Part 33 "Beautiful Sunset"

1.3K 65 1
                                    

Aku membuka mataku perlahan dan melihat Reza memakai baju pasien. Aku segera mundur menjauh darinya. "Pergi, Za.... pergi!!"teriakku membuat semua orang di kamarku kaget.

"Aimee gapapa. Kamu ga perlu takut."kata papa memelukku. "Papa, Aimee bisa nyakitin papa. Aimee bisa nyakitin kalian semua. Tolong tinggalin gue sendiri."kataku melepas pelukan papa. "Mia. Tolong tinggalin gue berdua sama Aimee."kata Reza. Semua orang pun meninggalkan kamarku kecuali Reza.

Aku menatap Reza takut. "Aimee. Yang kamu lakuin tadi itu ga sengaja. Lo pasti ketakutan tadi. Gue tau lo nutup mata tadi pas nusuk kan? Gapapa, Aimee. Gue gapapa sekarang. Please tenang ya."kata Reza perlahan menggenggam tanganku. Aku sedikit tenang dan menangis. Reza langsung memelukku erat. "Gue tau lo ga mungkin nyakitin gue."kata Reza mengusap rambutku.

"Apa lo tau siapa yang hampir nusuk lo?"tanya Reza. "Siapa?"tanyaku. "Mike. Dia bilang dia gaterima lo pacaran ama gue. Dia tau lo sakit, dia bilang mau bunuh lo dan dia bunuh diri ala kisah romeo juliet. Itu sih cerita Mia."kata Reza. "Mike..... bukannya dia bantuin elo mindahin jurusan gue, kok dia gitu sih?"tanyaku. "Lo aman kok sekarang."kata Reza mengusap rambutku.

"Tapi..... gue boleh liat bekas operasi lo ngga?"tanyaku. Reza pun membuka kancing bajunya dan menunjukan bekas jahitan. "Sakit ya?"tanyaku mencoba menyentuh pelan lukanya. "Sedikit kok. Selebihnya gue gapapa."katanya tersenyum. "Eh udah sore tuh. Kamar lo view nya bagus deh."kata Reza melihat keluar jendela. "Sunset!"pekikku senang.

***
Author point of view

"Its beautiful."ucap Aimee semakin menempel pada Reza. Reza juga semakin mengeratkan pelukannya. Please, God. Let her stay in my side. For the rest of my life. batin Reza.

William yang hendak masuk ke kamar Aimee mengurungkan niat. Karena ia melihat Aimee sedang nyaman dengan Reza. "Dok, ga jadi masuk?"tanya Nyla. "Ngga. Saya ngga mau ganggu mereka dulu. Kita periksa pasien lain dulu saja."kata William pergi.

"By the way kamu mau apa besok ulang taun?"tanya Reza. "Mau kamu."kata Aimee tersenyum, Reza dibuat tertawa olehnya. "Tenang aja. Besok bakalan jadi hari yang indah banget!"kata Reza senang. "Oh ya? Gue mau surprise nya pas sunset kayak gini ya? Boleh kan?"tanya Aimee. "Boleh dong!!"balas Reza.

Tak lama hp Reza berbunyi dan ada telfon dari ayahnya. Ia pun pergi meninggalkan Aimee dan menuju kantor ayahnya di lantai teratas rumah sakit. Aimee menatap sedih matahari yang semakin pergi. "Sore menjelang malam, Aimee."kata William masuk ke kamarnya.

"Hey, Will. Hai sus!"sapa Aimee ceria. "Bentar ya, mbak saya suntik vitamin. Trus ini makan malemnya dimakan ya mbak jangan lupa."kata suster Nyla. "Sus, saya liat-liat suster makin cantik. Cocok sama si Adam!"goda Aimee. "Ah mbak bisa ajaaaa."kata suster Nyla malu-malu.

"Kalo gue cocok sama sapa?"tanya William. "Lu cocok nya sendirian! Ahahaha!"kata Aimee tertawa dan membuat semua orang tertawa. "Sus, saya minta waktu berdua ya."kata William. Suster pun pergi meninggalkan mereka. "Ada apa, Will?"tanyaku.

"Besok gue jadi asisten dokter Farhan dan dia mau operasi ibu-ibu yang punya penyakit langka dan gue takut ngelakuin kesalahan. Tapi kalo gue liat lo sebentar, mungkin gue punya kekuatan."kata Will sambil tertawa.

"Sekalian aja lu ajak gue masuk ke ruang operasi!"goda Aimee. "Gue boleh minta tolong tutup mata lo gak?"tanya Will. "Oke!"kata Aimee lalu menutup matanya. William langsung memeluk Aimee dan membuat Aimee melotot. Aimee mencoba menarik dirinya namun William makin memeluknya. "Please. Lima detik lagi aja."katanya. Aimee pun diam dan membiarkan William menikmati waktunya.

William melepas pelukannya dan mengacak rambut Aimee. "Thanks ya!"katanya. "By the way, lo mesti dateng ke ulang taun gue."ajak Aimee. "Kapan?"tanya Will. "Besok. Di sini kok. Gue gamau denger lo gabisa dateng. Oke? Dah sana keluar!"kata Aimee mendorongnya. "Siaaapp!!"kata William keluar kamar Aimee.

Aimee pun menarik nafas panjang. "Suratnya nambah satu lagi."katanya menarik kertas dan menulisnya. Seusai menulis, ia menyembunyikan kertas-kertasnya di bawah bantalnya dan ia pun mulai memainkan hpnya.

---
The day. . .

Aimee bangun di siang hari. Ia kelelahan karena bercanda dengan Reza hingga pagi tadi. Aimee melihat Mia sangat cantik dengan balutan dress warna pink dan Morgan di sebelahnya memakai jas pink namun dengan kaus putih dan celana putih.

Aimee duduk dan menguap lega. "Eh putri tidur lama amat sih tidurnya."sapa Mia saat melihat Aimee bangun. "Kok lo ga bangunin gue sih? Gue kan bisa bantuin dekor."kata Aimee saat melihat dekorasi cantik di kamarnya. "Heleeehh sok deh lo. Buruan mandi! Baju lo uda gue siapin di dalem kamar mandi."kata Mia.

Aimeepun bersiap-siap dan ternyata memang hari ini dress code nya pink atau hitam. Aimee memakai dress pinknya dan sepatu hitam juga sling bag hitam dan ia pun mengenakan make up tipis lalu ia keluar kamar mandi dan Morgan menganga melihat Aimee.

 Aimee memakai dress pinknya dan sepatu hitam juga sling bag hitam dan ia pun mengenakan make up tipis lalu ia keluar kamar mandi dan Morgan menganga melihat Aimee

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Gue hajar lo sampek suka ama Aimee!"kata Mia mencubit Morgan. Mia pun tertawa kecil. "By the way lo uda enakan? Kok kayaknya banyak energi?"tanya Mia. "Ofcourse! Sejak kapan gue ga punya energi? Gue pergi dulu ya! Bye!!"kata Aimee berlari kecil mencari William.

"Hey!"panggil Aimee saat melihat William hendak masuk ke ruang operasi. "Wow. Lo..... cantik banget."kata William sambil memandang Aimee. "Ah bisa aja lo! Goodluck ya operasinya. By the way gue tunggu kado dari lo! Acaranya ntar sore menjelang malem. You should be there! Bye!!! Fighting!!"kata Aimee lalu meninggalkan William dan berhamburan ke taman.

Ia merentangkan kedua tangannya dan menatap langit dengan senyuman. Today, is the day! Im gonna make everyone happy! batinnya lalu kembali berlarian ke kamarnya.

Saat perjalanan ke kamarnya, ia melihat Adam yang sedang berbincang dengan suster Nyla. Iapun menghampirinya dan memeluk Adam. "Jadi ada yang uda pacaran nih?"tanya Aimee. "Ah mbak. Pacaran apanya. Ini aja baru kenalan."kata suster Nyla malu. "Goodluck deh ya! Dan elo!"kata Aimee menarik Adam. "Awas lo nyakitin dia!"kata Aimee berbisik di telinga Adam lalu kembali ke kamarnya. "Mbak Aimee pasti uda sehat makanya lari-lari begitu."kata suster Nyla.

***
Aimee point of view

"Waaaahhh!!! Mawar putiihhh!!!"teriakku saat melihat bucket bunga berisi mawar putih. "Happy birthdaaayyy!!!"teriak om Malik dan tante Diana sambil membawa bucketnya. "Makasih mama Diana!!"teriakku sambil berlari memeluk mereka.

"Yaampun pasti kamu uda sembuh bener ya? Kayaknya semangat gitu."kata tante Diana. "Kapan sih Aimee sakit?"godaku. Semakin lama keluarga kecilku makin banyak berdatangan kecuali Reza dan William. Namun suster Nyla terus mengatakan dokter William masih operasi dan tidak bisa diganggu. Hingga sunset mulai terlihat di jendela kamarku.

Aku menatap sunsetnya dan menggenggam sling bag ku erat. "Happy birthday to you, happy birthday to youuuu..." Semua orang mulai bernyanyi merdu dan Reza muncul sambil membawa kue ulang tahun untukku. Ia sangat maskulin kaus hitam dan celana pinknya. Wajahnya, senyumnya, mata coklatnya, rambut hitamnya, aku menatap detail dirinya. Aku akan merindukannya.

"Happy birthday ya sayang! Tapi sebelum tiup lilin, gue mau ngomong sesuatu."kata Reza memberikan kuenya kepada Adam. Reza bersimpuh di depanku dan mengeluarkan cincin yang super duper indah. "Will you be the part of my life?"tanya Reza. Aku menangis dan mengangguk, ia langsung menyematkan cincin itu di jari manisku dan memelukku.

"And now..... tiup lilinnya tiup lilinnyaa...." Aku menatap semua keluargaku. Aku melihat papa, Mia, tante Diana, om Malik, Adam, Sasa, bahkan ada Alvin yang menyanyikan lagu untukku dengan tulus. Semua orang disini adalah keluargaku. Aku akan sangat menyayangi dan merindukan mereka. "Make a wish!"kata Reza.

Aku menutup mataku. Goodbye.

11:11 PMWhere stories live. Discover now