Liburan musim panas

179 22 19
                                    

Tidak terasa besok adalah hari yang dinantikan; liburan musim panas. Siswa/i dipulangkan lebih awal hari ini.

'Akhirnya liburan!' Teriak gadis itu dalam hati.

Anes menerima sms dari Calum. Menyuruhnya untuk pergi ke rumahnya saat liburan musim panas, cowok itu yakin Anes sangat excited untuk menemui tiga anjing golden retrivier nya dengan pemandangan pantai di musim panas.

Setelah mandi, gadis itu bergegas menemui Berly di gedung lain asramanya. Ia berniat untuk menceritakan semuanya. Gadis seusia Anes itu ternyata sedang duduk di taman, sambil memakan Ice Cream.

"Ber, lo tau kan gue suka anjing." Ucap Anes, setelah beberapa menit duduk di samping sahabatnya.

"Kenapa emang? lo udah berhenti?" tanya Berly yang sama sekali tidak berbobot.

"Anjir jangan sampe." Anes meritualkan amit-amit-cabang-bayi "Jadi gue pernah kerumah Calum, soalnya dia minjem buku fisika gue. Terus dia punya 3 anjing golden retriever."

"Sumpah demi apa tiga anjing?! Terus terus?" tanya Berly speechless. Ia langsung membenarkan posisi duduknya menghadap Anes. Berly selalu semangat ketika Calum jadi topik pembicaraannya.

"Iya, dan tiga anjing itu mirip semua. Katanya sih belum ada orang yang mengucapkan nama ketiga anjing itu dengan benar. Terus gue sebagai pencinta anjing merasa bahwa ini hal yang sangat mudah. Jadi, dia nyuruh gue nutup mata dan juga menyuruh anjingnya bertukar tempat."

"Terus?" tanya Berly yang semakin penasaran

"Gue nyebutin nama anjingnya dan yap gue bener." Gue menarik nafas dalam. "Terus.. emm.. itu.. si Calum nyium bibir gue tiba-tiba" Lanjut gadis itu sambil melihat ke arah bawah.

"Asuuuuuu pertemuan awal gak elit, tapi first kiss lo elit anjir." Teriak Berly.

"Eh geblek jangan keras-keras." Anes segera menutup mulut sahabatnya itu. Ini masih lingkungan asrama.

"Wahhh kayaknya musim panas kali ini, lu gak jomblo lagi. Tenang gue bakal dukung." Lanjutnya dengan tawa di akhirannya.

Anes tau bahwa temannya sedikit kecewa dengan apa yang ia ceritakan. Tapi, syukurlah Berly bahkan sangat mendukung gadis itu.

Anes meletakkan hpnya di kamar saat ia menemui Berly tadi. Ternyata Calum sudah menelfon 5 kali. Dia mencoba menghubungi cowok itu kembali, dan Calum tidak mengangkatnya.

Merasa khawatir gadis itu segera pergi ke rumah Calum. Saat ia hendak masuk ke gerbang depan rumah Calum, ia melihat cowok itu sedang memeluk sambil mencium pipi perempuan lain.

Butuh 10 detik untuk bisa mengumpulkan energinya. Gadis itu langsung berlari secepat mungkin, Anjing Calum; Brevis mengejar gadis itu dari belakang. Calum pun langsung menyadari bahwa Anes daritadi berada di depan rumahnya.

'Kurang ajar sekali dia! Mencium perempuan lain seenaknya. Walaupun cuma di pipi, aku cemburu. Mungkin ciuman kita waktu itu, enggak berarti bagi Calum. Tapi itu sangat berarti bagiku, karena kamu first kiss-ku, Calum.' Gadis itu merasa kesal dan terus berlari sambil menitihkan air matanya.

"Woghhpp." Spontan Anes melihat ke belakang saat mendengar suara itu. Ia melihat Brevis sedang ditendang oleh seseorang.

"Hey stop!" Perintah gadis itu sambil menarik tangan Josh -mantan Anes yang membenci anjing- untuk menjauh dari Brevis.

"Haha, kamu gak berubah ya. Tetap masih aja suka hewan bodoh ini." Tawa Josh. "Kebetulan aku ketemu kamu disini, aku pengen bicara sama kamu." Josh membawa Anes ke pinggir jalan, menabrakan punggung Anes dengan pelan pada tembok.

"Kenapa?" Tanya Anes yang bingung dengan posisi ini.

"Aku masih suka kamu. Kita balikan lagi ya." Jelasnya langsung to the point.

Tanpa menunggu jawaban gadis itu, Josh langsung melumat bibir Anes sangat bergairah. Anes yang kaget berusaha mati-matian untuk melepaskan cengkraman tangannya dan juga pelukan dari Josh.

BRUK!!

"Eh! Lo gak boleh gitu sama cewek! Bisa aja gue menghubungi polisi." Calum memukul wajah Josh dan intonasi suaranya tegas penuh dengan kecemburuan.

"Gak usah ikut campur lo!" Josh bangun dari duduknya akibat pukulan Calum dan ingin membalas tinjuannya.

"Josh pergi okay! Kita udah putus!" Perintah Anes yang menahan air matanya. Air yang bisa jatuh secara tiba-tiba.

"Okee kalo gitu! dasar bitch!!" Josh pergi dan menunjukan jari tengahnya pada gadis itu.

"Kamu gak papa?" Tanya Calum sambil memeluk gadis itu.

"It's okay, aku mau pulang." Sendu gadis itu sambil berusaha melepas pelukan Calum

"We need to talk nes."

Calum mengajak gadis itu ke rumahnya sambil membawa Brevis digendongannya. Anes melihat perempuan tadi. Perempuan yang diciumi Calum. Dia sedang duduk manis di sofa. Gadis itu ingin segera pulang ke asramanya mengunci pintu dan menangis. Tapi apa daya, Anes harus menahannya.

"Dia kakak ku." Jawab Calum.

"Hi girl, aku Mali." Senyum perempuan itu ramah.

(A/N)

Eaa makin kaco aja nih cerita

Gue bikin cerita ini sambil dengerin lagu p!atd - new perspective gile itu lagu fave amat walaupun udah lama sih ya wkwk lagu taon 2009 kayaknya

Vommentnya ya babes

Dogs and You ☞ c.t.h [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang