31

6.1K 209 0
                                    

Tiba tiba ..............................

Di genggaman ali, ia merasakan ada yang bergerak. Ali yang dari tadi memejamkan matanya dengan genggaman langsung melepas genggaman itu dan membuka matanya. Ia sedikit menjauh dari prilly. Ali memperhatikan semua anggota tubuh prilly. Mata ali berhenti pada jari prilly. Jari prilly bergerak

"Ha? Ss..aa..yy..aa..nn..gg" lirih ali.

Ali melirik ke alat pendeteksi jantung. Ia sangat bahagia. Di alat itu garis lurus tlah di gantu dengan garis yg menunjukan jantung prilly masih berdetak kembali

Ali langsung mendekat dan kembali menggenggam tangan prilly.

"Sayang, kamu masih hidup? Makasih ya allah. Makasih sayang. Kamu telah kembali" ucap bahagia ali.

Lalu ali melepas genggamannya dan berlari ke luar ruangan.

"Doookkterrr" teriak ali.

Kirun yang dari tadi duduk di depan ruangan ICU langsung kaget mendengar teriakan ali.

"Ada apa li? Ngapain lo teriak"?

"Bang.." ucap ali lalu memeluk kirun.

Kirun semakin heran dengan sikap ali. Ia langsung melepas pelukan ali.

"Apaan sih lo! Ada apa?"

Ali menghapus air matanya dan tersenyum.

"Bang.. Prilly masih hidup."

Kirun kaget dengan ucapan ali.

"Maksud lo apa?"

"Tadi tangan prilly gerak bang"

Kirun kaget sekaligus senang. Ia langsung masuke kadalam ruangan dan melihat prilly.

"Prilly, abang tau lo adik abang yang kuat. Makasih udah kembali. Makasih ya allah" ucap kirun menangis bahagia.

Tiba tiba ada dokter dan para suster masuk.

"Maaf mas, biar saya periksa dulu" ucap sang dokter.

"Cepat priksa adik gue dok. Adik gue pasti kuat. dia kembali"

Dokter hanya mengangguk dan memberi isyarat ke suster agar ali dan kirun berada di luar.

"Hmm maaf mas, sebaikanya anda menunggu di luar."

Ali langsung membawa kirun ke luar ruangan. Mulut ali dan kirun di penuhi dengan doa untuk kesembuhan prilly.

Tak lama menunggu. Sang dokter keluar. Kirun dan ali langsung menghampiri dokter.

"Giamana keadaan pacar saya dok?" ucap ali. Ia berharap dokter membawa berita gembira.

"Ini adalah mukzizat dari Allah. Akan tetapi sekarang pasien mengalami koma. Karena penyakit yang di alami pasien ternyata masih bersarang di kepala pasien. Saya tidak bisa menerka berapa lama pasien akan sadar. Hanya mukzizat allah yang menentukan"

"Saya permisi" lanjut sang dokter.

Perasaan ali dan kirun sekarang antara senang dan sedih. senang karena prilly masih kembali hidup , sedih karena prilly juga mengalami koma. Dan juga penyakit sialan itu masih setia di tubuh prilly

Tiba tiba seorang suster keluar dari ruangan.

"Maaf mas ini punya mas? Saya menemukannya di sebelah pasien. Tadi  berbunyi itunya mas. Pasien boleh di jenguk tapi satu satu." ucap suster sambil menyerahkan sesuatu ke ali.

"Oh ya sus. Ini handphone saya. Maksih ya sus"

"Iya sama sama. Saya permisi"

Suster meninggalkan ali dan kirun.

"Bang, abang duluan aja yang jenguk prilly. Biar ali tunggu" ucap ali.

"Ah ya li. Makasih ya. Gue masuk dulu"

Ali hanya tersenyum. Ali memandang kirun yang sedang masuk ke dalam ruangan itu. Ali duduk di kursi. Ali sangat senang karena ia tak kehilangan prilly.

Kirun berada didalam ruangan. Ia melihat prilly yang sedang terbaring lemah di kasur pasien. Air mata kirun kembali jatuh.

Kirun mendekat. Ia langsung mengenggam tangan prilly.

"Makasih pril. Makasih banget. Lo emang adik gue yang kuat. Gue bakalan bikin lo bahagia"

"Gue bakal turutin apa yang lo mau asal lo bangun dek!" tambah kirun.

Di sisi lain.
Ali sedang menunggu kirun yang sedang menjenguk prilly.

ali memutar-mutar hpnya yang mati. Tiba tiba hp ali berbunyi tanda ada panggilan masuk

Ali memberhentikan aktivitasnya. Dan melihat siapa yang menelfon.
Ali mengerutkan dahinya.

"Nomor siapa nih?"

Ali mengangkat panggilan masuk itu.

"Halo? Siapa?"

"Hay ali sayang"

"Siapa lo?"

"Kamu lupa sama aku? Aku ghina sayang. Aku kangen. Maaf ya aku ngga ada kabar. Aku tuh di ajak jalan jalan sama mama ke paris"

"..........................."

"Ali? Kamu kok diem? Kamu sekarang dimana? Jemput aku ya"

"Oke, gue bakal ngomong baikbaik sama ghina kalo gue udah ngga mau berhubungan sama dia. Gue harus ketemu ghina " ucap ali dalam hati

"Halo ali. Halo "

"Ah ya ghin. Oke gue bakal jemput lo"

Ali langsung mematikan telepon itu.
ali melihat kirun keluar dari ruangan prilly. Lalu ali menghampiri kirun.

"Eh bang. Udah selesai?"

"Ya, lo masuk gih. Gue mau beli makanan buat kita"

Ali hanya tersenyum. Dan kirun meninggalkan ali.

Ali membuka pintu ruangan prilly
........................................................................

PenyesalanWo Geschichten leben. Entdecke jetzt