Pertemuan yang gak elit

326 31 20
                                    

'Duh lucunyaa!!' gadis itu bergumam dalam hati. Lalu ia mendatangi anjing Shiba Inu bersama pemiliknya itu.

"Sudah berapa tahun umurnya? Dia sangat lucu sekali. Siapa namanya?" Pertanyaan yang sering gadis itu lakukan ketika bertemu anjing di setiap perjalanan.

"Jerry namanya, dia baru 3 tahun." Jawab wanita muda itu, sambil mengelus Jerry. "Kamu mau berangkat sekolah ya?" gadis itu mengangguk.

"Sekarang sudah pukul 7:30 loh," lanjut wanita itu -yang mengingatkan sesuatu. Yap, gadis itu bertemu dengan anjing kesukaannya diperjalanan menuju sekolah. Lebih tepatnya ia sudah terlambat karena pukul 07:30 gerbang sekolah sudah di tutup.

Dengan lesunya gadis itu kecewa lalu mengucapkan selamat tinggal pada Jerry. Dia sangat ingin memelihara anjing. Persetan dengan anjing, faktanya di asrama tempat ia tinggal tidak boleh ada hewan peliharaan. Makanya gadis itu sampai bertingkah seperti lupa diri ketika melihat anjing. Walaupun ia sudah terlambat masuk sekolah seperti hari ini.

Gerbang benar-benar sudah dikunci dan ada 2 satpam disana. Rencana B langsung gadis itu laksanakan. Dia pergi diam-diam menuju tembok samping sekolah lalu memanjatnya. Ransel coklat itu, ia lemparkan terlebih dahulu saat ingin mencapai puncak tembok. Tanpa ia sadari seorang cowok melihat ransel yang jatuh disampingnya, dan melihat seseorang yang sebentar lagi akan melompat.

BRUK!!

"Arghhhhh." Cowok itu mengerang kesakitan. "Wah gila ya lo?!" Protes cowok itu dengan nada yang sedikit teriak. Tentu saja cowok itu marah-marah karena posisinya sekarang ia berada dibawah gadis itu. Sakit, sungguh.

"Maaf maaf," ucap gadis itu yang merasa bersalah sambil bangun dari posisi -tidak nyaman- itu. Sungguh, itu sangat memalukan.

"Gue tau lo nyari kesempatan kan buat nyari perhatian gue." Ketus cowok itu. Ia bangun dari posisi telentangnya sambil mengelus badannya yang kesakitan.

"Ya enggak lah, gue bersumpah kalo gue gak liat lo disitu." Bantah gadis itu, memberanikan diri untuk menatap cowok pede itu. Astaga, ternyata dia Calum -cowok tenar di sekolah dan hampir semua perempuan disekolah ini naksir sama dia- "Btw sekali lagi gue minta maaf." Gadis itu buru-buru membawa ranselnya dan ingin melangkahkan kakinya menuju kelasnya, tapi.

"Eits gak secepat itu!" Cowok itu dengan cepat menggenggam pergelangan tangan gadis itu. "Ada syaratnya lah, lo udah bikin badan gue sakit tau!"

"Iya oke, maaf ya." Gadis itu memperjelas intonasi suaranya, "apa syaratnya?"

"Nanti kita ketemuan disini abis jam pulang sekolah!" Perintah calum.

'Wah gila' batin gadis itu. Lalu ia segera masuk ke kelasnya. Untung saja gurunya sedang izin tidak masuk, jadi gadis itu tidak dihukum karena terlambat.

Bel pulang sekolah berbunyi, gadis itu segera menemui Calum yang sudah menunggunya di tembok -yang gadis itu lompati pagi hari tadi- sekolah.

"Lama amat sih lo." Protes Calum. Ia melingkarkan kedua tangannya di dada.

"Ya sorry, bel kan juga baru bunyi." Ucap gadis itu membela diri.

Padahal cowok itu juga baru sampe.

"Lo anak MIA 1 kan, gue boleh minjem buku fisika lo? Buat di fotokopi doang." Cowok itu langsung to the point.

"Lahh? Kenapa emangnya?" Tanya gadis itu, meyakinkan apa yang barusan ia dengar.

"Iya, catetan lo pasti lengkap. Gue mau minjem." Jawab Calum sambil mengadah telapak tangannya ke arah gadis itu.

"Oke, mau balikin kapan?" Gadis itu segera mengambil catatan fisikanya dan menyerahkannya pada Calum

"Oh nama lo Candice Oxvash." Ucap Calum sambil melihat nama pada buku gadis itu.

"Panggil aja Anes" gadis itu merasa namanya sangat ribet, jadi dia mempersingkat namanya C(an)dic(e) Oxva(s)h.

"Oh oke gue balikin besok ya, deket bookstore Aredia jam 8 pagi. Makasih." Tanpa basa basi Calum langsung menuju tempat parkir.

Gadis itu meng-roll eyes dan segera menemui temannya untuk pulang bersama; mereka satu asrama. Anes menceritakan pagi harinya yang rumit pada temannya itu sepanjang perjalanan.

"Aaaaaaaaaapaaaaaa lo ketemu Calum?" Teriak Berly -teman gadis itu- "Selama gue sekolah disini, gue belom pernah ngobrol sama dia. Yaampun dia ganteng banget. Lucky lo sumpah."

Berly sangat mengidolakan Calum, pasalnya ia pernah duduk bareng di perpustakaan dan jantungnya mendadak ingin meledak. Secret admirer people.

"Ihh sebenernya mah biasa aja wajahnya. Mana aneh lagi orangnya." Anes mengeliat geli ketika membayangkan wajah Calum. "Ya, tapi gue akuin lah dia ganteng, kalo di liat dari lobang penggaris buletan UN."

"Udah bilang aja ganteng! Btw awal pertemuannya gak elit banget sih nes. Masa lu manjat tembok segala." Tawa Berly.

'Puaskanlah ketawamu, masuk lalat baru tau.' Gumam Anes.

Sesampainya di asrama, Anes segera masuk ke kamarnya dan menuju kamar mandi, ini hal yang rutin gadis itu lakukan, setiap pulang sekolah ia selalu mandi. Tidak heran kulitnya bersih dan putih.

(A/N)

ayeee works kedua. vote+comment ya biar ena

Manjiw.

Dogs and You ☞ c.t.h [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang