08: Saingan

76.6K 10.1K 889
                                    

Kelas 2A3 ramai di istirahat. Meja sudah tak teratur karena saling merapat sana sini. Ada kelompok yang mengerjakan tugas, kelompok bermain games, kelompok sibuk online sosmed, dan kelompok yang bercokol ria tertawa keras dengan idiotnya.

"Bego banget pausnya!" kata Hanbin heboh sambil tertawa ngakak. "Nabrak dinding anjeeeenggg."

"Eh tapi gue masih pengen tahu nasib Becky!" celetuk Rosi juga dengan menggebu.

"Tuh, Jesya juga!" kata Bobi menggerakkan dagu pada Jesya yang sibuk mengedit poto. Mendengar namanya disebut gadis itu mengangkat wajah. "Jesya bilang harus ada Finding Becky."

"Becky si burung?" tanya Jesya langsung bersemangat, "anjir iya bener! Goblo banget gue pikir dia udah terbang kan eh pas mobilnya jatoh tiba-tiba nongol!" katanya sambil tertawa.

Ya, mereka sedang membahas film Finding Dory.

"Ahhhh gue belum nonton," rengek Lisa duduk di mejanya mengeluh manyun.

"HA HA mampus," umpat Jesya jadi sebal, "kemaren nggak ikut."

Mendengar itu Bobi langsung tertawa.

"Elahh Cha, masih pundung ae," goda Yoyo menyenggol lengan gadis cantik di sampingnya itu. Jesya mencibir saja.

"Yaudah kuy nonton sama gue," kata Hanbin yang duduk di samping Lisa. "Gue pengen liat Becky lagi. Embun kemaren sibuk ngurusin Nemo aja."

Belum juga Lisa menjawab, Jevon yang duduk di depan Lisa berbisik-bisik heboh membuat semua jadi menoleh bukan hanya Lisa. Jevon menggerakkan kepala ke arah pintu kelas dengan kerlingan menggoda.

Terlihat si ketua osis Ezra memanggil wakilnya, Jaebi. Yang tak lama melangkah keluar dan pergi bersama begitu saja karena terlihat terburu.

"Lo masih sama Ezra, Lis?" celetuk Jesya begitu saja, membaca arahan Jevon pada Lisa. Lisa langsung melotot.

"Kan, kan... Lisa..." sahut Bobi menggeleng kepala kecil seakan tak percaya, "kemaren baru aja ngirim salam sama Jeka."

Mendengar itu, yang lain langsung bersorak heboh.

Lisa melotot lagi, menoleh pada Rosi di sampingnya yang tertawa puas. "Anjir! Elo kan pasti!? Dasar ember ya!" amuknya langsung memukul Rosi geram.

Rosi agak mengaduh, "ya daripada lo nyepik di gue mulu, ya gue sampein lah."

"Sama Ezra aja nggak ada majunya, sok ke kapten basket," ejek Jevon membuat Lisa langsung mencibir.

"Apaan sih. Gue cuma ngefans," sahut gadis itu membela diri.

"Oh... gue pikir lo friendzone-an sama Ezra dari kelas satu," celetuk Bobi tanpa dosa, membuat Lisa melotot lagi dan langsung berdiri menjambak rambut depan pemuda itu marah.

"Cieee Lisa mulai suka-sukaan," goda Jay yang sedari tadi sibuk bermain games di samping Hanbin ikut menyeletuk.

Lisa langsung mencibir walau agak mengkerut malu. "Nggaklah! Cuma iseng doang nih sama ni curut!" katanya menunjuk Rosi yang tertawa-tawa bahagia Lisa dipojokkan.

Berikutnya yang lain jadi menggoda gadis tinggi itu dengan heboh. Kejadian langka sekali menggoda Lisa dengan seorang cowok seperti ini.

Awalnya Yoyo termasuk yang heboh. Tapi ia merasa ada yang kurang dan aneh, membuatnya menggerakkan bola mata. Menangkap pemuda di samping Lisa kali ini diam dan merunduk khusyuk, sibuk dengan hapenya dengan wajah kaku.

Yoyo mengangkat alis. Ia diam sejenak, kemudian menendang pelan kursi Jay yang duduk membentuk sudut darinya membuat Jay menoleh. Tanpa kata, Yoyo menggerakkan dagu kecil pada Hanbin di samping Jay. Jay otomatis menoleh, lalu ikut terdiam melihat temannya satu itu nampak sibuk dan tak ikut-ikutan heboh seperti biasa. Padahal biasanya ia adalah si toak nomor satu, apalagi kalau menggoda Lisa yang kini jadi objek utama.

2A3: That Girl ✔ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang