Our Marriage Tales 8

2.4K 219 6
                                    

Sooyoung menutup pintu kamar Jangmi, anaknya itu baru saja tertidur. Untunglah hari ini kegiatannya dikampus tidak terlalu memakan banyak waktunya. Sore tadi dia sudah selesai dan bisa menemani Jangmi. Sedangkan Sungjae saat ini masih dalam pekerjaannya. Beberapa jam yang lalu suaminya itu mengiriminya pesan singkat.

"Sooyoung-ah, oppa sedang dalam acara musik. Ini adalah kegiatan terakhir oppa."

Kalimat yang digunakannya pada saat mengirim pesan seperti itu selalu saja sama. Yang membedakan hanyalah jenis kegiatannya, seperti sedang fansign, makan, diacara musik, reality show dan lainnya. Kadang Sooyoung berpikir suaminya itu hanya meng- copas pesan sebelumnya dan mengeditnya sedikit. Membacanya membuatnya tersenyum geli.

Sooyoung meneguk segelas air putih yang diambilnya didapur. Dia duduk disofa dan menyalakan televisi. Jae eun sedang berada dikamar menemani Jangmi.

Ponselnya berdering, menandakan sebuah pesan diterima. Sooyoung meraih ponselnya dan membuka pesan singkat tersebut.

"Sooyoung-ah, oppa akan pulang sedikit terlambat. Ada yang akan kami bahas di dorm."

Sooyoung menghela nafas kesal. Padahal ia ingin sekali memeluk suaminya itu sambil menonton televisi seperti yang mereka lakukan dulu. Tapi suaminya itu malah akan lembur.

"Baiklah. Jangan pulang terlalu larut oppa. Aku menunggumu." Balasnya.

Sooyoung menghempaskan ponselnya keatas sofa dan menghela nafas kesal. Lagi-lagi dia harus menonton televisi sendirian. Rasanya menyebalkan sekali.

Jae Eun berjalan mendekati Sooyoung. Dari raut wajahnya, sepertinya ada yang ingin dikatakannya pada ibu rumah tangga sekaligus seorang mahasiswi itu.

"HAH?! Kau serius? Tapi...tapi kenapa?" Sooyoung terdengar sangat terkejut mendengar pernyataan Jae Eun yang begitu mendadak baginya.

Jae Eun mengangguk. Dia menundukkan kepalanya. Rasa bersalah kini menyeruak dihatinya. "Maafkan saya nyonya. Tapi saya benar-benar akan segera menikah." Sambungnya.

"Kenapa mendadak sekali?" Sooyoung mulai menata hatinya menjadi sedikit lebih rapi.

"Entahlah, mereka ingin saya segera menikah. Maafkan saya karena mengatakan ini dengan mendadak."

Sooyoung mengatur nafasnya. Jadi babysitter mereka ini benar-benar akan mengundurkan diri. Dia tidak bisa mencegahnya jika itu berhubungan dengan pernikahan.

"Baiklah. Aku mengizinkanmu. Kapan kau mulai berhenti bekerja?" Tanya Sooyoung.

"Besok."
*****
Sungjae dan member lainnya sedang berkumpul di kamar Eunkwang. Mereka sedang membahas masalah pernikahan hyung-hyungnya itu. Mereka meminta saran kepada Sungjae yang dianggap lebih berpengalaman. Hanya saja Sungjae sendiri tidak tahu harus memberi saran apa. Dulu, masalah pernikahannya dengan Sooyoung berjalan sangat mulus. Agensi tidak mempermasalahkan apapun seperti yang terjadi pada Eunkwang sekarang.

Akhirnya dia hanya bisa menyarankan hyung-hyungnya itu untuk lebih bersabar. Sebaiknya mereka mendahulukan Eunkwang yang memang sudah terlanjur mempersiapkan semuanya. Jika mereka semua meminta izin untuk menikah, Sungjae takut malah agensi tidak mengizinkan satu pun.

Setelah selesai membahas masalah pernikahan dan mencapai kata mufakat, seperti biasa, setelah fansign mereka akan membuka hadiah yang dipersiapkan penggemar. Biasanya nama mereka akan tertulis di kartu ucapan pada hadiah tersebut. Sehingga tidak ada hadiah yang tertukar.

Sungjae membuka sebuah kotak yang berbingkiskan kertas kado dengan sangat bersemangat. Setelah melihat isinya pun Sungjae semakin bersemangat. Sebuah topi dan jam tangan hitam. Bagus sekali.

Our Marriage Tales 2 [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang