28

15.8K 822 11
                                    

"Lo sendirian aja?" Tanya Jordan. Lelaki itu menarik bangku dan mendudukinya.

"Eh, lo gak ada kelas?"

"Lagi kosong"

Perempuan itu hanya menangguk,lalu tersenyum.

"Lo tumben gak sama temen lo yang lain?"

"Mereka lagi ada kelas"

"Oh"

"Eh ada Jordan" ucap seorang gadis dengan ceria.

"Lo ngapain?" Tanya Jordan sedikit terlihat bingung.

"Yee ada juga lo yang ngapain disini?" Jisell duduk di bangku samping Cleo.

"Udah Sel?" Cleo bertanya pada Jisell. Sebelumnya, Jisell pamit pada Cleo untuk menemui Bu Berli untuk konsultasi mendenai tugas kampusnya.

"Udah ko" jawab Jisell yang kini telah terfokus pada ponsel rose goldnya.

"Udah apa?" Tanya Jordan yang tidak mengerti pembicaraan mereka.

"Engga" jawab kedua gadis itu bersamaan.

Kini Jordan dan Cleo terlarut dalam obrolan yang riang. Sementara Jisell sibuk dengan ponselnya. Jisell tengah berbalas pesan pada Niall. Perempuan itu sangat senang dengan Niall yang kini mulai semakin dekat dengannya.

***

Udara yang sangat terik membuat Niall malas berlama-lama di taman dengan bola basketnya. Laki-laki yang belum lama kembali kerumahnya itu kini mengambil handuk kecil dan ponsel yang terletas dibangku pinggir taman.

Niall mengelap keringat yang membasahi keningnya. Tiba-tiba ponselnya berbunyi tanda bahwa telpon masuk. Vion nama yang tertera di layar ponselnya.

"Kenapa?"

"Main dong kesini ada yang laen nih"

"Ada siapa?"

"Ya tiga anak curut"

"Haha yaudah gue mandi dulu"

"Yaella kerumah gue aja pake mandi, langsung aja"

"Gue abis basket bego gerah gue"

"Yaudeh jangan kelamaan"

"Iye bawel"

kini Niall sudah berada didepan rumah Vion. Lelaki itu berjalan dengan gontai menuju ruang tamu.

"Yooooiiiii" teriak semua yang ada dalam ruangan itu bersamaan.

"apaan si lo?" Niall menghempaskan tubuhnya ke sofa empuk merah marun.

"Jangan jutek-jutek dong mas"
"Ngapain gue disuruh kesini?"

"Main"

"Bosen main sama lo lo pada mulu, gak bermutu"

"wooo guys dia bilang gak bermutu" teriak Jordan dengan wajah geramnya.

"Yeee lo aja kalo gak ada kita gak punya temen, gak usah sok jual mahal lo" ledek Romeo yang membuat suasana semakin ramai.

"Tau ya biasanya goceng aja" kini Riko ikut meramaikan suasana.

"Yaudah sana lo pergi gak temen lagi, bodo gak temen" Romeo mendorong tubuh Niall.

"Haha yaella gitu aja baper" Niall bangkit dari duduknya dan ia berjalan menuju dapur.

"Al tolong dong ambilin aer" teriak Vion.

"Gak temen bodo gak temen" sahut Niall dari dapur.

"Tai itu aja dapur gue bodoh"

My Perfect BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang