Bintang

1.2K 104 10
                                    

"Veeee"

Seorang gadis dengan suara yang manja menjatuhkan dirinya kesamping tubuh gadis yang dipanggil ve.

Dirangkulnya lengan gadis yang dipanggil ve tersebut. Rangkulan tersebut membuat ve melirik sekilas lalu kembali membaca novelnya.

"Veeeeeee!!!" Kali ini rengekan gadis yang bergelayut manja pada ve tersebut semakin keras.

"Ve mah gitu!" Kini gadis tersebut hanya bisa pasrah karna ve sama sekali tak menggubrisnya.

Gadis itu menyenderkan kepalanya pada lengan ve..

Tenang. Itu yang ve rasakan. Suasana yang sangat pas untuk menikmati novel yang sedang ia baca daritadi. Saat sedang asik asiknya membaca di lembar terakhir tiba tiba..

Hap..

Ve sejenak merasakan ada sesuatu yang basah hinggap pada lengannya. Lalu wajahnya langsung berubah menjadi masam. Ia menghela nafas kasar lalu menutup bukunya kencang.

"Nona Shinta Naomi Prasetya yang tercantik. Singkirkan mulut beringasmu itu dari lenganku" Ketus ve sambil melirik tajam naomi.

Bukannya melepas, naomi malah semakin melebarkan mulutnya dan melahap kulit lengan ve..

"Nona Shin-"

Ucapan ve terhenti kala naomi melepaskan aksi nakalnya pada ve dan berdiri dengan penuh semangat.

Tangannya ia letakkan disamping pinggang. Wajahnya dibuat seangkuh mungkin..

"Nona Jessica Veranda Tanumihardja yang terlucu. Anda yang harus mendengarkan saya!" Ketus naomi.

Ve berdecak kesal lalu membanting novelnya kasar.

Naomi yang melihat hal tersebut langsung menyambar lengan ve lagi.

Kesabaran ve sudah habis. Naomi sangat amat mengganggunya saat ini.

"APA SIH NAOMI?!" Bentak ve.

Naomi mulai memundurkan tubuhnya. Badannya ia buat gemetar. Matanya berbinar. Air menumpuk di pelupuk matanya.

"Ve jahat! Kejam! Sungguh teganya dirimu teganya teganya teganya oooohh pada diriku" Lantun naomi.

Ve hanya melirik naomi malas lalu bangun dari duduknya dan bersiap pergi.

Naomi langsung menjatuhkan tubuhnya dan merengek khas anak kecil yang tak dibelikan mainan.

"Veeee. Aku laper. Makan. Ayo. Ih." Rengeknya.

"Vee. Jangan sampai pipimu yang kumakan!" Rengek naomi semakin kencang..

"Menyebalkan" Desis ve.

"I hear youu veee" Teriak naomi.

"Oh ya? Kalau kamu denger. Harusnya kamu selalu paham kalau aku terpaksa terima tawaran ayah kamu untuk ngejagain anak manja kayak kamu" Ketus ve.

Naomi hanya diam mematung sedangkan ve mulai tersenyum licik.

Biasanya saat ve berkata seperti itu, naomi akan semakin merengek. Ve tinggal memanjakannya dan semua urusan beres.

Namun kali ini tak ada rengekan naomi. Bahkan suaranya saja pun tak ada.

"Naomi? Are you OK?" Tanya ve pelan.

Karena tak ada jawaban dari Naomi. Ia mulai mendekati Naomi dan terlihatlah naomi diam terduduk.

Wajahnya menahan sebuah perasaan yang tak tergambarkan difikiran ve.

"Aku memang anak yang manja. Aku memang selalu menyusahkan orang lain." Ucap naomi penuh penekanan dan tubuh yang gemetar menahan tangis.

Kumpulan OneShoot Ve-NaomiDove le storie prendono vita. Scoprilo ora