+ J +

2.9K 203 60
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


     Hari ini, hari Sabtu. Sebenarnya hari ini adalah jadwal ekskul-ekskul di SMA Toerba. Berhubungan dia anggota pasif di klub bahasa sekolahnya dan dia sudah menginjak kelas tiga, jadi dia tidak perlu lagi ke sekolah.

Seperti biasa, Zetta membantu Ibu dan Neneknya memasak untuk jualan Soto Bogor hari ini. Sedangkan, Ayah sedang membeli beberapa bahan masakan Soto Bogor untuk persediaan minggu depan.

Walaupun ini bukan hari kerja, kios Soto Bogor milik keluarganya masih dipenuhi para pengunjung. Dan ada pelanggan setia yang selalu delivery order Soto Bogor-nya.

Sekarang waktu makan siang. Namun stok Soto Bogor untuk penjualan hari ini sudah menipis. Ya, mungkin saja banyak orang yang malas untuk memasak Soto Bogor karena repot.

"Zetta, layani pelanggan yang satu itu," ujar Ibu Zetta sembari menunjukkan dagunya ke arah orang yang dituju.

Zetta mengikuti perintah ibunya. Saat ia menghampiri meja orang yang dikatakan ibunya, sepertinya sudah tidak asing. Ia melihat rambut keriting yang tidak berbeda dengan temannya di sekolah, Tito.

Orang itu mendongak, "Eh, Zetta."

Dan ternyata benar, dia Tito.

"Hei," balas Zetta. "Kok bisa di sini, sih?"

Tito terdiam sejenak, sepertinya dia sedang memikirkan sebuah alasan. "Ya, kebetulan aku lagi lewat sini. Pas aku lihat kios ini, aku mulai lapar dan mau makan."

"Oh," jawab Zetta. Lalu ia mengeluarkan sebuah nota dan pena dari celemeknya. "Mau pesan apa?"

"Aku mau pesen satu Soto Bogor, tapi jangan pake tomat sama kecap. Terus minumnya es teh manis," jeda, "jangan manis-manis, ya. Ngeliatin kamu, teh-nya bakal manis, kok."

"Modus." Zetta mencelos. "Tunggu bentar, ya." Lalu ia segera menuju dapur.

"Eh tunggu," sahut Tito yang kini memegang lengan Zetta. "Hari ini ada acara gak?"

Zetta menggeleng, "Kosong. Memang ada apa?"

Tito menghembuskan napasnya, "Hari ini jalan yuk."

Dan Zetta kini mematung, tidak mampu berbuat apa-apa.

[A&Z]

Sebuah mobil sedang berhenti di depan rumahnya. Zetta menebak, pasti itu Tito yang akan mengajaknya jalan hari ini. Ketika ia mengintip dari jendela kamarnya, ia melihat Tito.

Zetta segera menuju pintu dan membukakannya. Dan ia terkaget saat melihat penampilan Tito saat ini.

Tito Bagaskara. Dia mengenakan sebuah kemeja flanel berwarna merah, celana Chino berwarna khaki, sepatu hitam Converse dan sebuah beanie hitam bertuliskan Bad Boy di atasnya. Tidak lupa, dirinya memakai pomade dan body spray dengan bau agak menyengat.

AlvaZett [COMPLETED]Where stories live. Discover now