Drrt,,drrrttt,,drrrrttt.
Getaran hp yang berada tak jauh darinya membuat viny harus melupakan sejenak kertas-kertas putih itu lalu meraih benda canggih itu dan menggeser tanpa melihat nama si penelfon.
''hallo,,
'',,,,,,
''hah,maksudnya????,,,
'',,,,,
''baik lah tunggu aku siang ini di gerbang sekolah.
'',,,
''baik lah.
Viny mematikan sambungan tlfonnya lalu terdiam tak percaya dengan apa yang ia dengar barusan.
---
''jadi gue harus gimana len??'' tanya okta yang kini sedang mengobrol berdua dengan ilen di kantin.
Ilen menatap okta yang terlihat tidak sebinggung biasanya saat punya masalah dengan viny.
''ta,tunggu deh,,kayaknya ada yang aneh sama elo?'' okta memperhatikan dirinya sendiri sambil merabah
wajahnya sendiri.''apaan sih len??'' tanya okta tak mengerti dengan ucapan gadis itu.
Ilen sedikit memajukan tubuhnya untuk lebih dekat dengan wajah okta.
''loe udah ngak sayang ya sama viny??'' seketika okta memundurkan tubuhnya salah tingkah.
''em,,eng,,engk kok,gue sayang sama dia.'' jawab okta sedikit gugup sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Ilen menaikkan sebelah alisnya heran melihat tingkah okta yang tidak biasa.
''udah deh lebih baik loe jujur sama gue,gue bisa liat dari sikap loe yang ngak lagi sebinggung dulu waktu loe sama viny berantem atau ada masalah.'' tutur ilen mencoba memancing okta supaya jujur. Okta menunduk menatap jari-jarinya sendiri yang lalu kembali menatap ilen.
''gue bisa ceritain ini tapi ngk sekarang len,yang pasti sekarang gue cuma butuh saran elo biar gue dan viny bisa sama-sama menyelesaikan masalah ini.'' ilen manggut-manggut sambil berfikir.
''nah gimana klau pulang sekolah loe ajak viny jalan ke tempat favorit kalian,siapa tau klau kalian bisa membicarakan ini berdua secara tenang dan hati dingin masalah bisa cepet selsai ''
''bukan ide yang buruk, ternyata elo pinter juga ya pantas aja briptu boby kecantol sama elo.'' ucap okta sambil mengelus puncak kepala ilen usil membuat gadis itu meliriknya horror.
Gracia pov.
Sepi sunyi tenang dan damai,itulah keadaan yang sekarang sedang sering terjadi padaku.
Sejak kejadian yang terjadi sama kak viny dan kak okta keadaan yang biasanya seru dan rame kini tidak lagi ada,kekecewaan kak okta terhadap kak viny membuat mereka sedikit merenggang bahkan kak okta selalu menghindar klau kak viny ingin menghampirinya.
Jujur ada sedikit rasa senang saat aku punya waktu lebih banyak bersama kak okta tapi disisi lain aku juga takut klau perubahan sifat kak viny selama ini adalah akibat dari kedekatanku dengan kak okta.
''gre,,loe ngapain disini sendirian.'' lamunanKu buyar karna tepukan sebuah tangan di pundakku dan ternyata itu ci ilen.
''eh ci,,gak papa kok gre cuma lagi cari angin.'' jawabku menggeser dudukku untuk memberi sedikit tempat untuk kakak kedua ku itu.
''ci ilen sendiri dari mana,kok bisa tau gre lagi disini.?'' tanya ku menatap ci ilen yang sedang menatap lurus kedepan.
''tadi gue dari kantin trus niatnya mau ke toilet eh liat elo disini ya udah samperin.''jawab ci ilen di ahiri dengan cengiran kudanya.

YOU ARE READING
Jangan Benci Diriku
FanfictionSekali lagi cerita ini hanya karangan manusia jadi jangan terlalu di ambil hati.