Chapter 6

60 7 2
                                    

Author POV
Hawon bukannya tidak merasa Kihyun dan temannya mengobrol sambil menatapnya,hanya saja Hawon mencoba untuk tidak ikut campur.
'Ternyata mulut Kihyun masih besar seperti dulu.' Batin Hawon.

Hawon membanting pantatnya kasar ke kursi dengan keras.
Bangku sekolah dimana memang sama,tetapi ini terasa menyebalkan. Cuaca di Daejong berbeda sehingga besinya berubah menjadi dingin.

Saat Hawon ingin mengeluarkan buku,seorang anak laki-laki bertubuh kurus dan berambut hitam yang acak-acakan membalik badan dan menatapnya.
"Annyeong," sapanya dengan senyum manis,membuat Hawon menyerngit.
"Uri beun seololeul ara?(apa kita saling kenal?)" Hawon bertanya,membuat dahi anak laki-laki itu berkerut.
"Aniya," anak laki-laki itu menjawabnya dengan bingung. "Kau anak baru sekolah ini? Aku hanya menyapa saja. Ireumeun Maru imnida,ireum Lee Jae Joon."

Hawon menatap bingung Maru tanpa berkedip. "Banmal hajimaseyo (jangan bicara informal kepadaku)."
Senyum di wajah Maru lenyap,digantikan dengan mulut terbuka.

.........................................................
Hawon POV
Bel istirahat berbunyi,aku segera keluar kelas. Aku tidak ingin sapaan basa-basi dari siapa pun yang berada di sekolah ini. Berkenalan dan membangun hubungan dari awal selalu saja merepotkan. Belum lagi mereka selalu berpisah.

Aku berjalan di sebuah koridor yang ramai. 'Sepertinya aku salah berbelok' batinku. Sekarang aku berada di koridor kelas dua belas.

Aku meneguk ludah saat beberapa anak perempuan dengan mata dan hidung palsu,aku yakin mereka menatapku sinis dari depan kelas XII A.

"Itu anak baru? Yang kamu bilang masuk ke kelas Kihyun?"

Aku hanya bisa mendengar kata-kata itu yang memang diperuntukkan bagiku. Segera, aku mengutuk Kihyun kenapa harus sekelas dengannya. Aku berani bersumpah,kembar fraternalnya pasti sengaja membuat kita sekelas.

Seorang perempuan cantik dengan rambut coklat kemerahan lurus tergerai ke punggung mendadak keluar dari gerombolan dan mendekatiku. Beberapa anak perempuan lain menempelnya,seolah berdiri dalam radius tiga senti dari perempuan itu,bisa membuat mereka lebih cantik.

"Annyeong,anak baru?" Sapanya yang terdengar tidak tulus.
"Ne," jawabku,karena aku ingin semuanya cepat berakhir.

"Aku Kim Nam Joo,anak perempuan terpopuler di sekolah ini," kata anak itu,membuatku terperangah. Sepertinya Namjoo tidak terganggu oleh longoanku,mungkin sudah terbiasa dengan reaksi semua orang. "Dan kau,tidak aboleh mengganggu Kihyunku."
"Ye?" Intonasiku meninggi karena syok mendengar ucapan kata terakhir Namjoo.

"Kihyun neun naeggoya(Kihyun itu milikku)," Namjoo menekankan perkataannya lagi. "Suatu saat Kihyun akan menjadi atlet terkenal,dan aku akan menjadi pacarnya. Beberapa tahun berikutnya,kami akan mengumumkannya pada publik,seperti Se7en oppa dan Park Han Byeol. Kau paham? Karena aku adalah anak artis."

"Tudak juga," komentarku,sebenarnya aku sama sekali tidak mengerti apa yang dikatakan Namjoo. "Tunggu,sunbae bilang 'atlet'?"
"Eo! Atlet! Kau tidak tahu-"

Author POV
Detik berikutnya,Hawon semakin tidak mengerti dengan apa yang terjadi. Salah satu teman Namjoo menyikutnya,membuat Namjoo berhenti bicara. Namjoo lantas pergi begitu saja. Hawon membalik badan,lalu paham secepatnya.

Dengan tubuh lebih dari 180 cm,Kihyun sedang berjalan bersama temannya di koridor tampak kentara diantara yang lain. Anak perempuan membelah seperti Laut Merah yang dibelah Nabi Musa dengan tampang hipnotis,yang memberi jalan mereka.

OPPA & IWhere stories live. Discover now