Niall Horan: 'Heart Beat'

14.3K 316 25
                                    

[ EDITED VERSION ]

©2021

Hy Guys! Ini oneshot pertamaku. . . Kasih pendapat kalian ya! :)

Sorry bgt kalo gaya bahasanya alay, typo, dll. Yang jelas, aku buat dg apa yg ada di otak aku dan murni hasil kerjaku


* * *

Detak jantungmu yang memberiku kehidupan baru meskipun aku lemah tanpamu.

Setiap dekap dan kecup hangat yang kau curahkan untukku membuatku seakan terlindungi.

Eratnya jalinan tanganmu yang membalut pinggangku membuatku seakan tak akan terlepas darimu.

Senyum malaikat yang selalu terpancar dari bibir manismu membuatku sadar akan ciptaan Tuhan yang paling indah.

Kata dan alunan lembut dari sebuah melodi yang kerap kali terlontar dari bibir manismu membuatku seakan lemah ketika kau tak ada di sampingku.

Tawa dan candamu yang membuatku selalu bertahan ditengah badai yang melanda hidupku.

Aku bertahan karena ada detak jantungmu.


{}


"Kejar aku!" serunya dengan gerakan lincah berlarian memecah ombak.

Aku terus saja melangkahkan kaki mengejar lelaki itu. Tak terasa, nafasku menjadi berat.

Kuhentikan langkah kaki dan menghela nafas panjang. "Stop Niall! Aku lelah, aku menyerah!" tukasku dengan nafas yang tak stabil. Aku bisa merasakannya, detak jantungku kembali tak beraturan.

Niall menoleh ke belakang. Dengan senyum lebar yang masih menghiasi bibirnya, ia berjalan mendekat ke arahku, "Ada apa Hun?" tukasnya sembari meraih kedua pundakku.

"Aku lelah. Tiba-tiba saja nafasku menjadi berat dan jantungku berdetak lebih cepat."

Niall menuntunku ke pinggir pantai sembari menyandarkan tubuhku disebuah kursi. Ia menarik lenganku dan membuat kepalaku bersandar di dadanya

"Apa yang terjadi padamu? Kenapa akhir-akhir ini kau selalu mengeluh tentang jantungmu yang berdetak lebih cepat?" Aku hanya menggeleng pelan, tak tau apa yang sebenarnya terjadi padaku.

"Bagaimana jika kita pergi ke rumah sakit?" bujuknya. Aku lagi-lagi menggeleng pelan.

"Aku takut," lirihku tepat ditelinganya.

"Aku disini Hun, jangan takut." ia meraih pundakku dan menarikku dalam pelukan hangatnya. Bibir manisnya mengecup puncak kepalaku lantas sebelah tangannya mengelus pundakku dengan lembut.

Aku merasa tenang ketika ia memperlakukanku seperti ini. Niall bagaikan udara sejuk yang selalu memenuhi rongga paru-paruku.

"Jika terjadi sesuatu padaku, akankah kau masih menerimaku?" kalimat itu tiba-tiba saja terlintas di otakku. Entahlah, apakah ini tanda akan berakhirnya hidupku?

Niall mengelus rambutku dengan lembut. "Cintaku padamu akan terus kekal bahkan sampai ajal yang memisahkan kita sekalipun. Kita akan bertemu kembali di surga." lirihnya lembut.

Niall membawaku untuk berdiri dengan tegak dan menuntunku menuju mobilnya. Tiba-tiba saja, rasa sesak di dadaku semakin menjadi. Aku memelankan langkah dan kulihat Niall yang panik.

"Kau pucat Amabelle! Kita harus segera ke rumah sakit!" tukasnya. Dengan cekatan ia meraih kakiku dan menggendongku menuju mobil.

Aku terduduk disamping jok kemudi dengan tubuh yang sangat lemas, Niall dengan tergesa menghidupkan mesin mobil dan memacunya dengan kecepatan tinggi.

If I Could Fly [Oneshot(s)] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang