Our Marriage Tales 11

2.1K 195 11
                                    

Sungjae membuka pintu kamar Jangmi. Terlihat Sooyoung dan Jangmi sedang tidur sambil berpelukan. Hatinya perih. Dia harus meninggalkan dua orang yang sangat dicintainya ini selama kurang lebih seminggu. Kalau bukan karena teroro itu, dia tidak mungkin seberat ini. Hatinya sangat berat. Sungguh dia sangat ketakutan saat ini.

Sooyoung terbangun dan melihat suaminya sedang berdiri sambil menatapnya. Dia bangkit dari tidurnya dan berjalan mendekati Sungjae.

"Oppa kau sudah pulang." Sambutnya sambil kemudian mencium pipi Sungjae. Kedua tangannya meraba wajah suaminya itu, Sungjae terlihat kurang sehat.

"Oppa, kau sakit? Kenapa pucat sekali?" Sooyoung bertanya sambil memeriksa suhu badan Sungjae. Semuanya normal, namun wajahnya sangat pucat. Mungkin dia sakit di bagian lain.

Sungjae meraih tangan Sooyoung yang masih meraba bagian wajahnya dan berbisik, "ayo keluar. Ada yang ingin aku bicarakan padamu." Ucapnya dengan serius kemudian menarik tangan Sooyoung.

Kini mereka duduk disofa tempat biasa mereka menyelesaikan masalah. Sungjae masih kaku, wajahnya yang pucat masih membuat Sooyoung khawatir.

"Sooyoung-ah..." Sungjae membuka pembicaraan.

Sooyoung menatapnya, "hm?"

"Aku... Akan ke Jepang lusa." Sambungnya.

Sooyoung terkejut. Matanya membulat. Benarkah? Disaat seperti ini?

"Bu...bukannya persiapan comeback akan dimulai bulan depan?" Tanyanya masih tak percaya.

Sungjae menyandarkan bahunya disandaran sofa, "mereka mengganti jadwalnya karena pernikahan Eunkwang hyung." Jelasnya.

Sooyoung memperbaiki raut wajahnya. Dia tidak boleh terlihat sedih ataupun takut. Itu hanya akan menambah beban dihati Sungjae. Dia harus menunjukkan bahwa tidak akan terjadi apa-apa jika Sungjae pergi kesana. Semua akan baik-baik saja meskipun saat ini teror-teror itu semakin jelas.

"Pergilah oppa, tidak apa." Ucapnya setelah raut wajahnya sudah kembali normal.

Sungjae menatapnya dengan tatapan menyelidik. Benarkah ia tidak apa-apa jika Sungjae meninggalkannya disaat seperti ini?

"Benarkah?" Tanyanya tak percaya.

Sooyoung mengangguk, "kau harus segera pulang. Aku tidak ingin mati berdiri karena merindukanmu." Ucapnya sambil kemudian menyandarkan kepalanya dibahu Sungjae.

Sungjae melingkarkan tangannya kebagian leher Sooyoung sehingga kini posisi mereka setengah berpelukan. "Benarkah tidak apa-apa? Aku khawatir mengenai teror itu." Ucap Sungjae mengakui kekhawatirannya.

Sooyoung mengangguk, "tidak apa. Selama Jangmi terus kita titipkan. Semuanya akan baik-baik saja." Ujar Sooyung membesarkan hati suaminya itu.

"Aku sudah membahas hal ini dengan agensi. Mereka akan mengirimkan beberapa bodyguard untuk menjagamu dan Jangmi mulai besok." Ujar Sungjae.

Sooyoung mengangkat kepalanya dan menatap Sungjae tak percaya, "benarkah?" Tanyanya.

Sungjae mengangguk.

"Waah daebak! Apa saat ini aku benar-benar diperlakukan seperti istri seorang idol?!" Sooyoung tampak bersemangat mendengar hal itu. Setidaknya dapat mengurangi ketegangan yang saat ini menyelimuti hati mereka.

Sungjae tertawa, "aigoo, kenapa kau jadi kampungan sekali?" Ucapnya sambil mengacak rambut panjang istrinya.

Sooyoung nyengir. "Tapi tetap saja kau mencintaiku." Ucapnya.

"Percaya diri sekali!"

"Kau memang mencintaiku kan? Apa aku salah?!"

"Tentu saja tidak."

Our Marriage Tales 2 [COMPLETED]Where stories live. Discover now