#6

349 75 15
                                    

Itu yang di mulmed aduhh.. Pacar❤❤

Maafkan jika banyak typo hehe

Happy reading^^

_________

Author's POV

Harry apa yang dia lakukan disini? Apa dia mendengar semua ini?

Sebenarnya, Harry baru saja datang karena ia sehabis berkunjung dari rumah Liam. Ia melihat Niall dan Zoe yang tengah duduk berdua di taman sehingga ia memarkirkan mobionya dan berniat menghampiri meraka. Jadi Harry pikir, kenapa ia juga tidak bergabung bersama mereka?

Harry memincingkan matanya ketika melihat ekspresi Zoe yang menjadi aneh ketika Niall selesai berbicara. Dan akhirnya, Zoe menemukan keberadaan Harry.

Kemudian, Harry berjalan ke arah mereka berdua, kearah Niall dan Zoe.

"Hey!" Harry berjalan kearah Niall dan Zoe.

"Um, Harry, kau mau pulang kan?" ajak Zoe tiba-tiba kepada Harry . "Um Niall, aku duluan, bye."

"Tapi-" ucap Harry terpotong, dan terlihat ekspresi Niall yang hanya diam tak bersuara.

Maafkan aku Niall, batin Zoe.

"Cepatlah!!" bentak Zoe kepada Harry. Bisakah dia menurut? Gumam batin Zoe. Mau tak mau, Zoe menarik paksa lengan milik Harry.

Di dalam mobil, mereka hanya diam tak berbicara. Jujur saja, Zoe menjadi malas berbicara setelah kejadian tadi.

Di sisi lain, Harry masih diam dengan berbagai macam pertanyaan yang mau ia tanyakan kepada Zoe, karena Zoe telah menarik paksa dirinya untuk pulang.

"Aku rasa ada yang salah darimu. Kau sangat aneh tadi." Harry menaikkan alisnya satu.

"I'm good." jawab Zoe dengan tatapan datar ke arah jalan.

"Oh, ya. Apa yang kau bicarakan dengan si Niall blonde Horan, itu?" tanya Harry yang masig fokus pada setirnya.

Dang!

Apa yang harus aku jawab? ayo Zoe, berpikirlah!

"Tidak ada. " jawab Zoe, berbohong.

"you're such a bad liar! Kau ini tidak pandai berbohong, Zoe Neder!" celetuk Harry dan tertawa sinis.

"Umm, Niall bilang bahwa dia menyukaiku." Jawab Zoe dengan jujur. Bahkan terlalu jujur.

Tiba-tiba Harry mengerem dengan sangat mendadak. Dan membuat tubuh Zoe terhuyung ke arah depan.

"For God Sake, Harry! Apa yang kau lakukan!? Bagaimana jika kendaraan menabrak kita dari arah belakang, huh?!" ucap Zoe dan sedikit berteriak akibat panik.

"Sorry, a.. aku hanya terkejut mendengarnya."

"Kau ini membuatku jantungan!" pekik Zoe sambil memukul lengan Harry.

"Umm, apa kau membalas perasaannya?" tanya Harry. Dan Zoe hanya menggelengkan kepalanya.

Harry menjalankan mobilnya kembali, dia masih berpikir bagaimana Niall bisa menyukai Zoe? Sedangkan Niall saja belum lama mengenal Zoe. Ah, persetan dengan semua itu!

Aku menyesal telah mengenalkan Zoe padanya, batin Harry berbicara.

"Harry, berhenti bersiul!" perintah Zoe yang sangat terganggu dengan siulan Harry.

Harry berhenti bersiul setelah Zoe memperotesnya. "Good dog." ucap Zoe dan disusul dengan tawa.

Kini Zoe tengah duduk di ayunan yang berada di halaman rumahnya.

'Apa kau membalas perasaanya?'

Pertanyaan Harry itu kembali terngiang di pikiran Zoe.

Tidak Harr, aku tidak membalasnya. Karena dia bukanlah pria yang aku cintai.

_______

Zoe mendengus kesal ketika mendapatkan dirinya tidak bisa tertidur. Padahal ini sudah sangat larut.

Krek

Zoe yang terbaring, seketika tergelonjak kaget dengan bunyi sesuatu. Ia langsung menoleh ke arah sumber suara. Ia refleks mengambil gantungan baju yang tergantung di belakang pintu untuk berjaga-jaga. Suara itu dari arah jendela. Dan tiba-tiba, jendela itu terbuka.

Kemudian terlihat bayangan seseorang masuk dari arah jendela lalu berjalan mendekat learahnya.

"Maling!!" Teriak Zoe sambil memukul-mukul sesorang yang sudah berdiri di hadapannya.

Kemudian mulutnya di bekap oleh tangan besar. "Diamlah! Ini aku, Harry!"

Zoe mengatur napasnya supaya menjadi teratur. Bayangkan saja, tadi ia panik setengah mati.

"What the hell are you doing!?"

"Tidak tahu. Aku hanya bosan dirumah." Jawab Harry sambik menaikkan kedua bahunya.

"Kenapa kau tidak lewat pintu saja?!" Tangan Zoe mencubit lengan kekar milik Harry.

"Aw!" Pekik Harry dan mengusap-ngusap lengannya. "Jika aku lewat pintu, Ibumu pasti akan menjewer dan mengusirku!"

Ah, benar juga ya, Pikir Zoe.

"Lalu, apa yang ingin kau lakukan disini? Ini sudah sangat larut!" Ucap Zoe.

Dilihat dari penampilannya, untuk apa Harry menggunakan kacamata hitam? Aneh sekali dia. Ini bukan siang!

"Menginap mungkin." Jawab Harry dengan santai, sedangkan reaksi Zoe membulatkan mulutnya setelah mendengan jawaban Harry.

Zoe membuang napas dengan kasar, "Astaga, Harry. Rumahmu tidak jauh dari sini, untuk apa kau tidur di rumahku?"

Bukannya menjawab, Harry langsung berjalan ke arah kasur milik Zoe dan berbaring disana.

"Harry!"

"Kasurmu ini sangat nyaman, good night." Harry melepas kacamata miliknya lalu diletakannya di sebelah lampu tidur, dan setelah itu, ia memejamkan matanya.

Zoe menggaruk kepalanya frustasi. Ia ingin sekali mengusir mahkluk yang ada di kasurnya itu. Tapi percuma saja jika yang harus dihadapinya itu memiliki kepala yang keras seperti batu.

Beruntung, kasur Zoe memiliki ukuraj yang besar. Kemudian Zoe mengambil guling dan ia letakkan di tengah-tengah, sebagai batasan mereka.

"Ingat, jangan sampai kau melewati batas ini! Dan kau juga jangan macam-macam padaku!" Ucap Zoe kepada Harry yang mungkin sudah terlelap.

Disisi lain, sebenarnya Harry belum terlalu terlelap dalam tidurnya. Ia masih bisa mendengar jelas apa yang Zoe bicarakan, sehingga membuatnya sedikit tersenyum ketika mendengar apa yang Zoe katakan.

"Tenang saja, lagi pula aku tidak tertarik padamu." Ucap Harry yang membuat Zoe terdiam seribu bahasa.

Ya Tuhan, kenapa hatiku menjadi sangat sesak mendengar ucapannya itu? Ah, lupakan! ucap batin Zoe.

TBC..

Akhirnya lanjut juga yaaa hehehe

Masih ada yang mau baca, kah?

Jangan lupa vomment nya yapsss

Love yall💚

LostOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz