Bagian I

2.6K 223 2
                                    

Saat itu Mikaela berusia sekitar 12 tahun. Sudah lebih dari lima bulan ia tinggal disini. Disebuah tempat pelacuran khusus pria. Tempat pelacuran disini sangat ketat. Tidak diperbolehkan keluar. Pendidikan dan disiplin hal yang utama. Yang lebih penting lagi harus bisa menjaga etika. Mikaela sempat berpikir, ini bukan tempat prostitusi tapi tempat mendidik anak bangsawan. Apapun itu, tempat ini memang sangat berkelas. Mikaela tak masalah, asalkan ia bisa tetap makan kenyang seberat apapun ia akan jalani, selalu menjadi apa yang mereka inginkan.

Di saat itulah dia datang, seorang anak laki-laki sebayanya. Rambutnya pendek. Dia selalu menolak apapun. Ia menolak memanjangkan rambutnya. Ia menolak memakai baju perempuan. Ia menolak bersolek. Ia menolak tinggal disini.

'Aku lelaki'

Mikaela tertawa mendengar alasannya. Semua yang ada disini juga mengaku lelaki. Memang apa salahnya menjadi lelaki cantik? Selama kau hidup dengan baik tak masalah menjadi sesuatu yang tak kau inginkan. Pada awalnya kau memang menolak, namun pada akhirnya kau akan menyadari jika kau sama sekali tak punya kekuatan untuk menolak. Sekali kau masuk kerumah Hyakuya, maka sejak saat itu hidupmu bukan lagi milikmu. Itu yang Mikaela ketahui.

Mikaela selalu mencoba mendekati anak itu. Entah kenapa dia sangat tertarik padanya. Mikaela menawarkan pertemanan, sementara anak itu menjawab dengan permusuhan. Setelah beberapa hari menguntitnya, Mikaela hanya mendapat sebuah nama. Yuichirou. Yuu-chan. Panggilan yang sangat kekanakan dari Mikaela.

Akhirnya mereka berdua dipersatukan pada satu kamar yang sama. Mau tidak mau merekapun semakin dekat. Walaupun lebih banyak Yuichirou yang mengabaikan Mikaela, dan Mikaela yang selalu menempelinya. Mikaela satu-satunya orang terdekat Yuichirou, dengan sikapnya yang seperti itu banyak yang tak menyukainya.

Hidup di Rumah Hyakuya itu keras. Sekali saja kau melanggar aturan atau mengabaikan perintah sebuah rotan harus rela menyapa tubuhnya. Mikaela juga pernah mengalami itu. Dia tidak suka rasa sakit, makanya dia lebih memilih menuruti keinginan mereka. Berbeda dengan Yuichirou, dia sangat keras kepala.

"Aku tahu kalau Yuu-chan bodoh. Tapi aku heran, sebenarnya dikepalamu itu ada otaknya tidak sih?" Tanya Mikaela saat mengobati Yuichirou. Dia pulang dengan keadaan penuh luka. Sesuatu hal yang biasa sebenarnya. Tapi ini sangat mengganggu Mikaela.

Yuichirou merengut tidak suka. Orang didepannya ini selalu saja menghinanya, namun tak dipungkiri dia jugalah orang yang selalu mengkhawatirkannya. Saat awal-awal dia kena hukuman, Mikaela selalu memberinya ceramah panjang lebar. Namun sekarang mungkin Mikaela sudah lelah. Yuichirou masih belum menerima keadaannya sekarang. Hidupnya harusnya tidak seperti ini. Tidak berakhir hina ditempat pelacuran.

"Hey, Mika. Kenapa kau menerima semua ini?"

"Menerima apa?" Tanya balik Mikaela. Dia masih asyik mengolesi luka Yuichirou dengan minyak entah apa. Mikaela bilang agar tidak meninggalkan bekas.

"Kau tahu kita berada ditempat pelacuran. Kita dipaksa berperangai layaknya peremuan. Nantinya kita juga harus melayani para lelaki. Melayani diranjang juga. Memangnya kau mau? Kemana harga dirimu?"

"Lalu? Memangnya apanya yang salah?" Mikaela menatap Yuichirou datar. Yuichirou terbelalak. "Harga diri? Kau ada disini karena dijual ayahmu kan? Memangnya orang seperti kita masih punya harga diri?"

Yuichirou tertohok. Sebuah kenyataan yang selama ini selalu dihindarinya. Kenyataan yang langsung menjatuhkan dirinya.

Mikaela selesai mengobati Yuichirou. Ia keluar dari kamar mereka meninggalkan Yuichirou yang sudah hanyut dalam lamunan masa lalu.

Yuichirou punya keluarga. Punya ayah dan ibu. Mereka hidup bahagia. Walaupun bukan dari kalangan bangsawan, hidup mereka tercukupi. Tak pernah terlintas tentang tempat prostitusi. Kata ayahnya, tempat itu dibuat untuk orang-orang tak bermoral.

Heaven's Weakness [MikaYuu]Where stories live. Discover now