Chapter 5

75 8 1
                                    

Author POV
"Annyeong, perkenalkan ini Yoo Hawon murid baru disini," guru berbadan tegap mengumumkan di depan kelas. Kihyun melihat adiknya menatap keliling ruangan dengan ekspresi yang tak terbaca. Tiba-tiba,Kihyun merasa khawatir. Pasti susah sekali bagi Hawon untuk berkomunikasi/beradaptasi.

"Annyeong, Yoo Hawon imnida," kata Hwon gugup.
Kihyun tahu benar bagaimana susahnya menjadi anak baru.

"Kihyun-a....menurutmu dia akan betah di sini?" Lee Minhyuk teman baik Kihyun,tiba-tiba mencondongkan badan ke arah Kihyun dan berbisik.

"Tentu saja,dia akan betah di sini." Kihyun menjawab diplomatis. Dan itulah yang akan ia lakukan.

"Tentu saja harus melakukan itu," Shin hoseok tiba-tiba datang dengan sendirinya. Wonho(Shin Hoseok) adalah teman baik Kihyun seperti Lee Minhyuk.
"Kihyun-a,katakan pada Jeongmin seonsaengnim supaya Hawon duduk di sebelahku."

"Kenapa kamu tidak mengatakan sendiri?" Minhyuk mendengus.
"Kihyun kan ketua kelas," balas Wonho. "Kihyun-a...ayo....minta seonsaengnim mendudukkan Hawon disini." Rengek Wonho.

Kihyun POV
Aku mulai terhasut oleh rayuan Wonho. Kursi kosong di kelasku ada dua. Satu dekat dengan Wonho yang duduk paling belakang dan yang satu lagi pojok kanan dekat club teater bernama Choi Junhyuk. Aku mencibir kecil saat membayangkan Hawon harus duduk di dekat Junhyuk. Beberapa alasan membuat diriku tidak menyukai anak itu.

"Tapi,Wonho-a....kau yakin bisa membuat Hawon betah duduk di sebelahmu?" Tanya Minhyuk khawatir.
Wonho berpikir sesaat,terlihat ragu-ragu dengan idenya sendiri. "Aku pasti berusaha.....Hawon kan saudara kembar Kihyun."

"Ssssttttt!" Dengan cepat aku mendesis. Memang susah jika punya teman yang tidak bisa menjaga rahasia.

Wonho segera mendekap mulut,menyadari kesalahan yang ia perbuat. Tadi pagi,aku berpesan supaya tidak boleh ada yang tahu kalau Hawon adalah adik kembarku. Agak aneh,namun saat Wonho mendengar alasannya,ia langsung setuju dengan rencanaku.

Aku menatap Hawon dan ingatannya mulai melayang pada kejadian tadi pagi. Sesampainya di sekolah,dengan cepat aku menemui Hwang Kanghee(kepala sekolah) dan meminta untuk merahasiakan tentang hubunganku dengan Hawon.

Untung saja Hwang kyojangnim(kepala sekolah Hwang) tidak banyak bertanya tentang alasan permintaanku dan langsung meluluskan keinginannya. Hwang kyojangnim segera memberitahu wali kelasku dan Hawon supaya tidak memberi tahu hubungan kita.

Author POV
Kihyun melangkah keluar dari ruangan sekolah sambil bernafas dengan lega. Untung saja Hwang kyojangnim teman dekat ayahnya. Kalau tidak,pasti permintaan anehnya tidak akan mudah disetujui. Tapi mungkin Hwang Kyojanim meloloskan permintaannya karena ia seorang kapten sepak bola yang banyak menorehkan prestasi gemilang untuk sekolah mereka.

Atau.....karena kemampuan aktingnya yang semakin oke? Kihyun tersenyum dalam hati dan mengingat apa yang ia katakan, "saya hanya berusaha menjaga Hawon. Kemarin Hawon menangis merindukan temannya. Kalau semua orang tahu Hawon adalah adik saya,saya takut semua teman memandangnya dengan predikat adik Kihyun dan bukan Hawon sendiri. Jadi,waktu saya menyampaikan ide ini,dengan hati yang senang Hawon menerimanya. Saya harap Kyojangnim mau meluluskan permintaan kami."

Kihyun POV
"Kenapa dia bisa duduk dengan Junhyuk?" Komentar Minhyuk yang membuyarkan lamunanku.

Aku menoleh saat Hawon berjalan ke arah bangku kosong di belakang meja Junhyuk. Aku mendecak kecil saat melihat Junhyuk tersenyum pada Hawon. 'Si anak teater tebar pesona lagi,' kataku dalam hati dengan jengkel.

Guru di depan kelas menyuruh kita membuka halaman terakhir yang kita pelajari. Kelas terdengar gaduh saat murid membuka tas dan mengeluarkan buku mereka.

"Junhyuk juga pintar. Dia pasti bisa menuntun Hawon mengikuti pelajaran," ucapanku terdengar aneh berbeda dengan isi hatiku saat ini.

"Tapi kan,Hawon lebih baik dekat dengan kakaknya,dibanding......" Wonho lagi-lagi kecepelosan.

Minhyuk memukul kepala Wonho. "Bimiriya.....bimil (itu rahasia....rahasia)!"
"Mian." Wonho mengatakan dengan tulus sambil mengusap kepalanya yang sakit. Untung saja tidak ada yang mendengar ucapan Wonho barusan.

Aku tertawa kecil. "Gwaenchana." Ucapku. Sementara mataku tidak lepas dari Hawon.

Hawon-a....tunggu aku ya....kau pasti bisa memanggilku Oppa lagi.

Hai readers,author comeback lagi. Maaf ya kalau yang sebelumnya ceritanya kurang panjang. Karena author lagi belum ada ide. Dan ff baru ini author juga membikin cerita pendek. Karena author belum mendapatkan ide. Oya jangan lupa baca ffku yang lain ya,jangan lupa Voment juga,agar author kembali semangat updated ff ini. Annyeong😁😃

OPPA & IWhere stories live. Discover now