :'v
Gak gak, gue cuman tertinggal kok. Abis itu gue kembali ke kostan, tidur.


Keesokan harinya, gue jalan jalan, nyari angin, keluar kostan, dan tanpa gue sadari, gue nyampe di kuburan deket sana, dan gue melihat sesuatu yang aneh, dibalik batu nisan, ada seseorang, seseorang dengan lebar badan yang familiar untuk orang yang tinggi, gue perhatiin dia, lagi apa cobak, dikuburan dibalik batu nisan? Gue jadi takut sendiri.


Tiba tiba sosok itu bangkit dari kematian yang menjemputnya 50 tahun silam, dimana ia mati karena menaiki seekor bison terbang sambil nyimeng Ganja yang dioplos dengan Baygon, sehingga orang itu mati tak berdaya, tak tampan rupawan seperti sebelumnya //plak :'v

Maksud gue, sosok itu tiba tiba berdiri, dan ternyata itu orang kemarin yang ngobrak abrik dapur kostan gue, tiba tiba dia bicara

"Bruh, gue minta maaf soal yang kemaren, ngobrak abrik dapur sama toilet kostan lu"

Gue celingukan, gak mau GR kalo dia bicara sama gue, padahal disana juga gak ada orang

"Eh, anjing, ni orang diajak ngomong ya"

"Lu ngomong sama gue?"

"Iye, anjeg"

"Oalah, sori, gue gak tau lu ngomong sama gue. btw, yang kemaren itu gak apa"

"Oke, makasih, gue kemarin cuma nyari alat cukur gak ada"

"Beli nape?"

"Gak ada duit bruh, maklum pengangguran, males jugak pergi ke tempat beli"

"Lu pemales sih"

"Gue sebenernya mau males malesan, tapi males"

"Eh, udahlah, susah ngomong sama elu, gue mau pulang, Bhaaai"

"Oke bruh, Bhaaai" 

Abis itu gue pulang, dan tidur.


Oke, gitu doang ceritanya, gak nyambungkan? Gue aja agak lupa mau cerita, jadinya ya gitu dah, maafkan saya pemirsa yang saya cintai dimanapun berada.


Oke, sekian untuk cerita kali ini, gue lelah, hendak tidur, hendak bermalas malasan dengan kemalasan dipuncak :v

Oke, Bhaaaaai :v

This is (not) my storyWhere stories live. Discover now